PENGARUH PEMBERIAN FeCl3 TERHADAP PERTUMBUHAN Chaetoceros calcitrans
Abstract
Besi termasuk unsur yang esensial bagi makhluk hidup. Pada tumbuhan termasuk algae, besi berperan sebagai penyusun sitokrom dan klorofil. Selain itu, besi juga berperan dalam sistem enzim dan transfer elektron pada proses fotosintesis. Namun, belum diketahui konsentrasi yang tepat untuk pengunaannya oleh algae sehingga diperlukan penelitian yang dapat mengetahui konsentrasi pemakaian FeCl3 untuk perkembangan algae terutama untuk C. calcitrans. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian FeCl3 terhadap kepadatan C. calcitran sehingga dapat mengetahui konsentrasi FeCl3 yang paling baik terhadap kepadatan C. calcitran. Serta untuk Mengetahui kepadatan C. calcitran berdasarkan hari. Penelitian ini diawali dengan menyetock C. calcitran hingga kepadatan 400 ribu sel/ml kemudian dilanjutkan dengan mengkultur C. calcitran pada toples yang telah dibuat sama parameternya kecuali pemberian FeCl3 sesuai dengan perlakuan. Untuk menganalisa pengaruh pemberian FeCl3 pada konsentrasi yang bebeda terhadap kepadatan C. calcitrans digunakan analisa sidik ragam (ANOVA) dua langkah dengan bantuan software SPSS 12 dan dilakukan uji lanjut Tukey (Multiple Comparisons) untuk melihat perlakuan yang berbeda dengan membandingkan berbagai hasil perlakuan. Pada konsentrasi FeCl3 0 mg/l berbeda nyata (P<0,05) sedangkan konsentrai FeCl3 0,02 mg/l, 0,2 mg/l, 2 mg/l berbeda signifikan terhadap kepadatan C. calcitrans sehingga hanya konsentrasi FeCl3 0 mg/l yang mempengaruhi kepadatan C. calcitrans. Ini disebabkan karena pemberian konsentrasi terlalu sedikit dan selisih konsentrasi yang kecil sehingga tidak mempengaruhi kepadatan C. calcitrans. Sedangkan untuk hari diperoleh hari ke-1 dan ke-7 merupakan hari yang signifikan terhadap kepadatan C. calcitrans.
Kata Kunci : Chaetoceros calcitrans, FeCl3 dan kepadatan
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aunurohim, 2008. Fitoplankton Penyebab Harmful Algae Blooms (HABs) di Perairan Sidoarjo. Institute Teknologi Sepuluh November, Surabaya.
Blackburn and Sorensen, J. 1985. Nitrogen Cycling in Coastal Marine Environments. John Willey & Sons, USA.
Boyd, C.E. 1988. Water Quality in WarmWater Fish Pounds. Fourth Printing. Auburn University Agriculture Experiment Station, Alabama, USA. 359 p
Boyd, C.E. 1990. Water Quality in Pond Of Aquaculture. Alabama: Alabama Aquacultural Experiment Station, Auburn University.
Cahyaningsih, S. 2008. Pedoman Penggunaan Haemocytometer. Laboratorium Pakan Alami. BBAP Situbondo.
Cole, G.A.1988. Textbook of Limnology. Third Edition. Waveland Press,Inc., Illinois, USA. 401 p.
Davis, C.C. 1955. The Marine and Freshwater Plankton. Michigan State University Press, USA. 459 p.
Eckenfelder, W.W. 1989. Industrial Water Pollution Control. Second Edition. McGraw-Hill, Inc., New York. 400 p.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Kanisius, Yogyakarta. 258 hal.
Fachrul,M. F, Haeruman H, Sitepu L. C,2005. Komunitas Fitoplankton sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Teluk Jakarta. Seminar Nasional MIPA, Universitas Indonesia, Jakarta.
Guilard. R. RC, Ryther. JH.1962. Studies of Marine Planktonic Diatoms. I. Cydotellanana Hustedt and Detonula confervacea devecan J. Microbiol. 8: 229-239
Hanafiah, K.A. 2002. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Edisi ketiga. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 259 hal.
Hutabarat, S dan Evans, S. M. 1985. Pengantar Oseanografi. Penerbit Universitas Indonesia (UI- PRESS), Jakarta. 145 hal.
http://starcentral.mbl.edu/microscope/portal.php?pagetitle=azorganism&prefix=Ch&levels=2 diakses tanggal 20 agustus 2009
Imai A., Fukushima T., Matsushige K. Effects of Iron Limitation and Aquatic Humic Substances on The Growth of Microcystis aeruginosa. Can. J. Fish. Aquat.Sci. 56, 1929-1937, 1999.
Isnansetyo, A dan Kurniastuty. 1995. Teknik Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Kanisius, Yogyakarta.
Jeffries, M. and Mills, D. 1996. Freshwater Ecology, Principles, and Applications. John Wiley and Sons, Chichester. UK. 280 p.
Kosakowska A., Lewandowska J., Stoń J., Burkiewicz K. Qualitative And Quantitative Composition Of Pigments In Phaeodactylum Tricornutum (Bacillariophyceae) Stressed By Iron. BioMetals, 17, 45-52, 2004.
Koukal B., Gueguen C., Pardos M., Dominik J.: Influence Of Humic Substances On The Toxic Effects Of Cadmium And Zinc To The Green Alga Pseudokirchneriella Subcapitata. Chemosphere 53, 953-961, 2003.
Kudo I., Miyamoto M., Noiri Y., Maita Y.: Combined Effects Of Temperature And Iron On The Growth And Physiology Of The Marine Diatom Phaeodactylum Tricornutum(Bacillariophyceae). J. Phycol., 36, 61096-1102, 2000.
Kurniawati, A, R. 2006. Peningkatan Produktivitas Kultur Diatom Chaetoceros Amami Melalui Optimasi Rasio N: P: Si, (Online), (hera@sith.itb.ac.id diakses tanggal 11 maret 2009).
Mahendra. 2008. Laporan Magang Industri : Budidaya Pakan Alami Chaetoceros (Carboy, Intermediet, dan Massal) dan Artemia (Dekapsulasi), (Online), (http://fabregas-zein.blogspot.com/2009/02/laporan-magang-industri-budidaya-pakan.html, diakses tanggal 14 Maret 2009)
Mahida, U.N. 1986. Pencemaran dan Pemanfaatan Limbah Industri. Rajawali, Jakarta. 543 hal.
Meckereth, F.J.H., Heron, J. and Talling , J.F. 1989. Water Analysis. Freshwater Biological Association. Cumbria, UK. 120 p.
Nontji, A. 2005. Laut Nusantara. Djambatan, Jakarta. 372 hal.
Ozturk M., Steinnes E., Sakshaug E. Iron Speciation In The Trondheim Fjord From The Perspective Of Iron Limitation For Phytoplankton. Estuar. Coast. Shelf Sci. 55, 197-212, 2002.
Redjeki, S.dan Basyarie, A.1989. Kultur Jasad Pakan untuk Menunjang Perikanan Budidaya Laut. Staf Peneliti Sub Balai Penelitian Budidaya Pantai Banjarnegara. Serang. 274 hal.
Richmond, A. 2004. Hand Book Of Microalgal Cultur Bioteknology and Applied Phycology. Backwell science, USA. 566 p.
Rohimah, 2009. Potensi Serap Karbon oleh Laut. (Online), (http://one.indoskripsi.com/node/7579, diakses tanggal 23 Februari 2009)
Romimohtarto, K dan Juwana, S. 1998. Plankton Larva Hewan. LIPI. Jakarta. 201 hal.
Siege, D. C. 2005. Freshwater Microbiology: Biodiversity and Dynamic Interaction of Microorganisms in the Freshwater Environment. John Willey and Son Inc. USA
Stell, D.G.R and Torrie, H.J. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Soetrisno, 2008. Besi Membantu Laut Menangkap Lebih Banyak Karbondioksida. (Online),(http://www.bluefame.com/lofiversion/index.php/t172702.html, diakses tanggal 23 Februari 2009)
Sumeru, S. U. 2008. Tetraselmis-chuii-Chaetoceros. (Online), (http://hobiikan.blogspot.com/2008/10/tetraselmis-chuiichaetoceros.html diakses tanggal 20 Agustus 2009)
Tait, R.V. 1972. Elements of Marine Ecology An Introduction Course. Butter Worths. London. 59 p.
Tebbut, T.H.Y. 1992. Principles of Water Quality Control. Fourth edition. Pergamon Press. Oxford. 251 p.
Tantomi, S. Rahayu, Y. Sofia, Y. Sumarriyani. 2003. Penelitian Pengendalian Pencemaran Bahan Beracun Berbahaya (B3) dan Pestisida pada Sungai dan Saluran Sumber Baku Air Minum. Balai lingkungan Keairan. Puslitbang Sumber Daya Air Minum. Bandung.
UNHAS. 2007. Dasar-dasar Bududaya Pakan Alami. Kuliah Budidaya Pakan Alami.(online),(http://budidayapakanalami.blogspot.com/2007/12/kultur-mikroalgae.html diakses tanggal 11 Maret 2009)
Widowati, W. Satriono, A. dan Jurut, R. 2005. Efek Toksik Logam, Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran. Andi. Yogyakarta. 412 hal.
Wotton, 1994. The Biology of Particles in Aquatic Systems. Lewis Publishers. London.
Wutsbaugh, Ward Home. A. 1983. Iron in Eutropic Clear Lake. Its Important for Alga Nitrogen Fixation and Growth. Canadian Journal of Resheies and Aquatic Science. 4
Zaifbio. 2009. Chrysophyta. (Online), (http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/ chrysophyta/ diakses tanggal 20 Agustus 2009)
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v2i1.905
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura