STUDI KANDUNGAN NaCl DI DALAM AIR BAKU DAN GARAM YANG DIHASILKAN SERTA PRODUKTIVITAS LAHAN GARAM MENGGUNAKAN MEDIA MEJA GARAM YANG BERBEDA

A Arwiyah, Muhammad Zainuri, Mahfud Efendy

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan NaCl air baku dan kandungan NaCl dari garam yang dihasilkan oleh media meja garam jenis tanah, geomembran dan keramik, serta mengetahui produktivitas meja garam tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, pengambilan sampel dilakukan tiga kali panen sebagai ulangan dengan perlakuan media meja garam yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata kandungan NaCl pada air baku dan garam yang dihasilkan masing-masing adalah 84,76% dan 88,96% untuk media tanah, sedangkan untuk media geomembran masing-masing adalah 89,79% dan 95,72%, untuk media keramik masing-masing adalah 79,71%, dan 91,32%. Produktivitas lahan dengan menggunakan media tanah, geomembran dan keramik secara berturut-turut adalah 5.184 kg/hari/m, 7.56kg/hari/m2 dan 4,13 kg/hari/m2. Produktivitas dengan menggunakan media geomembran lebih besar daripada tanah maupun keramik.

Kata Kunci: Kandungan NaCl (Air Baku dan Garam) dan Produktivitas, Lepas Air Tua (LAT), Meja Garam

STUDY OF NaCL CONTENT IN RAW WATER AND THEIR SALT PRODUCTION AND PRODUCTIVITY USING DIFFERENT TABLE SALT LAND

ABSTRACT

Objectives of the study was to determine the NaCl content of the raw water and NaCl content of salt have been produced every kind of media table salt land, geomembrane, ceramics, as well as their productivity. The method used descriptive quantitative, sampling was conducted three harvests as replication with table salt treatment of different media. The results showed the average value of the NaCl content of the raw water and the salt produced for the land media were 84.76% and 88.96%, respectively, while the geomembrane media were 89.79% and 95.72%, respectively and for ceramics media were 79.71% and 91.32%, respectively. Salt productivity from the soil media, geomembrane and ceramics were 5,184 kg/day/m2, 7.56kg/day/m2, and 4.13 kg/day/m2, respectively. It can be concluded that productivity using geomembrane media is greater than the land and ceramics.

Keywords: Salt table, the NaCl content (raw water and salt) and productivity


References


Aisyah, S. (2013). Kandungan NaCl dan H2O pada media penyimpanan berbeda garam rakyat. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universtas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Alimaturahim, F. (2009). Parameter Fisika dan Kimia yang Mempengaruhi perairan. Fakultas Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Anam, K. (2013). Teknologi produksi garam dengan geomembran di PT. Garam (persero) Kabupaten Sampang. Laporan PKL. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura.

Arwiyah. (2014). Teknik pengemasan garam pasca produksi di PT. Garindo Sejahtera Abadi. Laporan PKL. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Balai Besar Litbang Sumber Lahan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pertanian (2006). Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan.

BRKP (2005). Cuaca dan iklim untuk tambak garam. Badan Riset Kelautan dan Perikanan Badab Meteorologi dan Geofisika. Jakarta.

BRKP (2006). Buku panduan pengembangan usaha terpadu garam dan artemia. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non Hayati. Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta.

Effendi, H. (2000). Telaah kualitas air. Jurusan Manajemen Perairan. Fakultas Perairan dan Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

Efendy, M., Muhsoni, F. F., Rahmad, F., & Heryanto, A. (2012). Garam rakyat potensi & permasalahan. UTM Press: Bangkalan.

Hidayah, Z. (2012). Modul praktikum statistik dasar bagian 2. Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Pertanian. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan

Hidayat, R. (2011). Rancang bangun alat pemisah garam dan air tawar dengan menggunakan energi matahari. Skripsi. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Isnia (2014). Kadar NaCl dan H2O garam rakyat pada proses penirisan timbunan garam berbentuk kerucut di ladang penggaraman. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Iswidodo, H., & Ciptomulyono, U. (2013). Analisis kelayakan, finansial dan tingkat penerimaan teknologi geomembran menggunakan technology acceptance model 2 (TAM2) Dengan pendekatan model MCDM hybrid decision making trial and evaluation laboratory (DEMATEL) dan analytical network process (ANP). Jurnal Teknik, 1.

Ketentuan SNI Nomor 01-4435-2000. Kriteria garam berdasarkan standar nasional Indonesia (SNI) No. 02-3556-2000.

Lindawati (2006). Pengaruh waktu penyimpanan dan pemasaran terhadap kadar iodium dalam garam beriodium. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.

Mahdi, A. (2007). Upaya peningkatan produksi dan kualitas garam nasional. PT. Garam (persero) Surabaya.

Mefriyanto, F. (2014). Perubahan kadar NaCl garam rakyat selama masa penyimpanan di dalam gudang. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Oktavian, R. (2013). Teknologi produksi garam pada lahan tanah di PT. Garam (persero) Kabupaten Sampang. Laporan PKL. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Oktavian, R. (2014). Pengukuran bertambahnya ketebalan kristal garam saat kristalisasi di meja keramik di Desa Lembung Kecamatan Galis Kabupaten Pamekasan. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Pujiastuti (2008). Dalam Rangkuman Studi Peningkatan Mutu Garam Dengan Pencucian.

Purbani, D. (2006). Proses pembentukan kristal garam. Pusat Riset Wilayah Laut dan Non Hayati. Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan.

Putra, C. P. (2013). Kajian sifat fisik di tambak garam pada Kecamatan Kamal dan Kecamatan Kwanyar Kabupaten Bangkalan. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Riskiyah, I. (2013). Identifikasi kandungan mineral sulfat (SO42-), klorida (Cl-), magnesium (Mg) dan kalsium (Ca) pada air panas objek wisata pemandian air panas Guci, Tegal. Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Walisongo. Semarang.

Sarlam, L. (1986). Sifat fisiko-kimia dan daya tahan garam rakyat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Smallman, R. E. & Bishop, R. J. (1999). Metalurgi fisik modern & rekayasa material. Erlangga. Jakarta.

Suliha, S. (2012). Efektifitas tepung rumput laut, tepung cangkang bivalvia dan serbuk batang tembakau dalam mempercepat serta meningkatkan kualitas pada produksi garam rakyat. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Sujoko (2004). Metode penelitian untuk akuntansi. Bayumedia. Malang. Hal 71.

Sugiyono (2008). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung. Hal 105.

Sulistiyaningsih, Sugiyono, & Sedyawati (2010). Pemurnian garam dapur melalui metode kristalisasi air tua dengan bahan pengikat pengotor Na2C2O4-NaHCO3 dan Na2C2O4-Na2CO3. Jurnal Kimia, 1(8), 26-33.

Sutiani (2014). Kajian lepas air tua (LAT) yang berbeda pada produktivitas garam mediah tanah di Kabupaten Sumenep. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Syahroni, M. I. (2013). Proses produksi garam dengan metode geomembran di Pegaraman III Garam (persero) Kecamatan Pengarengan Kabupaten Sampang Madura. Laporan PKL. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Syarifuddin, A. (1996). Sain geografi 1 untuk SMU kelas 1. Penerbit Bumi Aksara.

Waluyo, A. (2012). Identifikasi tekstur tanah pada lahan produksi garam rakyat di Kabupaten Sampang. Skripsi. Jurusan Ilmu Kelautan. Universitas Trunojoyo Madura. Bangkalan.

Wirjodirdjo, B. (2004). Skenario kebijakan pengembangan pergaraman nasional dalam usaha mengurangi ketergantungan luar negeri: suatu penghampiran model sistem dinamik. Jurnal Eksekutif, 1(1), 14-24.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v8i1.804

Refbacks

  • There are currently no refbacks.







 INDEXED BY: