POTENSI EKOSISTEM MANGROVE DI TAMAN WISATA TELUK YOUTEFA KOTA JAYAPURA PAPUA
Abstract
Ekosistem mangrove memiliki keanekaragaman hayati baik dari manfaat ekologi maupun sosial. Ekosistem ini berperan dalam siklus ekologi di wilayah pesisir dengan ketergantungan biota perairan dan manusia terhadap keberadaannya. Kawasan ekosistem mangrove Taman Wisata Teluk Youtefa yang berada dekat dengan perkotaan, menjadikan kawasan tersebut berkaitan langsung dengan keberagaman aktivitas tersebut, seperti pemanfaatan kayu mangrove sebagai kayu bakar, bahan bangunan dan sebagainya yang mengakibatkan penurunan kualitas ekosistem mangrove. Selain itu terdapat aktivitas, seperti konversi lahan menjadi tambak, pemukiman dan industri, serta tingginya pencemaran dan sedimentasi dari lahan perkotaan. Sebagai upaya pengelolaannya berdasarkan konsep dan prinsip terpadu, maka perlu disusun rencana strategis pengelolaanya agar dapat berkelanjutan. Dari proses penyusunan tersebut, terlihat bahwa peranan stakeholder sangat dibutuhkan dalam setiap langkah penyusunan program. Selain itu, dimensi pengelolaan, yaitu ekologi, sosial ekonomi maupun kelembagaan menjadi pertimbangan utama sebagai satu kesatuan tahapan.
Kata Kunci : Mangrove, Pengelolaan Terpadu, Teluk Youtefa
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto L. 2005. Teknik Penyusunan Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan.
Working Paper. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor.
BPS Kota Jayapura. 2008. Jayapura dalam Angka
Cicin-Sain.B and Robert W. Knecht. 1998. Integrated Coastal and Ocean Management: Concept and Practice. Island Press Washington, D.C. Covelo California.
Departemen Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua. 2007. Rencana Strategis Pengelolaan Mangrove Kota Jayapura. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua. Laporan.
Eng C T. 2006. The Dynamics of Integrated Coastal management. Practical Applications in the Sustainable Coastal Development in East Asia. Published by the GEF/UNDP/IMO Regional Programme on Building Partnerships in Environmental Management the Seas of East Asia (PEMSEA).
Gleiser M. 2003. Interrelations Between Mangrove Ecosystem, Local Economy and Social Sustainability in Caete Estuary, North Brazil. Wetland Ecology and Management II: 265-272.
Hutabarat A A, F Yulianda, A Facrudin, S Harteti dan Kusharjani. 2009. Pengelolaan Pesisir dan Laut Terpadu. Penerbit Pusdiklat Kehutanan-Departemen Kehutanan RI-SECEM Korea International Coorporation Agency. Jakarta. 171 Hal.
http://www.nmc.ppk.or.id/.../Identifikasi%20&%20analisa%20stakeholder%20bks.doc diakses tanggal 9 Februari 2010.
Paulangan Y P. 2007. Analisis Kondisi Mangrove Di Taman Wisata Teluk Youtefa Kota Jayapura Provinsi Papua. Jurnal Sains Mipa Universitas Cenderawasih. Hal. 32-45. Jayapura.
Supriharyono. 2000. Pelestaran dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir Tropis. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Umum. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v6i1.836
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura