Estimasi Arus Geostropik di Perairan Indonesia Bagian Timur dengan Menggunakan Satelit Altimetri
Abstract
ABSTRAK
Letak Indonesia yang berada di antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia menjadi jalur utama transportasi massa air dari Pasifik menuju Hindia juga menjadi tempat bercampurnya massa air dengan karakteristik yang berbeda. Pergerakan arus dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia melewati perairan Indonesia Timur dikenal dengan Indonesian Trough Flow. Arus geostropik yang merupakan komponen penting dari sirkulasi samudera penting di perairan Indonesia bagian timur yang meliputi Laut Banda, Laut Arafura, Laut Timor, Laut Halmahera, dan Laut Sulawesi. Satelit Altimetri adalah teknik penginderaan jauh untuk memantau ketinggian permukaan laut, telah menawarkan wawasan penting ke dalam interaksi antara arus geostropik dan penentuan cuaca karena adanya interaksi laut dengan atmosfer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sirkulasi geostropik di perairan Indonesia Timur dengan menggunakan data satelit altimetri Jason-3 dan Sentinel-3 selama 2016-2021. Penentuan arus geostropik dilakukan dengan metode numerikal menggunakan persamaan Stewart yang memanfaatkan nilai Dynamic Ocean Topography dari data altimetri sehingga diperoleh komponen arus zonal dan arus meridional. Dari perhitungan korelasi antara Dynamic Ocean Topography dan Indeks Multivariate ENSO (MEI) Index diperoleh koefisien -0,8176 (memiliki hubungan sangat kuat tetapi berkebalikan) sedangkan untuk arus zonal dengan indeks angin muson diperoleh -0,2312 untuk Australian Monsoon Index dan 0,4472 untuk Western North Pasific Monsoon Index.
Kata Kunci: Arus geostropik, Dynamic Ocean Topography, Satelit Altimetri
ABSTRACT
The location of Indonesia, which is between the Pacific and Indian Ocean, is the only route for air mass transportation from the Pacific to the Indian Ocean. It is also a place where water masses with different characteristics mix. The movement of currents from the Pacific Ocean to the Indian Ocean through East Indonesian waters is known as the Indonesian Trough Flow. Geotropic currents which are an important component of important ocean circulation in eastern Indonesian waters which include the Banda Sea, Arafura Sea, Timor Sea, Halmahera Sea and Celebes Sea. Satellite altimetry, a remote sensing technique for monitoring sea level elevation, has offered important insights into the interaction between geotropic currents and weather due to the interaction of the ocean with the atmosphere. The purpose of this work is to investigate and evaluate the geotropic circulation in East Indonesian waters using data from the Jason-3 and Sentinel-3 altimetry satellites during 2016-2021. The handling of geostrophic currents is carried out by a numerical method using the Stewart equation which utilizes Dynamic Ocean Topography values from altimetry data so that the components of zonal and meridional currents are obtained. From the calculation of the correlation on the Dynamic OCean Topography and the Multivariate ENSO Index, a coefficient of -0.8176 is obtained, while for zonal currents with a monsoon index, it is -0.2312 for the Australian Monsoon Index and 0.4472 for the Western North Pacific Monsoon Index.
Keywords: Geotropic currents, Dynamic Ocean Topography, Altimetry Satellites
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Al Tanto, T., & Hartanto, T. (2021). Sebaran Arus Geostropik Dan Transpor Massa Air Di Perairan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Geologi Kelautan, 19(2).
Chu, P. (2018). Tehcnical Note: Two Types of Absolute Dynamic Ocean Topography. Ocean Science, 947-957
Guo, J. Y., Chang, X. T., Hwang, C., Sun, J. L., & Han, Y. B. (2010). Oceanic Surface Geostrophic Velocities Determined with Satellite Altimetric Crossover Methode. Chinese Journal of Geophysics, 926-934.
Handoko, E. Y. (2017). Sea Level Studies in Indonesia from Improved Coastal Satellite Altimetry. Porto: Universidade do Porto.
Handoko, E. Y., & Filaili, R. B. (2019). Analisa Fenomena Enso Di Perairan Indonesia Menggunakan Data Altimetri Topex/Poseidon dan Jason Series Tahun 1993–2018. Geoid, 14(2), 43-50.
Harsono, G. (2020). Hidrografi Berbasis Ekonomi Biru: Sepilihan Esai-Esai. Pandiva Buku.
Hasanudin. (1998). Arus Lintas Indonesia. Oseana, 1-9.
Mulsandi, A., Sopaheluwakan, A., Faqih, A., Hidayat, R., & Koesmaryono, Y. (2021). Evaluasi Performa Indeks Monsun AUSMI dan WNPMI di Wilayah Indonesia. Jurnal Sains dan Teknologi Modifikasi Cuaca, 61-70.
Pick, & Picard. (1983). Introductory Dynamical Oceanography. Oxford: Pergamon Press.
Radjawane, I. M., & Hadipoetranto, P. P. (2014). Karakteristik massa air di percabangan arus lintas Indonesia perairan Sangihe Talaud menggunakan data index satal 2010. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 6(2), 525-536.
Richasari, D. S., & Handoko, E. Y. (2021). Analisis Pemodelan Arus Geostropik di Perairan Indonesia menggunakan Data Satelit Altimetri. Geoid, 16(1), 93-105.
Sprintall, J., & Revelard, A. (2014). The Indonesian Throughflow Response to Indo-Pasific Climate Variability. Journal of Geophysical Reserch: Oceans, 1161-11
DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v17i2.21511
Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Kelautan by Program Studi Ilmu Kelautan is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura