PENERAPAN GOOD MANUFACTURING PRACTICES (GMP) DALAM PRODUKSI GARAM KONSUMSI BERYODIUM DI UKM BRONDONG LAMONGAN
Abstract
ABSTRACT
Good Manufacturing Practices GMP Are guidelines for quality food products. This one of the food product need to apply the caedah is the production of saline iodine consumption. The study aims to find out about the production of iodine komsomsi salts. The GMP's application to the salt production process and the test of salt quality consumption of the iodine. The research was carried in the UKM Brondong Lamongan By analyzing this according to the check of the 2012 bpom manual for the home production industry. Based on the assessments of aspects and sub aspects of the GMP found 15 perversions. That is 1 minor aberration, 1 major deviation, 8 serious, and 5 critical. Analysis of the 15 irregularities of the GMP ukm, including level 4, with a category k (less). Quality test results get water at 9,02%; Nacl levels 99.67%; Undissolved section in water 0.16%; Iodine 19.89 mg/kg; CD < 0.0024 mg/kg; Pb < 0023 mg/kg; Hg < 0.00006 mg/kg; And < 0.0008 mg/kg. So production of UKM Brondong does not qualify for quality SNI 3556:2010.
Keyword: Good Manufacturing Practices, iodine intake salt, UKM
ABSTRAK
Good Manufacturing Practices (GMP) merupakan suatu pedoman untuk menghasilkan produk makanan bermutu, dimana salah satu produk makanan yang perlu menerapkan kaedah ini adalah produksi garam konsumsi beryodium. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses produksi garam komsomsi beryodium, penerapan GMP pada proses produksi garam tersebut dan uji mutu garam konsumsi yodium. Penelitian ini dilakukan di UKM Brondong Lamongan dengan menganalisis sesuai dengan tata cara pemeriksaan sarana produksi industri rumah tangga yang tertera pada Peraturan Kepala BPOM Tahun 2012. Berdasarkan penilaian aspek dan subaspek GMP didapati 15 penyimpangan, yakni 1 penyimpangan minor, 1 penyimpangan mayor, 8 serius, dan 5 kritis. Hasil analisis 15 penyimpangan tersebut, GMP UKM Brondong Lamongan termasuk level 4, dengan kategori K (Kurang). Hasil uji mutu memperoleh kadar air 9,02%; kadar NaCl 99,67%; bagian tidak terlarut dalam air 0,16%; yodium 19,89 mg/kg; Cd <0,0024 mg/kg; Pb <0,023 mg/kg; Hg <0,00006 mg/kg; dan As <0,0008 mg/kg. Sehingga produksi UKM Brondong Lamongan belum memenuhi syarat mutu SNI 3556:2010
Kata Kunci: GMP, Garam Konsumsi Beryodium, UKM
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2012a). Cara Produksi Pangan yang Baik untuk Industri Rumah Tangga. Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2012b). Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Jakarta.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). (2012b). Tata Cara Pemeriksaan Sarana Produksi Pangan Industri Rumah Tangga. Jakarta.
Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP). (2014). Pembuatan Garam Beryodium. Dikutip 21 Juli 2019 dari BPPP Tegal. http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/201-pembuatan-garam-beryodium.
PT. Garam. (2000). Teknologi Pembuatan dan Kendala Produksi Garam di Indonesia. Departemen Kelautan dan Perikanan.
Rudiyanto, H. (2016). Kajian Good Manufacturing Practices (GMP) dan kualitas mutu pada wingko berdasarkan SNI-01-4311-1996. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 8(2), 148-157.
Rusiyanto, Soesilowati, E. dan Jumaeri. (2013). Penguatan industri garam nasional melalui perbaikan teknologi budidaya dan diversifikasi produk. Sinteknol. 11(2), 129-142.
Schnoor, J.L. (1996). Environmental Modelling. John Willey and Sons, New York. 682p.
Setyo, R.A. (2018). Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) pada Industri Wingko di Usaha Kecil Menengah Klapa Muda Babat: Lamongan. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Pertanian. Universitas Trunojoyo Madura: Bangkalan.
Subhan. (2014). Analisis kandungan iodium dalam garam butiran konsumsi yang beredar di pasaran Kota Ambon. Jurnal Fikratuna. 6(2), 290-303.
Supriyo, E. (2002). Peningkatan Kualitas Garam Rakyat dengan Penambahan Tawa. Laporan Pelitian. FT Undip. 2018.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i1.6668
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura