Komposisi Hasil Tangkapan Dari Modifikasi Cantrang DI Perairan Branta Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan
Abstract
ABSTRAK
Alat tangkap cantrang merupakan alat tangkap yang menyerupai kantong besar yang mengerucut yang dioperasikan di dasar perairan dengan target ikan demersal. Alat tangkap cantrang terbuat dari bahan jaring seperti kantong besar berbentuk kerucut dan semakin ke belakang ukurannya semakin mengerucut. Cantrang dioperasikan pada dasar perairan yang bersubstrat/berpasir dan tidak terdapat karang dengan ikan demersal sebagai terget penangkapan. Alat tangkap cantrang terdiri dari bagian utama yaitu sayap, badan serta kantong. Sayap berfungsi sebagai penggiring ikan masuk ke dalam badan dan untuk selanjutnya ikan akan masuk ke dalam kantong. Pelabuhan Perikanan Branta merupakan salah satu pelabuhan yang ada di Kabupaten Pamekasan, Madura yang dikelola oleh Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Branta. Deskripsi alat bantu penangkapan dilakukan dengan metode wawancara dan pengukuran putaran kapstan dan diameter kapstan untuk mengetahui kecepatan tarikan kapstan. Hasil yang diperoleh adalah bahwa rata-rata yang kecepatan penarikan yang digunakan gardan adalah 22,69 m/menit. Diameter gardan yang digunakan yaitu 67,5 cm sedangkan tali selambar yang digunakan memiliki panjang 1000 m dan mesin gardan yang digunakan adalah mesin dongfeng dengan kekuatan mesin 30 PK.
Kata kunci : Cantrang, Perairan Branta
ABSTRACT
Catering fishing gear is a fishing gear that resembles a large conical bag that is operated at the bottom of the water with demersal fish targets. Catering fishing gear is made of net material such as a large cone-shaped bag and the more you go back the smaller the size. Catering is operated on the bottom of the waters that are substrate/sandy and there are no corals with demersal fish as fishing targets. Catering fishing gear consists of the main parts, namely the wings, body, and pockets. The wings function as a dribbler of fish into the body and henceforth the fish will enter the bag. Branta Fishing Port is one of the ports in Pamekasan Regency, Madura which is managed by the Class III Branta Port Management Unit (UPP). The description of the fishing aids was carried out by interviewing and measuring the rotation of the capstan and the diameter of the capstan to determine the pulling speed of the capstan. The results obtained are that the average pulling speed used by the axle is 22.69 m/minute. The diameter of the axle used is 67.5 cm while the rope used is 1000 m long and the axle machine used is a Dongfeng machine with an engine power of 30 PK.
Keywords: Catering, Branta Waters
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Afandi, J. T., & Zainuri, M. (2020). Perikanan cantrang dan permasalahannya di Lamongan. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan, 1(4), 525-531.
Aji, F. B., Wisnaeni, F., & Herawati, R. (2016). Fungsi dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan di Kabupaten Pati berdasarkan Peraturan Daerah No. 19 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan. Diponegoro Law Journal, 5(1), 9.
BBPI (Balai Pengembangan Penangkapan Ikan). (2005). Bahan Rancangan Standar Nasional Pukat Tarik Cantrang. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan. BBPPI Semarang.
Susaniati, W., Nelwan, A. F., & Kurnia, M. (2013). Produktivitas Daerah Penangkapan Ikan Bagan Tancap yang Berbeda Jarak dari Pantai di Perairan Kabupaten Jeneponto. Jurnal Akuatika, 4(1), 68-79.
Suwarsih. (2013). Pengaruh Lama Penarikan Pada Pengoperasian Alat Tangkap Cantrang Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Demersal Di Perairan Brondong. Jurnal Harpodon Borneo, 6(2), 143-151.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v3i4.17510
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura