PERILAKU INVESTOR SAHAM INDIVIDU DALAM PERPEKTIF TEORI MENTAL ACCOUNTS

Budi Hartono, Arie Setyo Dwi Purnomo, Mega Murti Andhini

Abstract


Mental account secara tidak langsung memiliki hubungan erat dalam pasar saham. Ada yang berpendapat data akuntansi dipakai penganut analisis fundamental untuk mengambil keputusan investasi. Sebagian analisis fundamental melibatkan data-data akuntansi untuk menemukan perusahaan yang baik, punya peluang pertumbuhan dan menemukan harga wajar. Secara pendekatan psikologi, pola piker akuntansi ternyata juga mempengaruhi pola piker pelaku pasar dalam mengambil keputusan transaksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali lebih jauh determinan apa saja yang mempengaruhi investor saham dalam mengambil keputusan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka. Hasil yang diperoleh adalah bahwa terdapat dua determinan utama dalam pengambilan keputusan investasi yaitu aspek kognitif (sikap risiko, preferensi waktu investasi, kepribadian, tujuan investasi, dan strategi) dan aspek psikologis (kemampuan menyeleksi informasi, ketahanan diri, dan perilaku meniru). Keduanya secara teori mempengaruhi perilaku-perilaku keuangan individu (individual well-being). Selain itu, dalam perkembangan temuan empirisnya, mental anggaran (mental budgeting) juga berpengaruh seberapa besar seseorang menyisihkan pendapatan per bulan dalam dua rekening berbeda. Satu rekening untuk berinvestasi saham, dan yang lainnya untuk kebutuhan pribadi. Mental accounting juga terjadi ketika seseorang membagi rekening berdasarkan sumber pendapatan. Ada yang menempatkan dalam akun yang berbeda, ada juga membuatnya secara virtual, ada juga yang dalam catatannya. Sumber uang ternyata mempengaruhi bagaimana nantinya uang digunakan.  Secara lebih jauh, pelaku pasar saham mempertimbangkan waktu dan level harga yang tepat untuk menyelamatkan posisi rugi saham yang dimiliki dengan strategi average down. Padahal seharusnya pelaku pasar saham tidak perlu fokus pada setiap posisi sahamnya, tetapi lebih melihat keseluruhan portofolio. Bila berpikir setiap posisi saham adalah akun yang terpisah  dan tergesa-gesa ingin menjual saham yang sedang rugi, maka justru yang terjadi adalah kerugian yang lebih besar. Penelitian empiris mengenai konsep ini dibutuhkan lebih jauh, terutama bagi pelaku investor saham pemula.

Keywords


mental accounting, pelaku pasar saham individu, keputusan investasi

References


Asri, M. (2013).Keuangan Keperilakuan. Yogyakarta: BPFE.

Adi, Tri. 2019. Akuntansi Mental. shorturl.at/jorEF(diakses tanggal 12 September 2020).

Barberis, N., & Huang, M. (2001).Mental Accounting, Loss Aversion, and Individual Stock Returns.The Journal of Finance, 56, 1247-1292.

Cheema, A., & Soman, D. (2006). Malleable Mental Accounting: The Effect of Flexibility on the Justification of Attractive Spending and Consumption Decision. Journal of Consumer Psychology, 16, 33-44.

Hadi, Sutrisno. (1995). Metodologi Research. Yogyakarta: Andi Offset.

Kahneman, D., & Tversky, A. (1979).Prospect Theory: An Analysis of Decision Inder Risk. Econometrica, 47, 263-291.

Loomes, Graham. (2001). Experimental Economics: Introduction. The Economic Journal, 109.

Lovric, Milan. Kaymak, U. Spronk, J. (2008). A Conceptual Model of investor Behavior. ERIM Report Series Reference No. ERS 2008-030.

Mantra, Bagoes.(2008). Demografi Umum. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Muhadjir, Noeng. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake.

Pompian, M. M. (2006).Behavioural Finance and Wealth Management: How to Built Optimal Portfolios That Account for Investor Biases. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc.

Prelec, D., & Loewenstein, G. (1998). “The Red and the Black: Mental Accounting of Savings and Debt.” Marketing science, 17(1), 4-28.

Robison, L. J., Shupp, R. S., & Myers, R. J. (2010).“Expected Utility Paradoxes.”The Journal of Socio-Economics, 39(2), 187-193.

Robison, Lindon J., Shupp, Robert S. Myers, Robert J. (2010). Expected Utility Paradoxes. Journal of Socio-Economics, 39, 187-193.

Shefrin, H. (2002). Beyond greed and fear: Understanding behavioral finance and the psychology of investing. New York: Oxford University Press on Demand.

Shefrin, H. M., & Thaler, R. H. (1988).“The behavioral life-cycle hypothesis.”Economic Inquiry, 26(4), 609-643.

Sumtoro, A., & Anastasia, N. (2015).“Perilaku Keuangan dalam Pengambilan Keputusan Berinvestasi Properti Residensial di Surabaya.”Finesta, 3(1), 41-45.

Thaler, R. (1980).“Toward a Positive Theory of Consumer Choice.”Journal of Economic Behavior & Organization, 1(1), 39-60.

Thaler, R. (1985).“Mental Accounting and Consumer Choice.Marketing science, 4(3), 199-214.

Thaler, R. H., & Sunstein, C. R. (2008).Nudge: Improving decisions about health, wealth, and happiness. Chicago: Yale University Press.




DOI: https://doi.org/10.21107/kompetensi.v14i2.8957

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Budi Hartono, Arie Setyo Dwi Purnomo, Mega Murti Andhini

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.