Pengaruh Suhu yang Berbeda Pada Sistem Transportasi Kering Tertutup Terhadap Kelulusan Hidup Ikan Nila(Oreochromis niloticus) Pada Ukuran 100 Gram
Abstract
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengetahui suhu terbaik untuk sistem transportasi kering tertutup terhadap kelulus hidupan ikan nila (Oreochromis sp) pada ukuran 100 gram dari Mojokerto ke Lamongan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu yang berbeda pada sistem transportasi kering tertutup terhadap kelulus hidupan ikan nila (Oreochromis nilotikus) pada ukuran 100 gram dari Mojokerto ke Lamongan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 9 kali ulangan yaitu, perlakuan A adalah penurunan suhu 8ºC,perlakuan B adalah suhu 12ºC, dan perlakuan C adalah suhu 16ºC. Hasil penelitian diperoleh data bahwa pengaruh suhu yang berbeda pada system transportasi kering tertutup berpengaruh nyata terhadap kelulus hidupan ikan nila (Oreochromis nilotikus) pada ukuran 100 gram dari Mojokerto ke Lamongan, pada perlakuan C memberikan kelulus hidupan tertinggi yaitu 35%. Data kualitas air pada penyadaran diperoleh suhu berkisar 29,9-30ºC, Dissolved Oksigen berkisar 4,5-5,7 ppm, dan derajat kesamaan berkisar 6,9-7,2.
Kata Kunci: Ikan nila,penurunan suhu, Kelulusan hidup, transportasi
ABSTRACT
The aim of this research is to find out the best temperature for a closed dry transport system for the survival rate of tilapia (Oreochromis sp) at a size of 100 grams from Mojokerto to Lamongan. While the benefits of this study were to determine the effect of different temperatures on a closed dry transportation system on the survival rate of tilapia (Oreochromis nilotikus) at a size of 100 grams from Mojokerto to Lamongan. This research is using experimental method. The experimental design used a completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 9 replications, namely, treatment A was a decrease in temperature of 8ºC, treatment B was a temperature of 12ºC, and treatment C was a temperature of 16ºC. The results showed that the effect of different temperatures on a closed dry transportation system had a significant effect on the survival rate of tilapia (Oreochromis nilotikus) at a size of 100 grams from Mojokerto to Lamongan. Treatment C gave the highest survival rate of .35%. Water quality data on awareness obtained temperature ranged from 29.9 - 30ºC, Dissolved Oxygen ranged from 4.5 to 5.7 ppm, and the degree of similarity ranged from 6.9 to 7.2.
Keywords: Tilapia, Temperature Reduction, Graduation, Transportation
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Achmadi, D. (2005). Pembiusan ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan tegangan listrik untuk transportasi sistem kering [skripsi]. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Aini, M., Ali, M., & Putri, B. (2014). Penerapan teknik imotilisasi benih ikan nila (Oreochromis niloticus) menggunakan ekstrak daun bandotan (Ageratum conyzoides) pada transportasi basah. E-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 2(2), 217-226.
Daud, R.(1997). Pengangkutan Ikan Bandeng Dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan Umpan Hidup Pada Perikanan Tuna Dan Cakalang. Prosiding Perikanan Indonesia II. Puslitbang Perikanan Jakarta
Gupta, M.V.,& Acosta, B.O. (2014). A review of global tilafia farming practices. Aquaculture Center,7- 16.
Kurniawan, A. (2012). Tranportasi Ikan Hidup. Fakultas pertanian ,Perikanan, dan Biologi. Universitas Bangka belitung ,27 hal.
Kusriningrum, R.S. (2008). Buku Ajar Perancangan Percobaan. Fakultas kedokteran Hewan Universitas Airlangga. Dani Abadi: Surabaya
Maraja, M. K., Salindeho, N., & Pongoh, J. (2017). Penanganan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Hidup Dengan Dengan Menggunakan Es Sebagai Pengawet. Media Teknologi Hasil Perikanan, 5(3), 80-85.
Nitibaskara, R., Wibowo, S. (2006). Penanganan dan Tranportasi Ikan Hidup Untuk Konsumsi. Bogor: Departemen Teknologi hasil peraiaran, Fakultas perikanan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Pratisari, D. (2010). Transportasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Hidup Sistem Kering Dengan Menggunakan Pembiusan Suhu Rendah Secara Langsung. [Skripsi]. Bogor, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor .
Putra, I., Setiyanto, D. D., & Wahyjuningrum, D. (2011). Pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila Oreochromis niloticus dalam sistem resirkulasi. Jurnal perikanan dan kelautan, 16(01), 56-63.
Setyo, B. P. (2006). Efek Konsentrasi Kromium (Cr+ 3) Dan Salinitas Berbeda Terhadap Efisiensi Pemanfaatan Pakan Untuk Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Semarang: Program Pasca Sarjana Undip.
Standart Nasional Indonesia (SNI). (2009). SNI 7550 produksi ikan nila (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas pembesaran di kolam air tenang. Badan Standardiasi Nasional ICS 65.120. Jakarta
Sucipto dan Prihartono. (2007). Pembesaran Nila Hitam bangkok di Kramba Jaring Apung kolam Air deras, Kolam Air tenang dan Keramaba. penerbit penebar Swadaya. Hal 34
Suryaningrum, T. D., Setiabudi, E., Muljanah, I., & Anggawati, A. M. (1994). Kajian penggunaan metode pembiusan secara langsung pada suhu rendah dalam transportasi lobster hijau pasir (Panulirus homarus) dalam media kering. J. Pen. Pasca Panen Perikanan, 79, 56-72.
Suyanto, R. (1994). Usaha Budidaya Ikan Nila, Penebar Swadaya. Jakarta. 105 Halaman.
Winarno, F.G. (2003). Transportasi hidup Ikan dan Domba. M- brio press.bogor 49 PP
Wulan, D.P. (2012). Kualitas Air pada pemeliharaan Ikan Nila Oreochromis sp Intensif dikolam departemen [Skripsi]. Fakultas perikanan dan ilmu kelautan, institut pertanian Bogor, 23 hlm .
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v3i2.14715
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura