Distribusi Parameter Kualitas Air Di Teluk Kotania Untuk Evaluasi Kesesuaian Budidaya Rumput Laut

Greaty Ilona Hatulesila, Semuel F. Tuhumury, Jolen Matakupan

Abstract


ABSTRAK

Teluk Kotania di Kabupaten Seram Bagian Barat memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya rumput laut, namun keberlanjutannya sangat bergantung pada kualitas lingkungan perairan baik secara fisik, kimia, dan biologi. Penelitian ini bertujuan menganalisis parameter kualitas air yang mendukung budidaya rumput laut di wilayah tersebut. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei 2025 di 12 stasiun penelitian, meliputi parameter fisik, kimia, dan biologi melalui pengukuran in-situ dan uji laboratorium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar parameter kualitas air seperti suhu (29,63–30,04 °C), salinitas (33,46–33,85 ppt), pH (7,06–7,65), kecerahan (6–18 m), oksigen terlarut (9,12–12,38 mg/l), COD (5,20–10,70 mg/l), dan BOD (3,40–8,70 mg/l) masih berada dalam kisaran optimal dan di bawah ambang batas baku mutu. Kecepatan arus tercatat antara 3,60–24,34 cm/detik, sementara kedalaman perairan berkisar antara 6–24 meter. Konsentrasi nitrat (<0,015 mg/l) dan klorofil-a (0,18–3,73 µg/l) tergolong rendah, mengindikasikan kondisi perairan oligotrofik. Sebaliknya, ortofosfat tercatat cukup tinggi (0,0–0,18 mg/l) di beberapa lokasi, diduga akibat aktivitas antropogenik. Secara keseluruhan, hasil analisis menunjukkan bahwa Teluk Kotania masih layak untuk pengembangan budidaya rumput laut berdasarkan parameter kualitas air secara fisik, kimia, dan biologi.

Kata Kunci: kualitas air, rumput laut, Teluk Kotania, budidaya laut

ABSTRACT

Kotania Bay in West Seram Regency has great potential for developing seaweed culture, but its sustainability is highly dependent on the quality of the aquatic environment, both physically, chemically, and biologically. This study aims to analyze water quality parameters that support seaweed culture in the area. Data was collected in May 2025 at 12 sampling stations, covering physical, chemical, and biological parameters through in-situ measurements and laboratory analysis. The results indicate that most water quality parameters such as temperature (29.63–30.04 °C), salinity (33.46–33.85 ppt), pH (7.06–7.65), transparency (6–18 m), dissolved oxygen (9.12–12.38 mg/l), COD (5.20–10.70 mg/l), and BOD (3.40–8.70 mg/l) are within optimal ranges and below the regulatory thresholds. Current velocity ranged from 3.60–24.34 cm/s, and water depth varied between 6–24 meters. Nitrate (<0.015 mg/l) and chlorophyll-a (0.18–3.73 µg/l) levels were low, indicating oligotrophic conditions. Conversely, orthophosphate concentrations were relatively high (0.0–0.18 mg/l) at several locations, likely due to anthropogenic activities. Overall, the analysis suggests that Kotania Bay remains suitable for seaweed culture based on its physical, chemical, and biological water quality parameters.

Keywords: water quality, seaweed, Kotania Bay, marine aquaculture


References


[DKP Maluku] Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku. (2024). Laporan Statistik Perikanan Budidaya Tahun 2020 – Semester I 2024 (belum dipublikasikan).

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2024). Statistik Kelautan dan Perikanan 2023. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kelautan Perikanan Kementerian Kelautan Perikanan (ID).

[SNI] Standar Nasional Indonesia. (2010). SNI 7579 Produksi Rumput Laut Kotoni (Eucheuma cottonii) Bagian 2: Metode Longline. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

Arief, A.F.R., Suryono, C.A., dan Setyati, W.A. (2023). Tingkat Kesuburan Perairan berdasarkan Konsentrasi Nitrat, Fosfat dan Klorofil-a di Kabupaten Jepara. Journal of Marine Research, 12(4), 754-761. Diakses dari https://doi.org/10.14710/jmr.v12i4.41718

Aryawati, R., Diansyah, G., Melki, M., Ulqodry , T.Z., Isnaini, I., dan Surbakti, H. (2024). Konsentrasi Klorofil-a di Muara Upang Sumatera Selatan. Indonesian Journal of Oceanography (IJOCE), 6(3) , 285 – 291. Diakses dari https://doi.org/10.14710/ijoce.v6i3.24295

Asni, A. (2015). Analisis Poduksi Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Berdasarkan Musim dan Jarak Lokasi Budidaya di Perairan Kabupaten Bantaeng. Jurnal Akuatika Indonesia, 6(2), 140-153. Diakses dari https://jurnal.unpad.ac.id/akuatika/article/view/7475/3432

Booy, J., Burhanuddin, dan Haris, A. (2019). Optimasi Laju Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) pada Kedalaman yang Berbeda di Desa Wamsisi, Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku. Jurnal OCTOPUS, 8(1), 41–47. Diakses dari https://doi.org/10.26618/octopus.v8i1.2490

Dalero, M.D.,. Gerung, G.S., Ngangi, E.L.A., Lumingas, L.J.L., dan Lasut, M.T. (2019). Kultur In Vitro Rumput Laut Kappaphycus alvarezii dengan Formulasi ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) dan Wadah yang Berbeda. Jurnal Ilmiah Platax, 7(1), 274-283. Diakses dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/platax

Edwards, P. (2000). Aquaculture, Poverty Impacts and Livelihoods. Natural Resources Perspective, Overseas Development Institute, 56(20), 1–4. Diakses dari https://cdn.odi.org/media/documents/2849.pdf

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta: Kanisius.

Effendi, I. (2004). Pengantar Akuakultur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Fikri, M., Rejeki, S., dan Widowati, L.L. (2015). Produksi dan Kualitas Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan Kedalaman Berberda di Perairan Bulu Kabupaten Jepara. Journal of Aquaculture Management and Technology, 4(2), 67-74. Diakses dari https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jamt/article/view/8544

Garini, B.N., Suprijanto, J., dan Pratikno, I. (2021). Kandungan Klorofil-a dan Kelimpahan di Perairan Kendal, Jawa Tengah. Journal of Marine Research, 10(1), 102-108. Diakses dari https://doi.org/10.14710/jmr.v10i1.28655

Hariyadi, S. (2004). BOD dan COD sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku Mutu Air Limbah. Makalah Individu Pengantar Falsafah Sains Sekolah Pascasarjana/S3 Institut Pertanian Bogor. Diakses dari https://core.ac.uk/download/pdf/229361024.pdf

Hariyadi, T.S., Djunarsjah, E., Andreas, D., dan Kuswardani, A.R.T.D. (2016). Prototipe Alat Ukur Pola Arus dengan Menggunakan GPS Tracker (Studi Kasus Perairan Teluk Jakarta). Jurnal Hidropilar, 2(2), 119-131. Diakses dari https://doi.org/10.37875/hidropilar.v2i2.48

Hermawan, A., Siti, A., dan Anna, F. (2017). Partisipasi Pembudidaya Ikan dalam Kelompok Usaha Akuakultur di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan, 13(1), 1–13. Diakses dari https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v13i1.12903

Jumardi. (2020). Kajian Faktor-Faktor Produksi Terhadap Budidaya Rumput Laut. Guepedia.

Kordi, M.G.H. (2010). Oseanografi untuk Budidaya Laut. Surabaya: Graha Ilmu.

Koto, S., Retraubun, A.S.W., dan Sahetapy, D. (2020). Pola Ruang dan Strategi Pemanfaatan Lahan Budidaya di Perairan Teluk Kotania, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Jurnal TRITON, 16(1), 28 – 37. Diakses dari https://doi.org/10.30598/TRITONvol16issue1page28-37

Laelaem, A. (2024). Analisis Kelayakan Lokasi Budidaya rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan Metode Longline di Perairan Leiting Kecamatan Sir-Sir. [Tesis] Universitas Pattimura.

Lase, P.J.R., Tuhumury, S.F., dan Waas, H.J.D. (2020). Analisis Kesesuaian Lokasi Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Perairan Teluk Ambon Baguala. Jurnal TRITON, 16(2), 77–83. Diakses dari https://doi.org/10.30598/TRITONvol16issue2page77-83

Lewerissa, N.F. (2020). Strategi Pengembangan Budidaya Ikan pada Keramba Jaring Apung di Teluk Ambon Bagian Luar. [Tesis] Universitas Pattimura.

Logo, M.F., Perbani, N.M.R.R.C., dan Priyono, B. (2019). Penentuan Daerah Potensial Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Seminar Nasional Geomatika, 3, 929-938. Diakses dari https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1059

Louhenapessy, D.G., Matakupan J., dan Buton, D. (2023). Studi Parameter Kualitas Air bagi Kegiatan Budidaya Lobster (Panulirus sp) dengan Sistem Keramba Jaring Apung di Teluk Ambon Dalam. Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 19(2), 114-121. Diakses dari https://doi.org/10.30598/TRITONvol19issue2page114-121

Maslukah, L., Zainuri, M., Wirasatriya, A., dan Widiaratih, R.. (2020). Studi Kinetika Adsorpsi dan Desorpsi Ion Fosfat (PO42-) di Sedimen Perairan Semarang dan Jepara. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(2), 383-394. Diakses dari https://doi.org/10.29244/jitkt.v12i2.32392

Mualam, A., Bambang, W., dan Zairion. (2022). Analisis Kawasan Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Berdasarkan Indikator Kesesuaian dan Daya Dukung di Pesisir Kota Baubau. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 14(1), 81-93. Diakses dari https://doi.org/10.29244/jitkt.v14i1.37659

Mustofa, A. (2020). Pengelolaan Kualitas Air untuk Akuakultur. Jepara: UNISNU Press.

Nashrullah, M.F., Susanto, A.B., Praktikto, I., dan Yati, E.. (2021). Analisis Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Menggunakan Citra Satelit di Perairan Pulau Nusa Lembongan, Bali. Jurnal Marine Research, 10(3), 345-354. Diakses dari https://doi.org/10.14710/jmr.v10i3.30507

Patty, S.I dan Huwae, R. (2023). Temperature, Salinity, and Dissolved Oxygen West and East Seasonsin The Waters of Amurang Bay, North Sulawesi. Jurnal Ilmiah Platax, 11(1), 196-205. Diakses dari https://doi.org/10.35800/jip.v10i2.46651

Pemerintah, P. (2021). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Sekretariat Negara Republik Indonesia, 1(078487A), 483. Diakses dari http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id.

Pinontoan, M.P., Paulus, J.J.H., Wullur, S., Rompas, R.M., Ginting, E.L., dan Pelle, W.E. (2023). Oksigen Terlarut dan pH di Air Sisipan Sedimen Mangrove dan Pesisir di Desa Bulutui Kecamatan Likupang Barat. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis, 11(1), 132-138.

Pong-Masak, P.R., Asaad, A.I.J., Hasnawi, Pirzan, A.M., dan Lanaru, M.. (2010). Analisis Kesesuaian Lahan untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Gusung Batua, Pulau Badi Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Jurnal Riset Akuakultur, 5(2), 299-316. Diakses dari https://doi.org/10.15578/jra.5.2.2010.299-316

Radiarta, I. N., Erlania, dan Rusman. (2013). Pengaruh Iklim Terhadap Musim Tanam Rumput Laut Kappaphycus alvarezii di Teluk Gerupuk Kabupaten Lombok Tengah Nusa Tenggara Barat. Jurnal Riset Akuakultur, 8(3), 453 - 464. Diakses dari https://doi.org/10.15578/jra.8.3.2013.453-464

Rosdiana, R., Padyawan, A. R., Usman, H., dan Wandi, W. (2023). Analisis Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) di Perairan Pulau Lingayan, Kabupaten Tolitoli. JAGO TOLIS: Jurnal Agrokompleks Tolis, 4(1), 11–20. Diakses dari https://doi.org/10.56630/jago.v4i1.475

Saleky, V.D., Tuhumury S.F., dan Waileruny, W. (2020). Pengembangan Kawasan Budidaya Rumput Laut Berbasis Analisa Kesesuaian Lahan di Perairan Nuruwe. Jurnal TRITON, 16(1), 38-51. Diakses dari https://doi.org/10.30598/TRITONvol16issue1page38-52

Selanno, D.A.J., Tuhumury, N.Chr., dan Handoyo, F.M. (2016). Status Kualitas Air Perikanan Keramba Jaring Apung dalam Pengelolaan Sumber Daya Perikanan di Teluk Ambon bagian Dalam. Jurnal TRITON, 12(1), 42 – 60. Diakses dari https://123dok.com/document/zgleox7q-status-kualitas-perikanan-keramba-jaring-pengelolaan-sumber-perikanan.html

Supriyantini, E., Nuraini, R.A.T., dan Fadmawati, A.P. (2017). Studi Kandungan Bahan Organik pada Beberapa Muara Sungai di Kawasan Ekosistem Mangrove, di Wilayah Pesisir Pantai Utara Kota Semarang, Jawa Tengah. Buletin Oseanografi Marina, 6(1), 29–38. Diakses dari https://doi.org/10.14710/buloma.v6i1.15739

Tisera, W.L., dan Tanody, A.S. (2020). Analisis Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut Jenis Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty di Perairan Kabupaten Sumba Timur. PARTNER, 25(1), 1297-1310.

Tubalawony, S., Kalay, D.E., Hukubun, W.G., dan Hukubun, R.D. (2023). Distribusi Spasial Suhu dan Salinitas di Perairan Selat Haruku. Jurnal Sumberdaya Akuatik Indopasifik, 7(1), 13-22. Diakses dari https://doi.org/10.46252/jsai-fpik-unipa.2023.Vol.7.No.1.213




DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v6i3.30388

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 INDEXED BY:

           

       
ISSN: 2723-7583