Karakteristik Edible Film Berbasis Agar (Geledium sp.) Dan Tepung Tapioka Dengan Persentase Agar Yang Berbeda
Abstract
ABSTRAK
Tepung tapioka merupakan salah satu bahan hidrokoloid dalam pembuatan edible film namun memiliki sifat gel yang lemah dan mudah robek sehingga perlu penambahan agar (Gelidium sp.). Penambahan agar dalam pembuatan edible film berbasis tepung tapioka bertujuan agar edible film yang dihasilkan memiliki karakteristik yang sesuai. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi agar terbaik sebagai polisakarida tambahan untuk memperbaiki nilai kuat tarik pada edible film berbahan tepung tapioka. Perlakuan yang diberikan berupa perbedaan konsentrasi agar, yaitu P1= 0,12%, P2= 0,14%, dan P3= 0,16%. Karakteristik yang di uji berupa ketebalan, water vapor transmission rate (WVTR), kuat tarik, kadar air, dan kelarutan. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam satu arah (ANOVA). Hasil penelitian menunjukkan perbedaan konsentrasi agar pada edible film berbeda nyata terhadap ketebalan sebesar 0,042-0,52 mm, kuat tarik sebesar 15,39-21,43 MPa, tetapi tidak berbeda nyata terhadap water vapor transmission rate (WVTR), kadar air, dan kelarutan. Formulasi P3 menghasilkan karakteristik edible film terbaik. Perlakuan ini menunjukkan kuat tarik tertinggi (21,43 MPa), WVTR terendah (3,84 g/m²/hari), serta nilai ketebalan, kadar air, dan kelarutan yang masih dalam batas ideal karakteristik edible film. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi tepung tapioka dan agar memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan kemasan ramah lingkungan yang aplikatif pada industri pangan.
Kata kunci: kelarutan, ketebalan, kuat tarik, water vapor transmission rate (WVTR)
ABSTRACT
Tapioca flour, a hydrocolloid substance utilized in the production of edible films, possesses limited gelling capabilities and is prone to tearing; hence, the addition of agar (Gelidium sp.) is required. The addition of agar in the process of making tapioca flour-based edible films aims to ensure that the edible film possesses the desirable qualities. This research aims to determine the optimal concentration of agar as an additive polysaccharide to improve the tensile strength of edible films made from tapioca flour. The given treatments consisted of varying agar concentrations: P1 = 0.12%, P2 = 0.14%, and P3 = 0.16%. The evaluated characteristics included thickness, water vapor transmission rate (WVTR), tensile strength, moisture content, and solubility. The data obtained were analysed using one-way ANOVA (analysis of variance). The research results showed that different agar concentrations in edible films significantly affected thickness (0.042-0.52 mm) and tensile strength (15.39-21.43 MPa), but did not significantly affect water vapour transmission rate (WVTR), moisture content, and solubility. Formulation P3 produced the best edible film characteristics. This treatment showed the highest tensile strength (21.43 MPa), the lowest WVTR (3.84 g/m²/day). Thickness, moisture content, and solubility values were all within the optimal ranges for edible film properties.
Keywords: solubility, tensile strength, thickness, water vapor transmission rate (WVTR)
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abidin, Z. (2015). Isolasi dan Karakterisasi Agarosa dari Rumput Laut Glacilaria verrucosa. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 13(1), 69-75.
Afifah, N., Sholichah, E., Indrianti, N., & Darmajana, D. A. (2018). Pengaruh kombinasi plasticizer terhadap karakteristik edible film dari karagenan dan lilin lebah. Biopropal Industri, 9(1), 49-60. https://doi.org/10.36974/jbi.v9i1.3765
Angelina, A. (2023). Karakteristik edible film dari bahan hidrokoloid. Zigma, 38(2), 1-9.
Anggraini, M.H. (2025) Karakteristik edible film berbasis biopolimer laut: kitosan, alginat, karagenan, dan agar (Skripsi, Program Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura). Universitas Trunojoyo Madura, Bangkalan.
Arham, R., Salengke, S., Metusalach, M., & Mulyati, M. T. (2018). Optimization of agar and glycerol concentration in the manufacture of edible film. International Food Research Journal, 25(5), 1845-1851.
Arham, R., Mulyati, M. T., Metusalach, & Salengke, S. (2016). Optimization of agar and glycerol concentration in the manufacture of edible film. International Food Research Journal, 23(4), 1669–1675. https://doi.org/10.5555/20193133679
Arni, L. S., Purnamayati, L., & Riyadi, P. H. (2023, September 20-22). Effect of chitosan on physical characteristic of tapioca edible film with ariid catfish bone gelatin (Arius thalassinus) [Conference session]. The 7th International Conference on Tropical Coastal Region Eco-Development, Semarang, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. https://doi.org/10.1088/1755-1315/1224/1/012037
Aziza, A. J. N., Indrianti, N., & Budiati, T. (2024). Pembuatan dan karakterisasi edible film dari pati jagung (Zea mays L.). Journal of Food Engineering, 3(3), 105–115. https://doi.org/10.25047/jofe.v3i3.4691
Bestari, N. G., Saputra, E., & Pujiastuti, D. Y. (2024). Penambahan glukosa terhadap karakteristik fisik edible film dari kappa-karagenan dengan plasticizer sorbitol. Journal of Marine and Coastal Science,13(3), 126-135. https://doi.org/10.20473/jmcs.v13i3.31279
Bourbon, A. I., Pinheiro, A. C., Cerqueira, M. A., Rocha, C. M. R., Avides, M. C., Quintas, M. A. C., & Vicente, A. A. (2011). Physico-chemical characterization of chitosan-based edible films incorporating bioactive compounds of different molecular weight. Journal of Food Engineering, 106(2), 111-118. https://doi.org/10.1016/J.Jfoodeng.2011.03.024
Chisenga, S. M., Workneh, T. S., Bultosa, G., & Alimi, B. A. (2019). Progress in research and applications of cassava flour and starch: a review. Journal of food science and technology, 56(6), 2799-2813. https://doi.org/10.1007/s13197-019-03814-6
Deden, M., Rahim, A., & Asrawaty, A. (2020). Sifat Fisik dan Kimia Edible film Pati Umbi Gadung pada Berbagai Konsentrasi. Jurnal Pengolahan Pangan, 5(1), 26-33. https://doi.org/ 10.31970/pangan.v5i1.35
Dewi, R., Rahmi, R., & Nasrun, N. (2021). Perbaikan sifat mekanik dan laju transmisi uap air edible film bioplastik menggunakan minyak sawit dan plasticizer gliserol berbasis pati sagu. Jurnal Teknologi Kimia Unimal, 10(1), 61-77. https://doi.org/10.29103/jtku.v10i1.4177
Dewi, S. R., Widyasanti, A., & Putri, S. H. (2023). Pengaruh konsentrasi pati singkong terhadap karakteristik edible film berbahan pati singkong dengan penambahan ekstrak daun belimbing wuluh. Journal of Tropical Agricultural Engineering and Biosystems-Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem, 11(2), 158-167. https://doi.org/10.21776/ub.jkptb.2023.011.02.05
Farrelly, T. A., & Shaw, I. C. (2017). Polystyrene as hazardous household waste. In D. Mmereki (Ed.), Household hazardous waste management (pp. 45–60). IntechOpen. https://doi.org/10.5772/65865
Gontard, N., Guilbert, S. & Cuq, J.L. (1993) Edible wheat film: influence of the main process variables on film properties of an edible wheat gluten film. Journal Food Science, 58(1), 206-211.
Guerrero, P., Etxabide, A., Leceta, I., Peñalba, M., & De la Caba, K. (2014). Extraction of agar from Gelidium sesquipedale (Rodhopyta) and surface characterization of agarbased films. Carbohydrate polymers, 99(1), 49-498. https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2013.08.049
Gunadi, R. A. A., Parlindungan, D. P., Santi, A. U. P., Aswir, & Aburahman, A. (2020). Bahaya plastik bagi kesehatan dan lingkungan. Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LPPM UMJ. Universitas Muhammadiyah Jakarta. http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat
Gustiyani, G. (2023). Pembuatan edible film dari pati tapioka dan pektin dari kulit jeruk manis (Citrus sinensis) dengan penambahan plasticizer sorbitol dan kitosan. Journal Printing and Packaging Technology, 3(1), 10-20. https://doi.org/10.32722/printpack.v3i1.4154
Haryanto, & Saputri, A. E. (2017). Pengembangan bioplastik dari tepung tapioka dan tepung beras ketan putih. Techno (Jurnal Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Purwokerto), 17(2), 104-110. https://doi.org/10.30595/techno.v17i2.1217
Hendra, A. A., Utomo, A. R., & Setijawati, E. (2015). Kajian karakteristik edible film dari tapioka dan gelatin dengan perlakuan penambahan gliserol. Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi (Journal of Food Technology and Nutrition), 14(2), 95-100. https://doi.org/10.33508/jtpg.v14i2.1547
Husna, U., Masrullita, M., Hakim, L., Sylvia, N., & Azhari, A. (2024). Pembuatan edible film dari pati kulit singkong menggunakan plasticizer sorbitol dengan asam sitrat sebagai crosslinking agent. Chemical Engineering Journal Storage, 4(6), 804–812. https://doi.org/10.29103/cejs.v4i6.17135
Irianto, H. E., Darmawan, M., & Mindarwati, E. (2006). Pembuatan edible film dari komposit karagenan, tepung tapioka dan lilin lebah (beeswax). Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 1(2), 93-100. https://doi.org/10.15578/jpbkp.v1i2.391
[JIS] Japanesse Industrial Standard. (1975). JIS 2 1707. General rules of plastik film for foodpackaging. Japanesse Standards Association.
Li, Xin & Li, Fenghong & Zhang, Xuan & Tang, Weiyuan & Huang, Mingzheng & Huang, Qun & Tu, Zongcai. (2024). Interaction mechanisms of edible film ingredients and their effects on food quality. Current Research in Food Science. 8, 100696. https://doi.org/10.1016/j.crfs.2024.100696
Lomartire, S., Gomes, L., Cotas, J., Marques, J. C., Pereira, L., & Gonçalves, A. M. M. (2023). Algae-based bioplastics: expanding algae polymers as materials for industrial applications, Algae Materials (pp. 133-156). Academic Press.
Lutfiyanti, R., Ma'ruf, W. F., & Dewi, E. N. (2012). Aktivitas antijamur senyawa bioaktif ekstrak Gelidium latifolium terhadap Candida albicans. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Perikanan, 1(1), 26-33. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jpbhp/article/view/655
Meyrena, S. dan Amelia, R. (2020). Analisis pendayagunaan limbah plastik menjadi ecopaving sebagai upaya pengurangan sampah. Indonesia Journal of Conservation, 9(2), 67-100. https://doi.org/10.15294/ijc.v9i2.27549
Muslimah, S. M., Warkoyo, W., & Winarsih, S. (2021). Studi pembuatan edible film gel okra (Abelmoschus esculentus l.) dengan penambahan pati singkong. Food Technology and Halal Science Journal, 4(1), 94-108. https://doi.org/10.22219/fths.v4i1.15826
Nagar, M., Sharanagat, V. S., Kumar, Y., & Singh, L. (2020). Development and characterization of elephant foot yam starch–hydrocolloids based edible packaging film: physical, optical, thermal and barrier properties. Journal of Food Science and Technology, 57(1), 1331-1341. https://doi.org/10.1007/s13197-019-04167-w
Nogueira, G. F., Fakhouri, F. M., & de Oliveira, R. A. (2018). Extraction and characterization of arrowroot (Maranta arundinaceae L.) starch and its application in edible films. Carbohydrate polymers, 186(1), 64-72. https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2018.01.024
Putra, M. N. A., Zahrani, N. A., Zahra, T. A., Bella, B. C., Hariyadi, A. G., Fadhila, D. S., Al Abiyyu, S. A., Firdausi, R. R. K., Justicio, M. N., Albar, A. K., & Firmansyah, P. (2025). Sampah plastik sebagai ancaman terhadap lingkungan. Aktivisme: Jurnal Ilmu Pendidikan, Politik dan Sosial Indonesia, 2(1):154–165. https://doi.org/10.62383/aktivisme.v2i1.725
Saleh, F. H. M., Nugroho, A. Y., & Juliantama, M. R. (2017). Pembuatan edible film dari pati singkong sebagai pengemas makanan. Teknoin, 23(1), 43–48. https://doi.org/10.20885/teknoin.vol23.iss1.art5
Sanyang, M. L., Sapuan, S. M., Jawaid, M., Ishak, M. R., & Sahari, J. (2015). Effect of plasticizer type and concentration on tensile, thermal and barrier properties of biodegradable films based on sugar palm (Arenga pinnata) starch. Polymers, 7(6), 1106–1124. https://doi.org/10.3390/polym7061106
Shantika, Z. R., Srikandi, S., & Sutamihardja, R. (2019). Ekstraksi rumput laut Gelidium sp. menjadi bakto agar sebagai pemadat media pertumbuhan mikroba. Sains Natural: Journal of Biology and Chemistry, 9(2), 71–79. https://doi.org/10.31938/jsn.v9i2.234
Silsia, D., Sari, S. R., & Syafnil. (2024). Pengembangan edukasi masyarakat dalam penggunaan plastik pada pangan terhadap kesehatan dan lingkungan di SMK Agribisnis Kota Bengkulu. Jurnal Pepadu, 5(1), 159-167.
Simon, A., Nugraeni, C. D., Cahyani, R. T., Sajidah, H. B. N., Dewi, D. P., & Salim, G. (2025). Pembuatan Dan Karakterisasi Edible Film Dari Semi Refined Carrageenan Kappaphycus Alvarezii Dengan Asam Malat Sebagai Plasticizer. Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 10(2), 94-99. https://doi.org/10.31942/inteka.v10i2.13072
Sjamsiah, S., Saokani, J., & Lismawati, L. (2017). Karakteristik edible film dari pati kentang (Solanum tuberosum L.) dengan penambahan gliserol. Al-Kimia, 5(2), 181–192. https://doi.org/10.24252/al-kimia.v5i2.3932
Sutra, L. U., Hermalena, L., & Salihat, R. A. (2020). Karakteristik edible film dari pati jahe gajah (Zingiber officinale) dengan perbandingan gelatin kulit ikan tuna. Journal of Scientech Research and Development, 2(2), 034-045. https://doi.org/10.56670/jsrd.v2i2.13
Tafa, K. D., Satheesh, N., & Abera, W. (2023). Mechanical properties of tef starch based edible films: Development and process optimization. Heliyon, 9(2). 1-14. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2023.e13160.
Tang, X., Alavi, S., & Herald, T. J. (2008). Barrier and mechanical properties of starch–clay nanocomposite films. Cereal Chemistry, 85(3), 433–439. https://doi.org/10.1094/CCHEM-85-3-0433
Ulfa, E. D., Yana, Y., & Khatimah, N. (2024). Pengaruh penambahan ekstrak daun sungkai (peronema canescens Jack) terhadap karakteristik edible film pati kulit singkong (manihot utilissima Pohl). Jurnal Teknik Kimia Vokasional (JIMSI), 4(1), 16-27. https://doi.org/10.46964/jimsi.v4i1.1002
Valentine, G., & Wijayanti, I. (2020). Karakteristik nori dari campuran rumput laut Ulva lactuca dan Gelidium sp. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 23(2), 295-302. https://doi.org/10.17844/jphpi.v23i2.32340
Wahab, N. I. F., Tyassena, F. Y. P., & Junianti, F. (2023). Pembuatan edible film berbahan baku karagenan dengan variasi suhu pemanasan dan konsentrasi gliserol. Jurnal Teknologi Kimia Mineral, 2(2), 98-102. https://doi.org/10.61844/jtkm.v2i2.676
Wardana, A. A., & Widyaningsih, T. D. (2017, November14-15). Development of edible films from tapioka starch and agar, enriched with red cabbage (Brassica oleracea) as a sausage deterioration bio-indicator [Conference session]. The International Conference on Eco Engineering Development, Yogyakarta, Indonesia. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. https://doi.org/10.1088/1755-1315/109/1/012031
Wijayani, K. D., Darmanto, Y. S., & Susanto, E. (2021). Karakteristik edible film dari gelatin kulit ikan yang berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan, 3(1), 59-64. https://doi.org/10.14710/jitpi.2021.11412
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v6i4.31920
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura