HUBUNGAN PERSENTASE PENUTUPAN KARANG HIDUP TERHADAP KELIMPAHAN IKAN KARANG DI PERAIRAN PULAU NOKO SELAYAR KABUPATEN GERSIK
Abstract
ABSTRAK
Terumbu karang merupakan suatu ekosistem laut yang paling komplek dan penting, karena menjadi sumber kehidupan bagi biota laut. Ikan karang merupakan salah satu kelompok hewan yang berasosiasi dengan terumbu karang. pengambilan data dilakukan pada tanggal 28-30 November 2018 di Perairan Pulau Noko Selayar Kabupaten Gresik. Metode yang digunakan UVS (Underwater visual sensus) pada kelimpahan ikan, LIT (Line Intersept Transect) pada persen penutupan karang dan Analisis Regresi Linier Sederhana. Hasil penelitian menujukkan nilai rata-rata persen penutupan karang hidup stasiun I (59,29%), stasiun II (64.11%), stasiun III (71,66%) dan stasiun IV (64,01%). Nilai rata-rata kelimpahan ikan stasiun I (0.309), stasiun II (0.332) stasiun III (0.368) stasiun IV (0.302). Untuk hasil uji korelasi menujukkan nilai 0,234 hal tersebut menujukkan nilai lebih besar dari 0.05. Hal ini berarti bahwa tidak terdapatnya hubungan antara persentase tutupan karang dengan kelimpahan ikan karang di Pulau Noko Selayar Kabupaten Gresik. Hal tersebut diduga terdapat faktor lain seperti penangkapan ikan, maupun aktivitas para wisatawan.
Kata Kunci: Pulau Noko Selayar, Karang dan Ikan Karang
ABSTRACT
Coral reefs are one of the most complex marine ecosystem and important, as a source for marine life. Reef fish is one group of animals associated with coral reefs. data collection was done on 28-30 November 2018 in the waters of Noko Selayar Island Gresik. The method used UVS (Underwater visual census) on the abundance of fish, LIT (intercept Line Transect) in coral cover and Simple Linear Regression Analysis. The results showed the average value per cent live coral cover in the station I (59.29%), the station II (64.11%), the third station (71.66%) and IV Station (64.01%). The average value of the abundance of the station I (0309), the station II (0332) Station III (0368) IV station (0302). Correlation test results showed the value of 0.234 it showed the value is greater than 0.05. This means that the absence of a relationship between the percentage of coral cover with an abundance of reef fish Noko Selayar Island Gresik.It is suspected there are other factors such as fishing, as well as the activity of the tourists.
Keywords: Noko Selayar Island, Coral and Reef Fish
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adrim, M., Syawaludin, A.H dan Kunto, W. (2012). Struktur Komunitas Ikan Karang di Perairan Kendari. Jurnal Kelautan, 17(3), 154-163.
Allen, G. E. Steene., P.Human, and Deloach, N. (2003). Reef Fish IndentificationTropical Pacific. New World Publication, INC. Jacksonville, Florida. USA. 465p
Afni, N. (2017). Kondisi Terumbu Karang di Pulau Samatellu Pedda Kecamatan Liukang Tupabbiring Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Tugas Akhir. Fakultas Sains Dan Teknologi Jurusan Biologi. UIN Alauddin Makassar.
Ahmad. (2013). Sebaran dan Keanekaragaman Ikan Target Pada Kondisi dan Topografi Terumbu Karang di Pulau Samatellulompo Kabupaten Pangkep. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar. 76 hal
Arifin, M. A., Yulianda, F. (2003). Keanekaragaman Ikan karang di perairan Lombok Timur NTB. Jurnal Ikhtio Indonesia, 3(1). Bogor
Allen, G. R. dan Adrim, M. (2003). Review article; Coral reef fishes of Indonesia. Zool. Stud, 42(1), 1-72.
Bell, J. D. and R. Galzin. (1985). Influence of Live Coral Cover on Coral Reef Fish Community. Mar. Ecol. Prog. Ser., 15, 265-274.
Burke, L. E. Selig, M. Spalding. (2002). Terumbu Karang Yang Terancam di AsiaTenggara. Terjemahan Reefs at Risk in Southeast Asia. World Resources Institute.
Choat, J.H., and D.R Bellwood. (1991). The Ecology of Fishes on Coral Reefs.Reef Fishes: Their History and Evolution. Sale PF. Eds. Department of Zoology University of New Hamshire Durham. p. 39-47.
English, S., Wilkinson, C. and Baker, V. (1997). Survey Manual for Tropical Marine Resources. Australian Institute of Marine Science, Queensland, Australia. 390 pp.
English, S., C. Wilkinson and V. Baker. (1994). Survey Manual for Tropical Marine Resources. Australian Institute of Marine Science. Townsvile. 368 pp.
Emor, D. (1993). hubungan koresponden antara pola sebaran komunitas karang dan komunitas ikan di terumbu karang pulau bunaken. Bogor. IPB
Ghiffah, M. A., Andi, I., Syawaludin, A. H., Nia, K. dan Sri, A. (2017). Hubungan Kondisi Terumbu Karang Dengan Kelimpahan Ikan Karang Target Diperairan Pulau Tinabo Besar Taman Nasional Taka Bornerate Sulawesi Selatan. Jurnal Spermode, 2(3), 17-24.
Djamal, I. Zoer’aini. (2003). Prinsip-Prinsip Ekologi Dan Organisasi Ekosistem, Komunitas Dan Lingkungan. PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Dahuri, R. (2000). Pendayagunaan Sumberdaya Kelautan Untuk Kesejahteraan Masyarakat. Jakarta: LIPI.
Facrul. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Husaini, A. (2018). Hubungan Antara Persentutupan Karang Rugositas Karang Dengan Kelimpahan Ikan Karang Herbivore di Perairan Bangsring Bayuwangi. SKRIPSI. Jurusan ilmu kelauatan. Fakultas pertanian. Universitas Trunojoyo Madura.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i1.9768
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura