Histopatologi Jaringan Insang Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch,1792) Akibat Paparan Logam Berat Kromium (Cr) DI Sungai Desa Geluran Kabupaten Sidoarjo

Yogi Eko Prasetyo, Indah Wahyuni Abida, Mertiara Ratih Terry Laksani, Rizka Rahmana Putri

Abstract


ABSTRAK

Kromium (Cr) merupakan salah satu logam berat, kromium di alam bebas memiliki valensi (Cr3+) dan valensi (Cr6+). Cr6+ lebih toksik dibandingkan dengan Cr3+, karena sifatnya yang mudah larut dalam air. Dampak kromium bagi organisme akuatik dapat mengganggu metabolisme tubuh akibat terhalangnya enzim dalam proses fisiologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kromium dan mengetahui pengaruh kromium terhadap histopatologi jaringan insang, usus, dan hati ikan betok di Sungai Desa Geluran Sidoarjo. Penelitian ini di ambil pada bulan Desember 2020 sampai bulan April 2021. Metode yang digunakan pada pengambilan data adalah metode purposive sampling, dimana titik 1 sebelum ada pembuangan limbah, titik 2 dekat dengan pembuangan limbah dan titik 3 pada pertemuan air setelah pembuangan limbah dengan aliran air lain. Jumlah sampel ikan yang digunakan untuk preparat histologi yakni sebanyak 3 ekor pada setiap stasiun. Hasil analisa kromium didapatkan hasil pada titik 1, 2 dan 3 masing masing berkisar antara 0,001-0,004 ppm;  0,013, - 0,028ppm dan 0,011-0,021ppm. Hasil analisa histopatologi organ ikan jaringan insang pada titik 1 ditemukan berupa hiperplasia, di titik 2 dan 3 terdapat fusi lamela.

Kata kunci: histopatologi, insang, ikan betok (Anabas testudineus), logam berat kromium

ABSTRACT

Kromium (Cr) is one of the heavy metals, kromium in nature has valence (Cr3+) and valence (Cr6+). Cr6+ is more toxic than Cr3+, because it is easily soluble in water. The impact of kromium on aquatic organisms can disrupt the body's metabolism due to the obstruction of enzymes in physiological processes. This study aims to determine the levels of kromium and determine the effect of kromium on the histpathology of the gill, intestine, and liver tissue of Betok fish in the Geluran Sidoarjo River Village. This research was taken from December 2020 to April 2021. The method used in data collection is a purposive sampling meth where point 1 is before waste disposal, point 2 is close to waste disposal and point 3 is at the confluence of water after waste disposal with other water flows. The number of fish samples used for histological preparations was 3 at each station. The results of kromium analysis obtained results at points 1, 2 and 3 each ranging between 0.001-0.004 ppm; 0.013, - 0.028ppm and 0.011-0.021ppm. The results of histopathological analysis of the gill tissue of fish organs at the first point were found to be in the form of hyperplasia, at the second and third points there was lamella fusion.

Keywords: histopathology,gill, betok fish (Anabas testudineus), kromium heavy metal


References


Citra, & Manan. (2015). Teknik Dasar Histologi Pada Ikan Gurami (Osphronemus gouramy). Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 7(2), 153–158.

Hayati, A., Ummah, R. I., & Winarni, D. (2016). Pengaruh Kadmium Terhadap Struktur Histologis Insang Ikan Lele ( Clarias Batrachus ). Januari, 1–8.

Pertiwi, S.L., Zainuddin dan Rahmi E. (2017). (2017) Gambaran histologi sistem respirasi ikan gabus (Channa striata) Jimvet. 01(3): 291-298

Puspita UR, Siregar AS, & Hidayah NV. 2011. Kemampuan tumbuhan air sebagai agen fitoremediator logam berat kromium (Cr) yang terdapat pada limbah cair industri batik. Berkala Perikanan Terubuk, 39(1): 58-64.

Salmin. (2005). Oksigen Terlarut (DO) Dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, 30(3), 21–26.

Sudrajat, S., Astuti, D., & Mustakim, M. (2020). Analisis Histopatologis Insang dan Kandungan Logam Berat Pb, Cd dan Fe pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) yang Dibudidayakan di Kolam Bekas Tambang Kota Samarinda. Dinamika Lingkungan Indonesia, 7(1), 36. https://doi.org/10.31258/dli.7.1.p.36-42

Sudaryatma P.E. dan Eriawati N.N. (2012) Histopatologis Insang Ikan Hias Air Laut yang Terinfestasi Dactylogyrus sp. Jurnal Sain Veteriner (30) No 1:68-75

Sukarni, Maftuch dan H. Nursyam. 2012. Kajian penggunaan ciprofloxacin terhadap histologi

insang dan hati ikan Botia (Botia macracanthus, bleeker) yang diinfeksi bakteri

Aeromonas hydrophila. J.Exp. Life Sci. 2(1)

Syulfia, R., Putra, I., & Rusliadi. (n.d.). Pertumbuhan Dan Kelulushidupan Ikan Betok (Anabas testudineus) Dengan Padat Tebar Yang Berbeda. 1.

Tasykal, A. R. (2015). Gambaran Histopatologi Organ Hati Dan Insang Ikan Bandeng (Chanos chanos) Yang Terkontaminasi Logam Timbel (Pb) Di Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep.

Triadayani, A., Aryawaty, R., & Diansyah, G. (2010). Pengaruh logam timbal (pb) terhadap jaringan hati ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis). Maspari Journal - Marine Science Research (Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya), 1(1), 42–47. https://doi.org/10.36706/maspari.v1i1.1078

Wikiandy, N., Rosidah, & Herawati, T. (2013). Dampak Pencemaran Limbah Industri Tekstil Terhadap Kerusakan Struktur Organ Ikan yang Hidup di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Bagian Hulu. Jurnal Perikanan Dan Kelautan, 4(3), 215–225.

Yogafanny, E. (2015). Pengaruh Aktifitas Warga di Sempadan Sungai terhadap Kualitas Air Sungai Winongo. 7, 41–50.

Yolanda, S., Rosmaidar, Nazaruddin, Armasyah, T., Balqis, U., & Fahrimal, Y. (2017). Pengaruh Paparan Timbal (Pb) Terhadap Histopatologis Insang Ikan Nila (Oreochromis nilloticus). Jimvet, 1(4), 736–741.




DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v3i4.17615

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 INDEXED BY:

           

       
ISSN: 2723-7583