Pembentukan Konsep Keintiman Berdsarkan Social Information Processing Theory pada Komunitas Sehatmental.id

Casey Catherina, Rino F Boer, Mei Talia, Stephanie Cecilia

Abstract


Kesehatan mental telah menjadi isu global di berbagai negara sehingga diperlukan penanganan yang serius terhadap isu ini. Di Indonesia sendiri, masyarakat yang mengalami gangguan mental semakin meningkat tajam. Sejalan dengan meningkatnya jumlah komunitas di media sosial yang menyuarakan pentingnya kesehatan mental, ada optimisme bahwa upaya kesehatan mental dapat dilakukan juga melalui media sosial. Namun, benarkah media sosial dapat membangun semangat volunteer (ingin ikut terlibat secara langsung) karena keintiman yang terjalin didalamnya? Berdasarkan uraian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui konsep keintiman yang terbentuk dalam gerakan sosial kesehatan mental berdasarkan social information processing theory. Penelitian ini menggunakan konsep keintiman dari teori social information processing oleh Joseph Walther. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus pada individu – individu di Komunitas Sehatmental.id. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap 7 informan dari Komunitas Sehatmental.id. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keintiman tidak terjadi pada individu – individu di Komunitas Sehatmental.id. Hubungan yang terbentuk bersifat impersonal karena hanya berfokus pada peran masing – masing anggota di dalam komunitas dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini berdampak pada anggota volunter yang sering berganti – ganti di dalam Komunitas Sehatmental.id. Kecepatan respon yang diberikan saat berinteraksi pun tidak membuat anggota komunitas merasa lebih dekat satu sama lain. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan kata “kita” atau “kamu” dapat membuat followers merasa dilibatkan. Namun, interaksi di media sosial sering kali dirasa tidak cukup sehingga perlu dilakukan pertemuan tatap muka di antara anggota dengan pengurus.


Keywords


gerakan sosial; keintiman; kesehatan mental; media sosial; public relations

References


Bodomo, A. B. (2010). Computer-Mediated Communication for Linguistics and Literacy: Technology and Natural Language Education. Hershey, PA: Information Science Reference (IGI Global)

Choresyo, B., Nulhaqim, S. A. & Wibowo, H. (2015). Kesadaran Masyarakat Terhadap Penyakit Mental. PROSIDING KS: RISET & PKM, 2(3), 381 - 387. ISSN: 2442-4480

Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative and Mixed Methods Approaches.Thousand Oaks, CA: SAGE Publications Inc.

Farrer, J & Gavin, J. (2009). Online Dating in Japan: A Test of Social Information Processing Theory. CyberPsychology & Behaviour, 12(4), 407 – 412. doi: 10.1089/ cpb.2009.0069

Griffin, E. (2011). A First Look at Communication Theory. New York, NY: McGraw-Hill

Kark, R. (2012). Workplace Intimacy in Leader–Follower Relationships. Dalam G. M. Spreitzer & K. S. Cameron (Eds), The Oxford Handbooks of Positive Organizational Scholarships. Abstrak diperoleh dari https://www.oxfordhandbooks.com/view/10.1093/oxfordhb/9780199734610.001.0001/oxfordhb-9780199734610-e-032

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Riset Kesehatan Dasar [PDF File]. Diperoleh dari http://www.depkes.go.id/resources/download/infoterkini/materi_rakorpop_2018/Hasil%20Riskesdas%202018.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2013). Riset Kesehatan Dasar [PDF File]. Diperoleh dari http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf

Motion, J., Heath, R. L. & Leitch, S. (2016). Social Media and Public Relation Fake friends and powerful public. New York, NY: Routledge

Pang, A., Shin, W., Lew, Z., & Walther, J. B. (2016). Building relationships through dialogic communication: organizations, stakeholders, and computer-mediated communication. Journal of Marketing Communications, 24(1), 68 - 82. doi: 10.1080/13527266.2016.1269019

Putri, A. W, Wibhawa, B & Gutama, A. S. (2015). Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental). PROSIDING KS: RISET & PKM, 2(2), 252 - 258. ISSN: 2442-4480

Sehat Mental Indonesia [@sehatmental.id]. (n.d. -a). Followers [Instagram profile]. Diperoleh dari https://www.instagram.com/sehatmental.id/

Sehat Mental Indonesia [@sehatmental.id]. (n.d. -b). Posts [Instagram profile]. Diperoleh dari https://www.instagram.com/sehatmental.id/

Tidwell, L. C & Walther, J. B. (2002). Computer-Mediated Communcations Effects on Disclosure, Impressions, and Interpersonal Evaluations Getting to Know One Another a Bit at a Time. Human Communications Research, 28(3), 317 – 348. doi:10.1111/j.1468-2958.2002.tb00811.x

UU no 36 tahun 2009. (2009, n.d).Tentang Kesehatan. Diperoleh dari http://www.depkes.go.id/resources/download/general/UU%20Nomor%2036%20Tahun2%20009%20tentang%20Kesehatan.pdf

Walther, J. B. (1992). Interpersonal Effects in Computer-Mediated Interaction A Relational Perspective. Communication Research, 19(1), 52 – 90. doi:10.1177/00936509201900100

World Health Organization. (2018, 30 Maret). Mental Health: strengthening our responses. Diperoleh dari http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/mental-health-strengthening-our-response




DOI: https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i1.6035

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Casey Catherina

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Indexed by: