PENGINDERAAN JAUH DAN APLIKASINYA DI WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN

Achmad Fachruddin Syah

Abstract


Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai potensi sumberdaya alam pesisir dan lautan yang sangat besar. Potensi sumberdaya alam ini perlu dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia dengan tetap memperhatikan dan melakukan usaha untuk menjaga kelestariannya. Pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan lautan yang baik diperlukan metode dengan pendekatan multidisplin ilmu yang meliputi berbagai aspek, seperti aspek pemanfaatan sumberdaya, kelestarian lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat. Teknologi penginderaan jauh mempunyai kemampuan untuk mengindentifikasi serta melakukan monitoring terhadap perubahan sumberdaya alam dan lingkungan wilayah pesisir dan laut.

 

Kata kunci : penginderaan jauh, pesisir dan lautan

References


Curran P. J. 1985. Principles of Remote Sensing. International Journal of Remote Sensing, Volume 6, Issue 11 November 1985 , page 1765.

Dahuri, R., J. Rais., S. P. Ginting., dan M. J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.

Efendy M., F. F. Muhsoni, H. Triajie., dan A. F. Syah. 2009. Model Algoritma Pendugaan Konsentrasi Klorofil-a Berdasarkan Data Citra Satelit Landsat TM untuk Pemetaan Lokasi Fishing Ground di Selat Madura. Laporan Penelitian. Universitas Trunojoyo.

Hazmi. 2004. Aplikasi Sistem Informasi Geografis (Sig) dan Penginderaan Jauh Dalam Penentuan Wilayah Potensial Wisata Bahari Terumbu Karang Di Pulau Satonda, Dompu, Nusa Tenggara Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-IPB. Bogor (Tidak dipublikasikan)

JARS (Japan Association on Remote Sensing). 1993. Remote Sensing Note. Nihon Printing Co. L.td. Tokyo.

LAPAN. 2003. Teknologi Penginderaan Jauh dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan. Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan Teknologi Penginderaan Jauh, LAPAN, Jakarta Timur

Lillesand and Kiefer, (1979), Remote Sensing and Image Interpretation, John Wiley and Sons, New York.

Meaden, G.J. dan J. M Kapetsky. 1991. Geographical information system and Remote Sensing in Inland Fiheries and Aquaculture. FAO Tech. Paper. No. 318, FAO-the UN, Rome.

Parwati, E., T. Kartika, J. Indarto., F. Dyah., M. Nur., dan M. Kartasasmita. 2007. Kajian Hubungan Antara Laju Perubahan TSS (Total Suspended Solid) dengan Penutup / Penggunaan Lahan di Wilayah Pesisir Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Proceeding Geo-Marine Research Forum 2007

Robinson. I. S. 1985. Satellite Oceanography an Introduction for Oceanographer and remote Sensing Scientist. John Wiley & Son.

Rahadiati, A. dan S. Hartini. 2007. Pemanfaatan Citra Resolusi Tinggi Untuk Pemetaan Sebaran Terumbu Karang Di Pulau Kecil. Proceeding Geo-Marine Research Forum 2007.

Suprakto, B. 2005. Studi Tentang Dinamika Mangrove Kawasan Pesisir Selatan Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur Dengan Data Penginderaan Jauh. Makalah pada Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV. Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Susilo, S. B. dan J. L. Gaol. 2008. Dasar-Dasar Penginderaan Jauh Kelautan. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v3i1.838

Refbacks

  • There are currently no refbacks.







 INDEXED BY: