ANALISA LOGAM BERAT DALAM DAGING KERANG DARAH (Anadara granosa) DAN KERANG BULU (Anadara antiquata) ASAL PERAIRAN LAUT TELUK LEWOLEBA LEMBATA

Gerardus Diri Tukan, Gertreda Latumakulita, Guntildis Riantobi

Abstract


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis logam-logam serta kadarnya di dalam sampel daging Kerang Darah (Anadara granosa) dan Kerang Bulu (Anadara antiquata) asal laut teluk Lewoleba kabupaten Lembata propinsi Nusa Tenggara Timur.  Kedua jenis kerang tersebut hidup di Pulau Siput (Awololong) yang ada di tengah kawasan laut Teluk Lewoleba.  Masyarakat Lembata menjadikan kedua jenis kerang tersebut sebagai lauk pauk serta sumber pendapatan ekonomi.   Perlu dilakukannya analisa cemaran logam berat di kawasan laut Teluk Lewoleba melalui kedua jenis kerang tersebut sebab aktivitas manusia telah semakin meningkat di kawasan teluk Lewoleba Lembata. Sebanyak 100 gram masing-masing sampel daging Kerang yang kering, didestruksi dan dianalisis kandungan unsur-unsur serta kadar unsur, menggunakan spektrofotometer X-ray Fluorescence (XRF). Hasil yang diperoleh yaitu sampel Kerang Darah mengandung unsur-unsur serta kadarnya yakni: P (10%), S (12%), K (12%), Ca (23%), Cr (0,32%), Fe (2,6%), Ni (0,2%), Cu (0,62%), Zn (20,6%), Br (3,4%), Mo (14%) dan Yb (0,9%). Sampel Kerang Buluh mengandung;  P (11,0%), S (1,0%), K (11,7%), Ca (39,2%), Cr (0,62%), Fe (8,95%), Ni (0,4%), Cu (0,49%), Zn (2,4%), Br (1,4%), Mo (22%) dan Yb (0,3%) dan Re (0,5%). Tampak kedua jenis sampel mengandung logam berat esensial berupa Cu, Fe, Zn dan Ni, serta mengadung Cr yang bersifat toksik.  Kadar Cr pada sampel Kerang Buluh lebih tinggi dari Kerang Darah.  Sampel Kerang Buluh mengandung pula unsur Re yang merupakan jenis unsur tanah jarang. Kadar logam berat Cu, Ni dan Cr pada kedua sampel melampaui ambang batas menurut Keputusan Mentri Lingkungan Hidup Republik Indonesia nomor 51 tahun 2004

Kata Kunci: daging kerang, logam berat, laut teluk Lewoleba

ABSTRACT

This study aims to determine the types of metals and their levels in the samples of Blood Clams (Anadara granosa) and Feather Shells (Anadara antiquata) from the sea of Lewoleba Bay, Lembata district, East Nusa Tenggara province. Both types of shellfish live on Slug Island (Awololong) in the middle of the Lewoleba Bay marine area. The people of Lembata use the two types of shellfish as side dishes and a source of economic income. It is necessary to analyze heavy metal contamination in the marine area of Lewoleba Bay through these two types of shells because human activities have been increasing in the Lewoleba Bay area of Lembata. A total of 100 grams of each sample of dried mussel meat, was destroyed and analyzed for the content of elements and levels of elements, using an X-ray Fluorescence (XRF) spectrophotometer. The results obtained were that the Blood Shellfish sample contained the following elements and levels: P (10%), S (12%), K (12%), Ca (23%), Cr (0.32%), Fe (2 .6%), Ni (0.2%), Cu (0.62%), Zn (20.6%), Br (3.4%), Mo (14%) and Yb (0.9%) . Reed Shells samples contain; P (11.0%), S (1.0%), K (11.7%), Ca (39.2%), Cr (0.62%), Fe (8.95%), Ni ( 0.4%), Cu (0.49%), Zn (2.4%), Br (1.4%), Mo (22%) and Yb (0.3%) and Re (0.5% ). It appears that both types of samples contain essential heavy metals in the form of Cu, Fe, Zn and Ni, and contain Cr which is toxic. The Cr content in the Reed Shells samples was higher than that of Blood Clams. The Reed Shells sample also contains the element Re which is a type of rare earth element. Heavy metal levels of Cu, Ni and Cr in both samples exceeded the threshold according to the Decree of the Minister of the Environment of the Republic of Indonesia number 51 of 2004.

Keywords: mussel meat, heavy metal, Lewoleba bay sea


References


Amin, B., Afriyani, E., & Saputra, M. A. (2011). Distribusi spasial logam Pb dan Cu pada sedimen dan air laut permukaan di perairan Tanjung Buton Kabupaten Siak Provinsi Riau. Jurnal teknobiologi, 2(01), 1-8

Amriarni, A., Hendrarto, B., & Hadiyarto, A. (2011). Bioakumulasi logam berat timbal (Pb) dan seng (Zn) pada kerang darah (Anadara granosa L.) dan kerang bakau (Polymesoda bengalensis L.) di perairan Teluk Kendari. Jurnal Ilmu Lingkungan, 9(2), 45-50.

Anindyaputri I., (https://hellosehat.com., Ayo, Makan Kerang! Ini 4 Manfaat Mujarabnya untuk Kesehatan., diakses 10 Pebruari 2019)

Anugrah, P.T. (2013). Oceanografi, Komponen Mayor Dan Minor Air Laut. Program Studi Ilmu Kelautan. Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Ilmu Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang.

Anwar, T. (2018). Sifat, Pembuatan, Kegunaan dan Sumber Dari Unsur Ytterbium., https://sainskimia.com/sifat-pembuatan-kegunaan-dan-sumber-dari-unsur-ytterbium/

Arnanda, A. D., Ambariyanto, A., & Ridlo, A. (2005). Fluktuasi kandungan proksimat kerang bulu (Anadara inflata Reeve) di perairan pantai Semarang. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 10(2), 78-84.

Atmawinata, A., Yahya, F., Widhianto, S., Roosmariharso, D. I., Adriano, A., Susilo, Y., ... & Sutjiatmo, B. P. (2014). Ardhana, Telaah penguatan struktur industri pemetaan potensi logam tanah jarang di Indonesia,[Study of strengthening industrial structure mapping of rare earth metal potential in Indonesia]. Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Azhar, H., Widowati, I., & Suprijanto, J. (2012). Studi kandungan logam berat Pb, Cu, Cd, Cr pada kerang simping (Amusium pleuronectes), air dan sedimen di Perairan Wedung, Demak serta analisis maximum tolerable intake pada manusia. Journal of Marine Research, 1(2), 35-44.

Al Chusein, A. F., & Ibrahim, R. (2012). Lama Perendaman Daging Kerang Darah (Anadara granosa) Rebus Dalam Larutan Alginat Terbadap Pengurangan Kadar Kadmium. Jurnal Saintek Perikanan, 8(1), 19-25.

Darmono. (2001). Lingkungan hidup dan pencemaran, Hubungannya dengan toksikologi Senyawa Logam., UI Press, Jakarta

Falah, S., Purnomo, P. W., & Suryanto, A. (2018). Analisis logam berat Cu dan Pb pada air dan sedimen dengan kerang hijau (P. Viridis) di Perairan Morosari Kabupaten Demak. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 7(2), 222-226.

Fauziah F, Wulansari R., Rezamel E., 2018., Pengaruh Pemberian Pupuk Mikro Zn dan Cu serta Fauziah, F., Wulansari, R., & Rezamela, E. (2018). Pengaruh pemberian pupuk mikro Zn dan Cu serta pupuk tanah terhadap perkembangan Empoasca sp. pada areal tanaman teh. Agrikultura, 29(1), 26-34.

Hutagalung, H. P. (1984). Logam berat dalam lingkungan laut. Pewarta Oceana IX, 1, 45-59.

Ika, Tahril, Said I. (2012). Analisis Logam Timbal (Pb) dan Besi (Fe) dalam Air Laut di Wilayah Pesisir Pelabuhan Ferry Taipa Kecamatan Palu Utara. J. Akad. Kim, 1(4), 181-186

Mol, J. C. (1999). Olefin metathesis over supported rhenium oxide catalysts. Catalysis Today, 51(2), 289-299.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor No.51 Tahun 2004, tentang Baku Mutu Air Laut., Jakarta.

Azam, M., Firdausi, K. S., Khairani, N., & Soeleman, S. (2007). Penentuan kandungan unsur krom dalam limbah tekstil dengan metode analisis pengaktifan neutron. Berkala Fisika, 10(1), 35-43.

Mahendra, R., Siaka, I. M., & Suprihatin, I. E. (2018). Bioavailabilitas Logam Berat Pb Dan Cd Dalam Tanahperkebunan Budidaya Kubis Di Daerah Kintamani Bangli. Ecotrophic, 2(1)

Makatita, J. R., Susanto, A. B., & Mangimbulude, J. C. (2014). Kajian zat hara fosfat dan nitrat pada air dan sedimen padang lamun Pulau Tujuh Seram Utara Barat Maluku Tengah. In Seminar Nasional FMIPA-UT (Vol. 23).

Masindi, T. (2017). Karakterisasi Kitosan Dari Cangkang Kerang Darah (Anadara granosa). Unesa Journal of Chemistry, 6(3).

Nuraini, R. A. T., Endrawati, H., & Maulana, I. R. (2017). Analisis kandungan logam berat kromium (Cr) pada air, sedimen dan kerang hijau (Perna viridis) di perairan Trimulyo Semarang. Jurnal Kelautan Tropis, 20(1), 48-55.

Nurjanah, Z., & Kustiyariyah, K. M. (2005). Proksimat Kerang Darah (Anadara granosa) Yang Diambil Dari Kabupaten Boalemo, Gorontalo. Buletin Teknologi Hasil Perikanan, 8(2), 1-4

Nur, T. (2017). Studi keanekaragaman kerang-kerangan (kelas bivalvia) di Pantai Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat (Doctoral dissertation, IAIN Palangka Raya).

Nuraini, R. A. T., Endrawati, H., & Maulana, I. R. (2017). Analisis kandungan logam berat kromium (Cr) pada air, sedimen dan kerang hijau (Perna viridis) di perairan Trimulyo Semarang. Jurnal Kelautan Tropis, 20(1), 48-55.

Rahman, M. U., Gul, S., & Haq, M. Z. U. (2007). Reduction of chromium (VI) by locally isolated Pseudomonas sp. C-171. Turkish Journal of Biology, 31(3), 161-166.

Safitri, N. A., Rifardi, R., & Hamidy, R. (2009). Konsentrasi logam berat (Cd dan Pb) pada sedimen permukaan perairan Teluk Bayur Provinsi Sumatera Barat Indonesia. Jurnal Ilmu Lingkungan, 3(02), 85-94.

Safitri, N., & Hanizar, E. (2019). Efek Konsumsi Kerang Bulu (Anadara antiquata) Terhadap Kuantitas Dan Kualitas Spermatozoa. Al-Kauniyah: Jurnal Biologi, 12(2), 207-219.

Srimariana, E. S., Silaban, B. B., & Lokollo, E. D. I. R. (2015). Potensi kerang manis (Gafrarium tumidum) di pesisir pantai Negeri Laha, Teluk Ambon sebagai sumber mineral. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversiti Indonesia, 4(1), 843-847

Suwignyo, S., Widigdo, B., Wardiatno, Y., & Krisanti, M. (2005). Avertebrata air untuk mahasiswa perikanan Jilid 2. Bogor: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Tugaswaty A. T. (1995). Kandungan Logam Kadmium dalam Biota Laut Jenis Kerang-Kerangan dari Teluk Jakarta. Pusat Penelitian Ekologi Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI Jakarta

Tumolo, M., Ancona, V., De Paola, D., Losacco, D., Campanale, C., Massarelli, C., & Uricchio, V. F. (2020). Chromium pollution in European water, sources, health risk, and remediation strategies: an overview. International journal of environmental research and public health, 17(15), 5438.

Wulan, S. P., & Thamrin &Amin, B. (2013). Konsentrasi, distribusi dan korelasi logam berat pb, cr dan zn pada air dan sedimen di perairan sungai Siak sekitar Dermaga PT. Indah Kiat Pulp and Paper Perawang-Provinsi Riau, Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Riau.

Yunus, S. M., Hamzah, Z., Ariffin, N. A. N., & Muslim, M. B. (2014). Cadmium, chromium, copper, lead, ferrum and zinc levels in the cockles (Anadara granosa) from Kuala Selangor, Malaysia. Malaysian Journal of Analytical Sciences, 18(3), 514-521.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v14i3.9955

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: