Pengaruh Frekuensi Pemberian Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Berat Mutlak Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Dalam Bak Pemeliharaan
Abstract
ABSTRAK
Udang vaname memiliki pasar yang cepat di tingkat dunia. Penyediaan pakan berkualitas tinggi merupakan faktor penting yang menentukan keberhasilan budidaya udang. Pada usaha budidaya intensif, pakan mampu menyerap 60% - 70% dari total biaya produksi udang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui frekuensi pemberian pakan yang tepat terhadap pertumbuhan berat mutlak udang vaname (L. vannamei). Berdasarkan hasil penelitian setelah dianalisis dengan statistik, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian frekuensi pakan yang berbeda berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak udang vaname, perlakuan pemberian pakan dengan frekuensi 4x memberikan hasil tertinggi sebesar 0,38 gr/hari. Data kualitas air berturut-turut suhu air berkisar 26 – 30OC, pH 7,8 – 8,2, kandungan oksigen terlarut 4,7– 5,2 ppm, salinitas 35 - 37 ppt, amonia (NH4) 0 – 0,5 mg/L, nitrit (NO2) 0,016-0,028 mg/L, fosfat (PO4) 0 – 0,5 mg/L, dan TOM 92-103 mg/L. Namun nilai Total Organic Matter (TOM) tergolong tidak layak dalam proses budidaya udang vaname karena melebihi batas yang dapat ditoleransi oleh udang vaname yakni 55 mg/L.
Kata kunci: Udang vaname, frekuensi pakan, pertumbuhan berat mutlak, kualitas air
ABSTRACT
Vaname shrimp has a fast market at the world level. Provision of high quality feed is an important factor that determines the success of shrimp farming. In intensive aquaculture, feed is able to absorb 60% - 70% of the total cost of shrimp production. The aim of this study was to determine the proper frequency of feeding on the absolute weight growth of vannamei shrimp (L. vannamei). Based on the research results after being analyzed, it can be concluded that the provision of different feeding frequencies has a significant effect on the absolute weight growth of vannamei shrimp, the treatment of feeding with a frequency of 4x gives the highest yield of 0.38 g/day. Water quality data successively water temperature ranges from 26 – 30oC, pH 7.8 – 8.2, dissolved oxygen content 4.7 – 5.2 ppm, salinity 35 – 37 ppt, ammonia (NH4) 0 – 0.5 mg/L, nitrite (NO2) 0.016-0.028 mg/L, phosphate (PO4) 0-0.5 mg/L, and TOM 92-103 mg/L. However, the Total Organic Matter (TOM) value is classified as inappropriate in the process of cultivating vannamei shrimp because it exceeds the limit that can be tolerated by vannamei shrimp, which is 55 mg/L.
Keywords: Vaname shrimp, feed frequency, absolute weight growth, quality water
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adiwijaya, D., Sapto, P. R., Sutikno, E., Sugeng, S., & Subiyanto, S. (2003). Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Sistem Tertutup yang Ramah Lingkungan. Departemen Kelautan dan Perikanan. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara, 29.
Ariawan, K. (2005). Peningkatan Produksi Udang Merguinensis melalui Optimasi dan Pengaturan Oksigen. Laporan Tahunan Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara.
Briggs, M., Funge-Smith, S., Subasinghe, R., & Phillips, M. (2004). Introductions and movement of Penaeus vannamei and Penaeus stylirostris in Asia and the Pacific. RAP publication, 10(2004), 92.
Ferreira, N. C., C. Bonetti dan W.Q. Seiffert. (2011). Hydrological and Water Quality Indices as Management Tools in Marine Shrimp Culture. Aquaculture, 318(3–4), 425–433.
Halim, A. M., Fauziah, A., & Aisyah, N. (2022). Kesesuaian Kualitas Air pada Tambak Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) di CV. Lancar Sejahtera Abadi, Probolinggo, Jawa Timur. Chanos Chanos, 20(2), 77-88.
Haliman, R. W., & Adijaya, S. D. (2005). Udang vaname (Litopenaeus vannamei). Jakarta: Penebar Swadaya.
Hendrajat, E. A. (2012). Pertumbuhan dan Sintasan Tokolan Udang Vaname, Litopenaeus vannamei dengan Frekuensi Pemberian Pakan Berbeda. Seminar Nasional Tahunan IX Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, 3, 1–12.
Nababan, E., Putra, I., & Rusliadi, R. (2015). The Maintenance of White Shrimp (Litopenaeus vannamei) with Different Percentage of Feed. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, 2(2), 1–9.
Nuhman, N. (2009). Pengaruh Prosentase Pemberian Pakan Terhadap Kelangsungan Hidup Dan Laju Pertumbuhan Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1(2), 193-197.
Saeroh. (2017). Pencegahan Infeksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele dengan Daun Binahong, Pelepah Pisang, Meniran-Bawang Putih, dan Sambiloto-Kunyit melalui Pakan. [Skripsi]. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Suprapto, I. (2005). Petunjuk Teknis Budidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). CV. Biotirta. Bandar Lampung.
Tahe, S., & Suwoyo, H. S. (2011). Pertumbuhan dan sintasan udang vaname (Litopenaeus vannamei) dengan kombinasi pakan berbeda dalam wadah terkontrol. Jurnal Riset Akuakultur, 6(1), 31-40.
Zainuddin, Z., Aslamyah, S., Azis, H. Y., & Hadijah, H. (2019). Pengaruh kombinasi dosis dan frekuensi pemberian pakan terhadap rasio konversi pakan juvenil udang vaname di tambak. Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan, 6.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v5i2.22386
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura