Sebaran Ukuran dan Pola Pertumbuhan Kerang Bulu (Anadara antiquata) Pada Padang Lamun di Pantai Letman dan Yatwav, maluku Tenggara
Abstract
ABSTRAK
Analisis sebaran ukuran adalah salah satu metode yang dapat dijadikan acuan dan umum digunakan untuk mengetahui perubahan pola pertumbuhan kerang bulu. Perbandingan antara pertumbuhan dimensi spesies terkait atau spesies yang sama di habitat berbeda menggunakan hubungan morfometrik (dimensi cangkang). Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui kepadatan, sebaran ukuran, pola pertumbuhan, faktor kondisi kerang bulu (Anadara antiquata), kualitas perairan serta kerapatan lamun di perairan Kei Kecil. Penelitian dilaksanakan pada 2 lokasi yaitu perairan Letman dan Yatwav. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Kepadatan Letman diperoleh nilai sebesar 10,6 ind/m2 sedangkan di perairan Yatwav sebesar 5,7 ind/m2. Ukuran panjang cangkang di perairan Letman berkisar antara 2,70-7,28 cm, lebar cangkang 2,10-6,41 cm, tinggi cangkang 1,80-5,39 cm dan 10,10-150,31 gr sedangkan ukuran panjang cangkang di perairan Yatwav berkisar 1,80-5,03 cm, lebar cangkang 1,60-6,45 cm, tinggi cangkang 1,30-4,35 cm dan berat total cangkang 21,20-77,46 gr. Hubungan panjang-berat kerang bulu perairan Letman dengan persamaan y = 1,1842x2,173 sedangkan perairan Yatwav dengan persamaan y = 3,3331x0,8371 sehingga memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif (b>3). Hasil analisa faktor kondisi diketahui nilai faktor kondisi perairan Letman sebesar 1,29 sehingga tergolong agak pipih sedangkan nilai faktor kondisi perairan Yatwav sebesar 3,86 sehingga tergolong gemuk/montok. Kisaran suhu pada kedua lokasi penelitian berkisar 29-33°C, salinitas berkisar 26-35 ‰, pH berkisar antara 7,2-8,2 dan DO berkisar 5-6,7 mg/l. Kerapatan lamun tertinggi adalah spesies Thalassia hemprichii dengan nilai kerapatan sebanyak 29 ind/m2 di perairan Letman sedangkan sebanyak 47 ind/m2 di perairan Yatwav.
Kata kunci: Ukuran, Pertumbuhan, Lamun, Kei kecil
ABSTRACT
Size distribution analysis is one method that can be used as a reference and is commonly used to determine changes in growth patterns of feather clams. Comparison between growth dimensions of related species or the same species in different habitats using morphometric relationships (shell dimensions). The aim of this research is to determine the density, size distribution, growth patterns, condition factors of feather clams (Anadara antiquata), water quality and seagrass density in Kei Kecil waters. The research was carried out at 2 locations, namely Letman and Yatwav waters. The sampling method uses purposive sampling. The Letman density obtained was 10.6 ind/m2, while in Yatwav waters it was 5.7 ind/m2. The length of shells in Letman waters ranges between 2.70-7.28 cm, shell width 2.10-6.41 cm, shell height 1.80-5.39 cm and 10.10-150.31 gr while the length shells in Yatwav waters range from 1.80-5.03 cm, shell width 1.60-6.45 cm, shell height 1.30-4.35 cm and total shell weight 21.20-77.46 gr. The length-weight relationship for feather clams in Letman waters is with the equation y = 1.1842x2.173, while in Yatwav waters is with the equation y = 3.3331x0.8371 so it has a negative allometric growth pattern (b>3). The results of the condition factor analysis show that the condition factor value of the Letman waters is 1.29, so it is classified as slightly flat, while the condition factor value of the Yatwav waters is 3.86, so it is classified as fat/plump. The temperature range at the two research locations is around 29-33°C, salinity is around 26-35‰, pH is between 7.2-8.2 and DO is around 5-6.7 mg/l. The highest density of seagrass is the species Thalassia hemprichii with a density value of 29 ind/m2 in Letman waters while as much as 47 ind/m2 in Yatwav waters.
Keywords: Size, Growth, Seagrass, Kei kecil
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ahyuni, M. dan Afrizal, I. (2014). Kepadatan Populasi dan Distribusi Kerang Contradens sp. di Perairan Tanjung Mutiara Danau Singkarak, Sumatera Barat. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 3(3), 168-174.
Alwi, D., Wahab, I. dan Bisi, I. (2020). Komposisi dan Kelimpahan Bivalvia di Ekosistem Lamun Perairan Juangka Kabupaten Pulau Morotai Provinsi Maluku Utara. Jurnal Ilmu Kelautan, 2(1), 31-48.
Ardiansah, N., Yusanti, I.A. dan Anwar, S. (2024). Kelimpahan dan Pola Pertumbuhan Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Gunung Riting, Kabupaten Belitung.
Den Hartog dan Kuo, J. (2001). Global Seagrass Research Methods. Elsevier Science B. V. Amsterdam.
Dimenta, R.H. dan Machrizal, R. (2017). Faktor Kondisi dan Pola Pertumbuhan Udang Kelong (Penaeus indicus) pada Perairan Ekosistem mangrove Belawan, Sumatera Utara. Jurnal Edu Science, 4(2), 39-44.
Feryatun, F., Hendrarto, B. dan Widyorini, N. (2012). Kerapatan dan Distribusi Lamun (Seagrass) Berdasarkan Zona Kegiatan yang Berbeda di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Journal of Management of Aquatic Resources, 1(1), 1-7.
Gea, B.P., Rahayu, B., Faizatuluhmi, S. dan Komala, R. (2019). Struktur Komunitas dan Kualitas Perairan di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus Carita, Padeglang, Banten. Biotropika: Journal of Tropical Biology, 7(1), 21-28.
Hidayati, B.N., Syukur, A. dan Mahrus. (2022). Pengembangan Booklet Berbasis Keberagaman Bivalvia pada Ekosistem Lamun. Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan, 7(2b), 757-764.
Jafar, J., Syam, A. dan Purnamasari, Y. (2023). Variasi Morfologi dan Kepadatan Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Kabupaten Barru. Biology and Aducation Journal, 3(2), 97-111.
Maretta, G., Widiani, N. dan Septiana, N.I. (2019). Keanekaragaman Moluska di Pantai Pasir Putih Lampung Selatan. Biotropoka : Journal of Tropical Biology, 7(3), 87-94.
Mulki, A.B.R., Suryono, C.A. dan Suprijanto, J. (2014). Variasi Ukuran Kerang Darah (Anadara granosa) di Perairan Pesisir Kecamatan Genuk Kota Semarang. Journal Of Marine Research, 3(2), 122-131.
Putra, B.D. (2014). Pengaruh Kerapatan Lamun yang Berbeda Terhadap Kelimpahan Moluska di Pesisir Desa Sidomulyo Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan. (skripsi). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang.
Ristina, M., Sulardiono, B. dan Solichin, A. (2018). Hubungan Kerapatan Lamun (Seagrass) dengan Kelimpahan Teripang (Holothuria) di Pantai Alang-Alang, Taman Nasional Karimunjawa. Journal of Maquares, 7(4), 452-457.
Rochmady. (2012). Hubungan Panjang Bobot dan Faktor Kondisi Kerang Lumpur Anodontia edentula Linnaeus, 1758 di Pulau Tobea, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan, 5(1), 1-8.
Rohmayani, V., Sari, E.T.M., Romadhon, N. dan Wahyuni, H.I. (2021). Keanekaragaman Bivalvia, Gastropoda dan Holothuroidea di Zona Intertidal Pantai Utara Laut jawa, Indonesia. Jurnal Biologi Universitas Andalas, 9(1), 1-7.
Satrioajie, W.N., Anggoro, S. dan Irwani. (2013). Karakteristik Morfometri dan Pertumbuhan Kerang Bulu Anadara pilula. Jurnal Ilmu Kelautan, 18(2), 79-83.
Setiawan, A., Bahtiar dan Nurgayah, W. (2016). Pola Pertumbuhan dan Rasio Bobot Daging Kerang Bulu (Anadara antiquata) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 1(2), 115-129.
Silaban, R., Silubun, D. T., & Jamlean, A. A. R. (2021). Aspek Ekologi Dan Pertumbuhan Kerang Bulu (Anadara antiquata) Di Perairan Letman, Kabupaten Maluku Tenggara. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 14(2), 120-131.
Silaban, R., Dobo, J., & Rahanabun, G. (2022). Proporsi Morfometrik dan Pola Pertumbuhan Kerang Darah (Anadara granosa) di Daerah Intertidal, Kota Tual. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 15(2), 143-152.
Silaban, R., Dobo, J., Silubun, D. T., & Borut, B. (2023). Sebaran Ukuran dan Pola Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla spp.) Pada Ekosistem Mangrove di Perairan Debut, Maluku Tenggara. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 16(3), 231-242.
Sinaga, S., Azmi, F., Febri, S.P., Komariyah, S. dan Haser, T.F. (2018). Hubungan Panjang dan Berat serta Faktor Kondisi Kerang Bulu Anadara antiquata di Ujung Perling, Kota Langsa Aceh. Jurnal Ilmiah Samudra Akuatika, 2(2), 30-34.
Sulistiyaningsih, E., & Arbi, U. Y. (2020). Aspek bio-ekologi dan pemanfaatan kerang marga Anadara (mollusca: bivalvia: arcidae). Oseana, 45(2), 69-85.
Trisyani, N. (2015). Hubungan Panjang-Berat Lorjuk (Solen sp) dari Pantai Pamekasan. Prosiding Seminar Nasional Kelautan X. Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan. Universitas Hang Tuah.
Wahyuningtias, S. (2010). Analisis Biologi Reproduksi pada Kerang Darah di Perairan Bojonegoro, Teluk banten (skripsi). Departemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan Bogor.
Wicaksono, S. G., Widianingsih, W., & Hartati, S. T. (2012). Struktur vegetasi dan kerapatan jenis lamun di perairan Kepulauan Karimunjawa Kabupaten Jepara. Journal of Marine Research, 1(2), 1-7.
Yanti, M., Susiana, S., & Kurniawan, D. (2022). Struktur komunitas gastropoda dan bivalvia di ekosistem mangrove perairan desa Pangkil Kabupaten Bintan. Jurnal Akuatiklestari, 5(2), 102-110.
Zakaria, M. H., Agustono, N. N. D., & Pursetyo, K. T. (2019). Hubungan Panjang Berat, factor Kondisi dan Nisbah Kelamin Kerang Bulu (Anadara sp.) di Perairan Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur. Journal of Marine and Coastal Science, 8(1), 1-13.
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v17i2.25423
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura