PERUBAHAN KENAMPAKAN PANTAI AKIBAT PASANG SURUT MENGGUNAKAN UAV (Unmanned Aerial Vehicle) DI PERAIRAN PANTAI KAMAL KABUPATEN BANGKALAN
Abstract
ABSTRAK
Perairan Kamal memiliki kondisi pantai cukup landai, apabila ketika air surut cukup panjang sehingga pasang surut air laut menggenangi wilayah pantai. Pasang surut air laut merupakan fluktuasi muka air yang dipengaruhi oleh benda astronomi terutama oleh bulan. Pemetaan pasang surut dapat dilakukan dengan memperhatikan rerata muka air laut. Perkembangan teknologi bidang geospasial dan penginderaan jauh memudahkan pekerjaan geospasial seperti pemetaan pasang surut menggunakan Metode Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Proses Pemetaan menggunakan Metode UAV dapat dilakukan dengan cepat dan akurat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kedalaman tergenang pasang surut, area pasang surut, dan uji planimetrik berdasarkan PERMEN Agraria/BPN No. 3 Tahun 1997. Hasil penelitian ini menunjukkan tahapan pengolahan data menghasilkan batimetri perairan Pantai Kamal pada kedalaman 0 sampai -8 meter. Area pasang surut air laut sebesar 9,0874 ha, lebar pantai ketika pasang 1,0465 ha, dan lebar pantai ketika surut 10,0896 ha. Uji ketelitian planimetrik jarak dengan 15 pengukuran objek memperoleh nilai sebesar 0,0803 cm dinyatakan memenuhi toleran dan uji ketelitian planimetrik luas dengan 10 pengukuran objek dinyatakan memenuhi toleran.
Kata Kunci : Pemetaan, Pasang Surut, UAV, Pantai Kamal
ABSTRACT
Kamal waters have a fairly gentle beach condition, if when the tide is long enough so that the tides of the sea inundate the coastal area. Tides are sea level fluctuations that are influenced by astronomical objects, especially by the moon. Tidal mapping can be done by taking into account the mean sea level. The development of geospatial technology and remote sensing facilitates geospatial work such as tidal mapping using the Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Method. The mapping process using the UAV Method can be done quickly and accurately. This research was conducted to determine the depth of tidal inundation, tidal area, and planimetric test based on PERMEN Agraria / BPN No. 3 of 1997. The results of this study indicate the data processing stages produce bathymetry in the Kamal Coast waters at a depth of 0 to -8 meters. Tidal area of sea water is 9,0874 ha, beach width is at 1,0465 ha, and beach width is at 10,0896 ha. Distance planimetric accuracy test with 15 measurements of objects obtained a value of 0.0803 cm declared to meet the tolerant and extensive planimetric accuracy test with 10 measurements of objects declared to meet the tolerant.
Keywords: Mapping, Tides, UAV, Kamal Beach
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adi, A. P., Prasetyo, Y., & Yuwono, B. D. (2017). Pengujian Akurasi Dan Ketelitian Planimetrik Pada Pemetaan Bidang Tanah Pemukiman Skala Besar Menggunakan Wahana Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Jurnal Geodesi Undip, 6(1), 208–217.
Akbar, H., Sasmito, B., & Wijaya, A. P. (2014). Pembuatan Peta Foto Dengan Foto Udara Format Kecil Di Kompleks Candi Prambanan Dengan Wahana Pesawat Quadcopter. Jurnal Geodesi Undip, 3(5), 37–49.
Akbarwati, E., & Ariastita, P. G. (2013). Revitalisasi Kawasan Pelabuhan Kamal Di Madura. Jurnal Teknik POMITS, 2(2), 104–108.
Arfaini, J., & Handayani, H. H. (2016). Analisa Data Foto Udara untuk DEM dengan Metode TIN, IDW, dan Kriging. Jurnal Teknik ITS, 30(30), 1–6. https://doi.org/10.12962/j23373539.v5i2.17382
Chasanah, I., Purnomo, P. W., & Haeruddin, H. (2017). Analisis Kesesuaian Wisata Pantai Jodo Desa Sidorejo Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan, 7(3), 235–243. https://doi.org/10.29244/jpsl.7.3.235-243
Febrianto, T., Hestirianoto, T., & Agus, S. B. (2015). Pemetaan Batimetri di Perairan Dangkal Pulau Tunda, Serang, Bangten Menggunakan Singlebeam Echosounder. Jurnal Teknologi Perikanan Dan Kelautan, 6(2), 139–147.
Irawan, S. (2016). Pemetaan Pasang Surut dan Arus Laut Pulau Batam dan Pengaruhnya Terhadap Jalur Transportasi Antar Pulau. Jurnal Kelautan, 9(1), 32–42. https://doi.org/10.21107/jk.v9i1.1150
Mahardika, S. Y., Nugraha, A. L., & Awaluddin, M. (2015). Evaluasi Ruang Terbuka Hijau Terhadap Pertumbuhan Penduduk Berbasis Spasial Di Kabupaten Kudus. Jurnal Geodesi Undip, 4(3), 35–45.
Menteri Negara Agraria. (1997). Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan Pertahanan Nasional Nomor 3.
Siswanto, A. D., Pratikto, W. A., & Suntoyo. (2010). Analisa Stabilitas Garis Pantai di Kabupaten Bangkalan. Jurnal Ilmu Kelautan, 15(4), 221–230. https://doi.org/10.14710/ik.ijms.15.4.221-230
Subakti, B. (2017). Pemanfaatan Foto Udara Uav Untuk Pemodelan Bangunan 3D dengan Metode Otomatis. Jurnal Spectra, XV(30), 15–30.
Wijayanto, A. W., Saputro, S., & Muslim. (2017). Pemetaan Batimetri untuk Perencanaan Pengerukan Kolam Pelabuhan Benoa Bali. Jurnal Oseana, 6(1), 9313–9321. https://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2017.04.009
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i3.8554
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura