PERENCANAAN WILAYAH PESISIR BERBASIS MITIGASI BENCANA TSUNAMI STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Abstract
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan dan terletak di antara lempeng tektonik dan memiliki banyak gunung berapi aktif yang tergolong wilayah rawan bencana, salah satu bencana yang dapat terjadi adalah tsunami atau gempa bumi. Kabupaten Bantul yang letaknya berhadapan langsung dengan Samudera Hindia dan memiliki sejarah bencana yang cukup besar yaitu tsunami akibat gempa tahun 2006. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan upaya mitigasi bencana tsunami dengan melakukan analisis untuk mewujudkan perencanaan kawasan pesisir wilayah berbasis mitigasi tsunami dengan melakukan analisis faktor kerentanan yang terdiri dari tiga aspek yaitu ketinggian wilayah, jarak dari garis pantai dan indikator genangan. Setelah melakukan analisis kerentanan terhadap ketiga faktor tersebut selanjutnya menentukan alternatif permasalahannya dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner AHP (Analytic Hierarchy hasil) kemudian dilakukan pembobotan total responden. Hasil dari proses pembobotan menunjukkan bahwa alternatif yang diprioritaskan oleh masyarakat adalah pembuatan dinding penahan gelombang di sepanjang garis pantai, relokasi pemukiman di daerah dataran rendah dan pembuatan rencana jalur evakuasi.
Kata Kunci: Tsunami, AHP, Kabupaten Bantul, mitigasi, kerentanan
ABSTRACT
Indonesia is an archipelago and is located between the junction of tectonic plates and has many active volcanoes are classified as disaster-prone region, one of the disasters caused by it is a tsunami or an earthquake. Bantul regency is its location directly opposite the Indian Ocean and has a history of disasters that is large enough that the tsunami due to the earthquake in 2006. This study aims to make efforts to mitigate the tsunami disaster by conducting analysis to realize the planning of coastal regions based on tsunami mitigation with conduct an analysis of vulnerability factors which consists of three aspects: the height of the region, the distance from the coastline and inundation indicator. After conducting an analysis of vulnerability to the three factors were later are looking for an alternative to the problem by conducting interviews using a questionnaire AHP (Analytic Hierarchy proceeds) are then weighted of the total respondents. The results of the weighting process shows that the alternatives prioritized by the community is the manufacture of a retaining wall along the shoreline waves, relocation of settlements in low-lying areas and manufacturing plan an evacuation route.
Key Words: tsunami, AHP, Bantul Regency, mitigation, vulnerability
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Amalia, R. 2018. Yogyakarta Disaster Adaptation and Education Centre. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Anwar, S., & Hidayah, Z. (2020). Studi Kerentanan Wilayah Dan Ketahanan Masyarakat Pesisir Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang Terhadap Bencana Tsunami. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan, 1(1), 19-28.
Gadeng, A. N., Maryani, E., & Rohmat, D. (2018). The Value of Local Wisdom Smong in Tsunami Disaster Mitigation in Simeulue Regency, Aceh Province. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 145, 012041.
Hidayah, Z., & Apriyanti, A. (2020). Deteksi Perubahan Garis Pantai Teluk Jakarta Bagian Timur Tahun 2003-2018. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 13(2), 143-150.
Madona, E., & Irmansyah, M. (2013). Aplikasi Metode Nearest Neighbor pada Penentuan Jalur Evakuasi Terpendek untuk Daerah Rawan Gempa dan Tsunami. Elektron: Jurnal Ilmiah, 5(2), 39-46.
Munir, A. Q. (2017). Sistem Informasi Geografi Pemetaan Bencana Alam Menggunakan Google Maps. Respati, 9(26).
Niode, D, S., Yaulie, D, Y., Rindengan., Karouw, D, S. 2016. Geographycal Information System (GIS) untuk Mitigasi Bencana Alam Banjir di Kota Manadao. E-jurnal Teknik Elektro dan Komputer, 5(2), 14-22.
Purwanto, H. S., RA, T. L. R. T. L., Isjudarto, A. I. A., & Kusumayudha, S. B. (2014). Mewaspadai Morfologi Teluk Sebagai Zona Bahaya Tsunami. MTG, 1(1).
Suprapto, O., Harahap, S, A., dan Herawati, T. 2016. Analisis Kerentanan Fisik Pantai di Pesisir Garut Selatan Jawa Barat. Jurnal Perikanan Kelautan, 7(2), 51-57.
Triana, Y. T., & Hidayah, Z. (2020). Kajian Potensi Daerah Rawan Banjir Rob Dan Adaptasi Masyarakat Di Wilayah Pesisir Utara Surabaya. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan, 1(1), 141-150.
Widosari, W. (2010). Mempertahankan Kearifan Lokal Rumoh Aceh dalam Dinamika Kehidupan Masyarakat Pasca Gempa dan Tsunami. Local Wisdom: Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal, 2(2), 27-36.
Widyawati, A., Handoyo, G., dan Satriyadi, A. 2013. Kajian Kerentanan Bencana Tsunami di Pesisir Kabupaten Kulon Progo Daerah istimewa Yogyakarta. Journal of Marine Research, 2(2), 103-110.
Yanto, H. (2018). Optimalisasi Jalur Evakuasi Tsunami Menggunakan Sistem Informasi Geografis Di Kota Padang Berbasis Web. Jurnal Sains Dan Informatika. Research of Science and Informatic, 4, 193-202.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v2i3.11659
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura