Pengaruh Kombinasi Pakan dan Probiotik yang Berbeda Terhadap Kinerja Pertumbuhan Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) dan Penurunan Limbah N yang Dipelihara Dalam Wadah Terkontrol
Abstract
ABSTRAK
Udang Galah (Macrobranchium rosenbergii) merupakan salah satu jenis crustacea, yang mempunyai ukuran terbesar dibandingkan dengan udang air tawar lainnya. Penggunaan probiotik terhadap perbaikan mutu kualitas air kinerja pertumbuhan hewan budidaya sudah lazim digunakan. Namun demikian, pada budidaya udang galah masih sangat terbatas informasinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui jenis probiotik yang berpengaruh dalam budidaya udang galah (M. rosenbergii), yang dipelihara dalam wadah terkontrol. Penelitian dilaksanakan selama 60 hari di UPT Laboratorium Terpadu Universitas Khairun, Kota Ternate Provinsi Maluku Utara. Penelitian dirancang dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah probiotik yang berbeda, yaitu probiotik boster planktop (10 ml), probiotik boster sel multi (10 ml), probiotik boster bio lakto (10 ml), dan tanpa. Hasil analisis menunjukkan pemberian probiotik boster planktop signifikan berpengaruh pada kelangsungan hidup udang galah, sedangkan pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik dan rasio konversi pakan tidak signifikan. Disamping itu, pemberian probiotik yang berbeda menurunkan konsentrasi amoniak dan nitrit, dan juga mempertahankan kualitas air media pemeliharaan.
Kata kunci: Probiotik, pertumbuhan, limbah N, udang galah
ABSTRACT
Giant Shrimp (Macrobranchium rosenbergii) is one type of crustacean, which has the largest size compared to freshwater shrimp. The use of probiotics to improve water quality, growth performance of cultivated animals is commonly used. However, the information on giant prawn cultivation is still very limited. This study aims to determine the types of probiotics that have an effect on the cultivation of giant prawns (M. rosenbergii), which are kept in controlled containers. The research was carried out for 60 days at the UPT Integrated Laboratory of Khairun University, Ternate City, North Maluku Province. The study was designed with a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments and three replications. The treatments tested were different probiotics, namely planktop booster probiotics (10 ml), multi cell booster probiotics (10 ml), bio lacto booster probiotics (10 ml), and without. The results of the analysis showed that different probiotics had an effect on the survival of giant prawns, while absolute growth, specific growth rate and feed conversion ratio were not significant. In addition, the administration of different probiotics reduces the concentration of ammonia and nitrite, and also maintains the water quality of the maintenance media.
Keywords: Probiotics, growth, waste removal, giant prawns
Full Text:
PDFReferences
Adegboye, D. (1983). Table Size And Physiological Condition of The Crayfish in Relation to Calcium Ion Acumulation. Di dalam: Goldman CR, editor. Freshwater Crayfish. Avi Publishing Copm, Inc. Connecticut.
Allen, P.G., Botsford, C.W., Schuur, A.M., Johnston, W.E. (1984). Bioeconomics Aquaculture. Amsterdam: Elsevier.
Boyd. (2005). Manajemen Kualitas Air pada Budidaya Udang Galah. Pusat Penyuluan Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Budiman, A.A. (2004). Perkembangan Udang GIMacro di Indonesia. Prosidang Temu nasional Udang Galah GIMacro, 22-23, Yogyakarta
Devaraja, T. N., Yusoff, F. M., & Shariff, M. (2002). Changes in bacterial populations and shrimp production in ponds treated with commercial microbial products. Aquaculture, 206(3-4), 245-256.
Effendie, M.I. (1979). Metode Biologi Perikanan. Yayasan Dwi Sri. Bogor. 112 hal
Effendie, M.I. (1997). Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta, 163 p.
Effendi. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Proses Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Kanisius Yogyakarta.
Lara-Flores, M. (2011). The use of probiotic in aquaculture: an overview. Int Res J Microbiol, 2(12), 471-478.
Gunarto, G., & Hendrajat, E. A. (2008). Budidaya udang vanamei, Litopenaeus vannamei pola semi-intensif dengan aplikasi beberapa jenis probiotik komersial. Jurnal Riset Akuakultur, 3(3), 339-349.
Gunarto, G., Maulina, M., & Mansyur, A. (2016). Pengaruh Aplikasi Sumber C-Karbohidrat dan Fermentasi Probiotik pada Budidaya udang windu, penaeus monodon pola intensif Di Tambak. Jurnal Riset Akuakultur, 5(3), 393-409.
Khasani. (2008). Aplikasi Probiotik Pada Udang Galah. Media Akuakultur, 2(2). Puslibang. Jakarta.
Mahasri, G. (2005). kemampuan ikan bandeng seb agai filter biologis dalam menekan munculnya ciliata patogen pada budidaya udang windu (penaeus monodon) di tambak. Ilmu kelautan: Indonesian Journal of Marine Sciences, 10 (4), 199-204.
Pratama, A. (2017). Studi Performa Udang Vaname (Litopenaeus Vannamei) Yang Dipelihara Dengan Sistem Semi Intensif Pada Kondisi Air Tambak Dengan Kelimpahan Plankton Yang Berbeda Pada Saat Penebaran. E-Jurnal Rekayasa Dan Teknologi Budidaya Perairan, 6(1), 645.
Sastry, A.N. (1983). Ecological Aspects of Reproduction. New York: Academic Press.
Suryaningrum, F. M. (2012). Aplikasi Teknologi Bioflok pada Pemeliharaan Benih Ikan Nila (Oreochromisniloticus). J Manajemen Perikanan dan Kelautan, 1(1).
Samadan, G. M. (2018). Production performance of whiteleg shrimp Litopenaeus vannamei at different stocking densities reared in sand ponds using plastic mulch. Aquaculture, Aquarium, Conservation & Legislation, 11(4), 1213-1221.
Zar J. (2010). Biostatistical Analysis. Prentice-Hall, Inc., New Jersey, 661 p.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v4i2.18389
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura