STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN TELUK PRIGI KABUPATEN TRENGGALEK
Abstract
ABSTRAK
Struktur komunitas merupakan gambaran kondisi suatu komunitas pada suatu tempat mencakup, komposisi jenis, kepadatan jenis dominasi jenis, keanekaragaman jenis, dan keseragaman jenis. Substrat untuk tempat hidup makroalga harus memenuhi beberapa kriteria seperti pasir, campuran pasir dan lumpur, karang mati, karang hidup dan batuan. Teluk Prigi merupakan salah lokasi yang memiliki karakteristik untuk tempat hidup makroalga dengan perairan berpaparan terumbu karang, berpunggung terumbu dan bagian luar bertubir. Penelitian ini berlokasi di Teluk Prigi dengan menggunakan empat stasiun yaitu Stasiun 1 (Pantai Damas), Stasiun 2 (Hotel Pondok Prigi), Stasiun 3 (Pantai Mutiara) dan Stasiun 4 (Pantai Pasir Putih), dilaksanakan selama 2 hari mulai 25 November – 26 November 2018. Pengambilan data makroalga menggunakan metode transek garis dengan sampling kuadran. Setiap jenis makroalga yang berbeda diambil sampel untuk kepentingan identifikasi jenis. Pengambilan data kualitas perairan dilakukan secara insitu disetiap titik lokasi penelitian. Tipe substrat dianalisis menggunakan seive shaker. Analisis data struktur komuniatas makroalga dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan analisis PCA. Hasil analisis pada empat stasiun penelitian di Teluk Prigi secara keseluruhan ditemukan 10 spesies makroalga. Kepadatan jenis makroalga Stasiun 1 2,65 ind/m2, Stasiun 2 6,28 ind/m2,Stasiun 3 2,34 ind/m2, Stasiun 4 4,99 ind/m2. Nilai indeks keanekaragaman makroalga di Teluk Prigi masuk dalam katagori sedang. Nilai indeks keseragaman makroalga di Teluk Prigi masuk katagori tinggi. Nilai indeks dominasi makroalga masuk katagori stabil. Hasil analisis PCA terlihat adanya hubungan korelasi struktur komunitas dengan parameter kualitas perairan. Hasil analisa korespondensi terlihat adanya tiga kelompok stasiun habitat makroalga.
Kata Kunci: Struktur Komunitas, Makroalga, Teluk Prigi
ABSTRACT
Community structure is a description of the condition of a community in a place including, species composition, density type dominance, species diversity, and species uniformity. The substrate for macroalgae life must meet several criteria such as sand, a mixture of sand and mud, dead corals, live corals and rocks. Prigi Bay is a wrong location that has characteristics for macroalgae living areas with waters exposed to coral reefs, reef backs and outer stems. This research is located in Prigi Bay using four stations, namely Station 1 (Damas Beach), Station 2 (Hotel Pondok Prigi), Station 3 (Pantai Mutiara) and Station 4 (Pantai Pasir Putih), held for 2 days starting November 25 - 26 November 2018. Taking macroalgae data uses the line transect method with quadrant sampling. Each type of different macroalgae is sampled for the purpose of type identification. Retrieval of water quality data was carried out in situ at each location of the research and sediment sampling for further analysis of sediment types using sieve shakker. The data analysis of the macroungae comuniatas structure was carried out using descriptive analysis and PCA analysis. Based on the results of the analysis carried out at four research stations in Teluk Prigi as a whole 10 species of macroalgae were found. Macroalgae density Station 1 2.65 ind / m2, Station 2 6.28 ind / m2, Station 3 2.34 ind / m2, Station 4 4.99 ind / m2. The macroalgae diversity index in Prigi Bay is in the medium category. The index value of macroalgae uniformity in Teluk Prigi is categorized as high. The index value of macroalgae dominance is in the stable category. The results of PCA analysis showed a correlation between community structure and water quality parameters. The results of the correspondence analysis showed that there were three groups of macroalgae habitat stations.
Keywords: Community Structure, Macroalgae, Prigi Bay
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arfah,H. dan Simon. (2016). Kualitas air dan komunitas makroalga di perairan pantai Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Ilmiah Platax, 4(2), 109-119
Atmadja, W.S., Kadi, A., dan Subagdja, W. (1996). Pengenalan Jenis-Jenis Rumput Laut Indonesia. Jakarta. Puslitbang Oseanologi, LIPI
Gemilang, W.A., Rahmawan, G.A.,Wisha, U.J. (2017). Kualitas perairan Teluk Ambon dalam berdasarkan Parameter Fisika dan Kimia pada Musim Peralihan 1. Enviroscience, 13(1), 79-90
Hendrik, V.A., Neviaty, P. Z., Dan Dedi, S. (2017). Analisis struktur komunitas makroalga ekonomis penting di perairan intertidal manokwari, Papua Barat. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, 8(1), 19-38
Hendrik, V.A. (2017). Studi analisis interaksi makroalga dengan parameter lingkungan di perairan Manokwari Papua Barat. Thesis. Institut Pertanian Bogor
Insafitri. (2010). Keanekaragaman, keseragaman dan dominansi bivalvia di area buangan lumpur Lapindo Muara Sungai Porong. Jurnal Kelautan, 3(1), 54-59
Irwandi., Salwiyah dan Nugrayah, W. (2017). Struktur komunitas makroalga pada substrat yang berbeda di perairan Desa Tanjung Tiram Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesu Tenggara. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2(3), 215-224
Juraij. (2016). Hubungan fungsional sebaran jenis lamun dengan kemunculan Dugong dugon di Pulau Bintan (Desa Pengundang dan Desa Busong) Kepulauan Riau. Thesis. Institut Pertanian Bogor
Kadi A, Atmadja WS. (1988). Rumput Laut (Algae) Jenis, Reproduksi, Produksi, Budidaya dan Pasca Panen. Jakarta. Pusat penelitian dan Pengembangan Oseanologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Kadi, A. (2015). Stok rumput laut alami diperairan di perairan Teluk Prigi Kabupaten Trenggalek. Jurnal Biosfera, 32(3), 176-184
Luning, K. (1990). Seaweeds: Their Environment, Biogeography and Ecophysiology.New York. John Willey and Sons
Marianingsih, P., Evi, A., Teguh, S. (2013). Inventarisasi dan identifikasi makroalga diperairan pulau untung jawa. Prosiding Semirata FMIPA Universitas Negeri Lampung, 219-233
Palallo A. Distribusi Makroalga Pada Ekonomis Lamun Dan Terumbu Karang Di Pulau Bonebatang Kecamatan Ujung Tanah Kelurahan Barang Lompo. Makasar. Skripsi. Universitas Hasanuddin Makasar.
Resky, A. (2017). Biodiversitas Makroalga Di Pantai Puntondo Kecamatan Mangara’bombang Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Alauddin Makassar
Wang J.,Li Nan., Jiang P.,Boo S.M., Lee W.J., dan Zhao J., (2010). Ulva and Enteromopha (Ulvaceae, Chlorophyta) from sides of the yellow sea. Chinese Journal of Oceanology and Limnology, 28(4), 762-768
Watung, P.M.M., Rene, C.K., dan Lawrence, J.L.L. (2016). Inventarisasi makroalga di perairan pesisir Pulau Mantehage Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax, 4(2), 84-108
Wibowo, K., dan Adrim, M. (2013). Komunitas ikan-ikan karang di teluk prigi trenggalek, jawa timur. Jurnal zoo Indonesia, 22(2), 29-38
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i1.9654
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura