KARAKTERISTIK HIDRODINAMIKA DI PERAIRAN TELUK AMBON UNTUK MENDUKUNG WISATA SELAM
Abstract
Teluk Ambon terbagi oleh dua ambang yaitu Teluk Ambon Dalam dan Teluk Ambon Luar. Teluk Ambon kaya akan potensi baharinya baik dari keunikan ikan, terumbu karang maupun benda-benda seperti kapal tenggelam yang bisa dikembangkan potensinya sebagai wisata bahari. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik gelombang dan pasang surut yang ada di perairan Teluk Ambon dengan menggunakan simulasi numerik. Metode yang digunakan adalah metode purposive kuantitatif, data primer terdiri dari batimetri, pasang surut dan angin, sedangkan data sekunder terdiri dari data peramalan pasang surut menggunakan MIKE 21, Flow Model FM Hydrodynamic Module digunakan untuk mensimulasikan pola pasang surut dan arus yang kemudian dijadikan sebagai input dalam modul spectral wave MIKE 21. Dari data pengolahan pasut didapatkan tipe pasut Teluk Ambon adalah condong harian ganda dengan nilai F= 0.602, Mean Sea Level sebesar 124.76 cm, Zo 148.72 cm dan nilai Chart Datum -23.96 cm. Kecepatan arus rata-rata 0.009-1.463 m/s sedangkan tinggi gelombang signifikan 0-0.00279 m. Kondisi hidrodinamika Teluk Ambon sangat mendukung dalam kegiatan wisata bahari minat khusus salah satunya adalah SS.Aquila.
Kata Kunci:Hydrodinamika, SS.Aquila, Gelombang, Arus, Pasang Surut
HYDRODYNAMIC CHARACTERISTICS IN AMBON BAY WATERS TO SUPPORT MARINE DIVING TOURISM
Ambon Bay is divided by two thresholds, namely Teluk Ambon Dalam and Teluk Ambon Luar. Ambon bay is rich in marine potential both the unique of fisheries and coral reefs as well as the objects such as shipwreck that could be developed as a maritime tourism potential. The aim of this study is to investigate the characteristics of waves and tides in the waters of Ambon Bay (inner and outer of Ambon Bay) by using numerical simulation. The method is using purposive quantitative, the primary data are consisted of Bathymetry, Tide, and wind, while the secondary data is consisted of tide forecasting by MIKE 21, Flow Model FM Hydrodynamic Module is used to simulate tidal and current patterns that are used as input in the wave spectral module MIKE 21. From the data obtained, the tidal type of Ambon Bay waters is mixed tide prevailing semidiurnal based on Formzahl value 0. 0602 which obtained from the diurnal and semidiurnal major tide component calculation, Mean Sea Level is 124.76 cm, Zo is 148.72 cm and the value of Chart Datum is -23.96 cm. Current speed ranged from 0009-1463 m/s while the significant wave height ranged from 0-0.00279 m. Ambon Bay hydrodynamic conditions are calm and not too volatile, fortunately supportive in marine tourism activities of SS.Aquila site.
Keywords: Currents, Hydrodynamics, SS. Aquila, Tides
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Fadli, M., & Radjawane, I. M. (2014). Pemodelan hidrodinamika di perairan teluk ambon hydrodynamic modelling in ambon bay. Prosiding PIT X ISOI 2013, 1(1).
Hiariey, J., & Baskoro, M. S. (2011). Fishing Capacity of the Small-Pelagic Fishery at Banda Sea, Moluccas. Journal of Coastal Development, 14(2), 115-124.
Holthuijsen, L. H., Booij, N., & Herbers, T. H. C. (1989). A prediction model for stationary, short-crested waves in shallow water with ambient currents. Coastal Engineering, 13(1), 23-54.
Kaihatu, M. M. (2013). Strategi pengembangan sektor perikanan dalam mendukung perekonomian wilayah kabupaten maluku tengah (Doctoral dissertation, Universitas Pattimura).
Komen, G. J., Cavaleri, L., Donelan, M., Hasselmann, K., Hasselmann, S., & Janssen, P. A. E. M. (1996). Dynamics and modelling of ocean waves. Cambridge university press.
Latuconsina, H., Nessa, M. N., & Ambo-Rappe, R. (2012). Komposisi spesies dan struktur komunitas ikan padang lamun di perairan Tanjung Tiram–Teluk Ambon Dalam. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 4(1), 36-46.
Noya, Y. A., Purba, M., Koropitan, A. F., & Prartono, T. (2016). Cohesive Sediment Transport Modelling on Inner Ambon Bay. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8(2), 671-687.
Okamoto, N., Yamanaka, D. M., Ogino, S. Y., Hashiguchi, H., Nishi, N., Sribimawati, T., & Numaguti, A. (2003). Seasonal variations of tropospheric wind over Indonesia: Comparison between collected operational rawinsonde data and NCEP reanalysis for 1992-99. Journal of the Meteorological Society of Japan. Ser. II, 81(4), 829-850.
Pattipeilohy, M. (2014). Fenomena pendangkalan zona pasang surut hutan mangrove teluk dalam ambon serta upaya pengembangan ekowisata. Jurnal Pena Sains, 1(2), 56-63.
Selanno, D. A. J., Tuahatu, J. W., Tuhumury, N. C., & Hatulesila, G. I. (2014). Analysis of Lead (Pb) content in the mangrove forest area in Waiheru District, Ambon. Aquatic Science and Technology, 3(1), 59-69.
Soehady, S. (2011). Analisis Kecepatan Angin Terhadap Panjang Pemecah Gelombang (Breakwater) pada Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Jurusan Teknik Sipil Universitas Bengkulu.
Suyadi, S. (2012). Satu Dekade Kondisi Hutan Mangrove di teluk Ambon, Maluku. Jurnal Biologi Indonesia, 8(1), 197-203.
Triadmodjo, B. (2011). Perencanaan Bangunan Pantai. Cetakan Pertama. Beta Offset Yogyakarta.
Wisha, U. J., Husrin, S., & Prihantono, J. (2015). Hydrodynamics Banten Bay during Transitional Seasons (August-September). Ilmu kelautan: Indonesian Journal of Marine Sciences, 20(2), 101-112.
Young, I. R. (1999). Wind generated ocean waves (Vol. 2). Elsevier.
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v10i1.2170
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura