Uji Aktivitas Antibakteri Staphylococcus aureus Pada Sabun Batang Eucheuma cottonii

Nadya Adharani, Allan Erwandy Nenobais, Sulistiono Sulistiono

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi antibakteri Staphylococcus aureus pada sabun batang dengan bahan baku rumput laut jenis Eucheuma cottonii, penelitian dilakukan di Lab.  FAPERTA Universitas PGRI Banyuwangi. Penelitian dimulai dengan mencari performa terbaik  pembuatan sabun dengan empat perlakuan diantaranya penggunaan E. cottoni sebanyak 15gr (P1), 30gr (P2), 45gr (P3), dan 60gr (P4). Tiap perlakukan dilakukan ulangan sebanyak empat kali kemudian dianalisis ANOVA yang bertujuan untuk menentukan perbedaan signifikan antara perlakuan dan parameter uji pada sabun. Pengujian untuk mengetahui karakteristik sabun diantaranya uji antibakteri pada S. aureus dan uji kimia (kadar air, kadar pH). Hasil penelitian menunjukkan bahwa P4 menghasilkan daya hambat atau luasan zona bening terbesar yaitu 2,4cm.  Analisis statistik menunjukkan perbedaan yang sangat signifikan antara perlakuan, terutama pada perlakuan P1 dan P4. Selain itu, perlakuan P4 juga memiliki kadar air terendah yaitu 26,63% dan pH tertinggi dengan nilai 10,75%. Disimpulkan bahwa E. cottonii berpotensi sebagai antibakteri pada produk sabun dikarenakan adanya kandungan senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, tannin, dan steroid.

Kata kunci: Uji Potensi, Antibakteri, Staphylococcus aureus, Sabun, Eucheuma cottonii

ABSTRACT

This research aims to determine the antibacterial potential of S. aureus in bar soap made from Eucheuma cottonii seaweed as raw material. The research was carried out in FAPERTA laboratory PGRI University Banyuwangi. The research began by looking for the best performance in soap making with four treatments including the use of 15gr (P1), 30gr (P2), 45gr (P3), and 60gr (P4) E. cottonii. Each treatment was repeated four times and then analyzed by ANOVA which aimed to determine significant differences between treatments and test parameters for soap. Tests to determine the characteristics of soap include antibacterial tests on S. aureus and chemical tests (water content, pH level). The research results showed that P4 produced the largest resistance or clear zone area, namely 2.4 cm.  Statistical analysis showed very significant differences between treatments, especially in treatments P1 and P4. Apart from that, treatment P4 also had the lowest water content, namely 26.63% and the highest pH with a value of 10.75%. It was concluded that E. cottonii has the potential to act as an antibacterial in soap products due to the content of bioactive compounds such as alkaloids, flavonoids, tannins and steroids.

Key words:  Potency Test, Antibacterial, Staphylococcus aureus, Soap, Eucheuma cottonii


References


Agusman, I., Diharmi, A., Sari, N.I. (2022). Indentifikasi Senyawa Bioaktif Pada Fraksi Ekstrak Rumput Laut Merah (Eucheuma Cottonii). Jurnal Ilmu Perikanan. Vol. 9, (2): Hal. 60-64.

Agustiani, F., Priatni, H. L. (2020). Formulasi Sediaan Sabun Mandi Padat Antioksida dari Ekstrak Tomat (Solanum lycopersicum). HERBAPHARMA: Journal of Herb Farmacological, Vol. 2 (2): 71-76.

Anita, Basarang M, Rahmawati. (2020). Aktivitas Antibakteri Esktrak Daun Miana (Coleus Atropurpureus) Terhadap Steptococcus Aureus. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar. 15 (1): 1-5.

Baehaki A, Lestari S D, Hildianti D F. (2019). Pemanfaatan Rumput Laut Eucheuma cottonii Dalam Pembuatab Sabun Antiseptik. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan. 22 (1): 143-154.

Dimpudus, S.A., Yamlean, P.V.Y., Yudistira, A. (2017). Formulasi Sediaan Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Etanol Bunga Pacar Air (Impatiens balsamina L.) dan Uji Efektivitasnya Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Secara In Vitro. Jurnal Ilmu Farmasi. Vol. 6 (3). Hal: 208-215.

Fikratul, Ihsan. (2016). Pembuatan Nori Dengan Pemanfaatan Kolang-Kaling Sebagai Bahan Substitusi Rumput Laut Jenis Eucheuma cottonii. [Diploma Thesis], Universitas Andalas.

Maduriana IM, Sudira I. (2009). Skrining dan Uji Aktivitas Antibakteri Beberapa Rumput Laut Dari Pantai Batu Bolong Canggu dan Serangan. Buletin Veteriner Udanana.1 (2): 69-72.

Mukhtar, Y.W. (2013). Uji Daya Hambat Ekstrak Daun Jati (Tectons grandis) terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 25923. [Skripsi]. Kendari (ID): Universitas Haluoleo.

Purwati, S., Lumowa, S. V., & Samsurianto, S. (2017). Skrining Fitokimia Daun Saliara (Lantana camara L) Sebagai Pestisida Nabati Penekan Hama dan Insidensi Penyakit Pada Tanaman Holtikultura di Kalimantan Timur. In Prosiding Seminar Nasional Kimia (pp. 153)

Putri, C.K., Khoftia J., Agusr, R., Farma, S.A., Advinda, L. (2021). Uji Aktivitas Antibakteri Sabun Padat Herbal Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus. Universitas Negeri Padang Volume 01 2021, hal 385-390.

Rahayu, S. D. P. (2015). Formulasi dan Efaluasi Mutufisik Sabun Dari Ekstrak Rumput Laut Merah (Eucheuma cottonii). Jurnal Wiyata.Vol 2 (1): Hal 14-18.

Rizianiza, I., Adnyani, L. P., & Gunawan, A. (2019). Program Diverifikasi Produk Olahan Rumput Laut Di Penajam Paser Utara. In Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (SEPAKAT) (Vol. 1), 1-5.

Sanger, G., Kaseger, B. E., Rarung, L.K., dan Damongilala, L. (2018). Potensi Beberapa Jenis Rumput Laut Sebagai Bahan Pangan Fungsional, Sumber Pigmen dan Antioksidan Alami. JPHPI, Vol. 21 (2): 208-217.

Saranani, SR. (2013). Uji Daya Hambat Ekstrak Tanaman Komba-Komba (Chromolaena Odorata) Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus ATCC 25923, Streptococcus sp., Salmonella typhi YCTC, dan Escherechia coli ATCC 35218. [Skripsi]. Kendari (ID): Universitas Haluoleo. Shanmugam M, M.

Sukawaty, Y., Warnida, H., & Artha, A V. (2016). Formulasi Sediaan SAbun Manti Padat Ekstrak Etanol Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine bulbosa (Mill.) Urb). Media Farmasi.13(1): 14-22.




DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v5i3.25680

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 INDEXED BY:

           

       
ISSN: 2723-7583