ANALISIS KESESUAIAN LAHAN KONSERVASI HUTAN MANGROVE DI PESISIR SELATAN KABUPATEN BANGKALAN

Maulinna Kusumo Wardhani

Abstract


Pantai selatan Bangkalan-Madura didukung oleh Jembatan Suramadu merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak potensi. Juga, daerah memiliki kesempatan serta sumber polusi potensial melalui pertambangan minyak dan konstruksi galangan kapal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memetakan potensi kawasan konservasi di wilayah pesisir selatan Bangkalan menggunakan parameter kesesuaian lahan berdasarkan parameter kondisi biofisik daerah ini. Pemetaan daerah konservasi dilakukan dengan menggunakan aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis; kemudian, dilanjutkan dengan indeks kesesuaian kawasan konservasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa ada 4 (empat) wilayah di South Coast dari Bangkalan dalam kategori Sangat Kesesuaian (S1). Kawasan hutan mangrove di Karanganyar (Kecamatan Kwanyar), Langpanggang, Pangpajung dan Patengteng (Kabupaten Modung) Dengan demikian, kontrol dan konservasi adaslah langkah yang tepat, yang harus segera dilakukan.

Kata Kunci: kesesuaian lahan, konservasi, mangrove


CONFORMITY ANALYSIS OF MANGROVE FOREST OF CONSERVATION LAND IN SOUTH COAST OF BANGKALAN REGENCY

ABSTRACT

South Coast of Bangkalan-Madura supported by the Suramadu Bridge is one of area that has much potential. Also, the area has an opportunity as well as pollution sources potential through oil mining and shipyard construction. This study aims to analyze and to map the potential of conservation areas in the south coastal area of Bangkalan using parameter of area suitability based on the parameters of biophysically condition of these regions. Mapping the conservation areas was done the application of remote sensing and geographic information system; then, proceed by the index of conservation area suitability. Results of the analysis showing that there are 4 (four) area at South Coast of Bangkalan in Very Suitability category (S1). They are the mangrove forest area in Karanganyar (Sub-District Kwanyar), Langpanggang, Pangpajung and Patengteng (District Modung) Thus, control and conservation tools are appropriate measures that must be done immediately.

Keywords: conservation, land suitability, mangrove


References


Armitage, D. (2002). Socio-institutional dynamics and the political ecology of mangrove forest conservation in central Sulawesi Indonesia. Journal Global Environmental Change, 12, 203-217.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah [Bappeda] (2010). Rencana tata ruang dan wilayah Kabupaten Bangkalan tahun 2009-2029. Bangkalan.

Granek, E., & Ruttenberg, B. I. (2008). Changes in biotic and abiotic processes following mangrove clearing. Journal Estuarine Coastal and Shelf Science, 80, 555-562.

Hutabarat, A. A. F., Yulianda, A., Fahrudin, S., & Harteti, K. (2009). Pengelolaan pesisir dan laut secara terpadu. Pusdiklat Kehutanan Departemen Kehutanan RI. SECEM-Korea International Coorporation Agency. Bogor.

Kairo, J. G., Guebas, F. D., Bosire, J., & Koedam, N. (2001). Restoration and management of mangrove systems — a lesson for and from the east African region. South African Journal of Botany, 67, 383-389.

Kasim, M. (2006). Kawasan mangrove dan konsep ecotourism. Coastal and Marine Information. http://marufkasim.blog.com (Online) diakses tanggal 29 Desember 2009.

Khomsin (2005). Studi perencanaan konservasi kawasan mangrove di pesisir selatan Kabupaten Sampang dengan teknologi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis. Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV. Pemanfaatan Efektif Penginderaan Jauh Untuk Peningkatan Kesejahteraan Bangsa. Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, 14 – 15 September 2005.

Krauss, K. W., Lovelock, C. E., McKee, K. L., Hoffman, L. L., Ewe, S. M. L., & Sousa, P. (2008). Environmental drivers in mangrove establishment and early development: a review. Journal Aquatic Botany, 89, 105-127.

Martinuzzi, S., Gould, W. A., Lugo, A., & Medina, E. (2009). Conversion and recovery of Puertorican mangroves: 200 years of change. Journal Forest Ecology and Management, 257, 75-84.

Nybakken, J. W. (1998). Biologi laut suatu pendekatan ekologis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Thomas, J., & Fernandez, T. V. 1994. Mangrove and tourism: management strategies. Indian Forester, 120(5), 406-12.

Wardhani, M. K. (2011). Analisis keberlanjutan kawasan potensi wisata pantai di pesisir selatan Kabupaten Bangkalan. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v7i2.799

Refbacks

  • There are currently no refbacks.







 INDEXED BY: