Studi Kerapatan dan Tutupan Jenis Lamun di Perairan Pantai Ketapang, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat

Muh Fahruddin, Anita Prihatini Ilyas

Abstract


ABSTRAK

Lamun merupakan tumbuhan yang dipengaruhi oleh komposisi jenis substrat di daerah mangrove dan terumbu karang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kerapatan dan tutupan jenis lamun di perairan pantai Ketapang, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan metode transek kuadrat yang berukuran 50x50 cm2 pada tiga lokasi yang berbeda. Stasiun 1 dekat habitat mangrove, stasiun 2 habitat lamun dan stasiun 3 dekat dengan terumbu karang. Hasil penelitian terdapat 4 jenis lamun yang ditemukan yaitu Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, dan Halophila ovalis. Kerapatan dan tutupan jenis lamun tertinggi ditunjukkan pada jenis Cymodocea rotundata pada stasiun 1 dan 2 sedangkan pada stasiun 3 jenis lamun yang memiliki kerapatan dan tutupan tertinggi adalah jenis Enhalus acoroides. Secara keseluruhan tutupan jenis lamun di perairan pantai Ketapang tergolong dalam kategori sedang.

Kata Kunci: Kerapatan, Ketapang, Lamun, Sekotong, Tutupan

ABSTRACT

Seagrass is a plant that is influenced by the composition of the type of substrate in mangrove areas and coral reefs. This research was conducted to determine the density and cover of seagrass species in the coastal waters of Ketapang, West Sekotong District, and West Lombok Regency. This study used the quadratic transect method measuring 50x50 cm2 at three different locations. Station 1 is near the mangrove habitat, station 2 is the seagrass habitat, and station 3 is close to coral reefs. The results of the study found that 4 types of seagrass were found, namely Enhalus acoroides, Thalassia hemprichii, Cymodocea rotundata, and Halophila ovalis. The highest density and cover of seagrass species were shown in Cymodocea rotundata at stations 1 and 2, while at station 3 the seagrass species that had the highest density and cover was Enhalus acoroides. Overall, the cover of seagrass species in the coastal waters of Ketapang is classified as medium.

Keywords: Density, Ketapang, Seagrass, Sekotong, Cover


References


Bengen, D. G. (2003). Struktur dan Dinamika Ekosistem Pesisir dan Laut (Power Point) Disajikan pada Perkuliahan: Analisis Ekosistem Wilayah Pesisir dan Lautan. Program Studi Sumberdaya Pesisir dan Laut. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

English, S. C., Wilkinson., & Barker, V. (1994). Survey Manual for Tropical Marine Resources. Australian Institute of Marine Science. Townsville. 367p.

Fahruddin, M., Yulianda, F., & Setyobudiandi, I. (2017). Kerapatan Dan Penututupan Ekosistem Lamun di Pesisir Desa Bahoi, Sulawesi Utara Density and The Coverage of Seagrass Ecosystem in Bahoi Village Coastal Waters, Notrh Sulawesi. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(1), 375-383.

Fahruddin, M., Abdurachman, H. M., Suriyadin, A., Murtawan, H., Setyono, H. D. B., Saputra, A., & Ilyas, P. A. (2022). Keanekaragaman Lamun di Perairan Pantai Ketapang Lombok Barat. ACROPORA: Jurnal Kelautan dan Perikanan Papua, 5(2), 50-54.

Fahruddin, M., Suriyadin, A., Murtawan, H., Abdurachman, M. H., Setyono, B. D. H., Saputra, A., & Ilyas, A. P. (2023). Struktur Komunitas Lamun di Perairan Ketapang, Lombok Barat. Journal of Marine Research, 12(1), 61-70.

Hutomo, M., & Nontji, A. (2014). Panduan Monitoring Padang Lamun. COREMAPCTI. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Jalaludin, M., Octaviyani, I. N., Putri, A. N. P., Octaviyani, W., & Aldiansyah, I. (2020). Padang lamun sebagai ekosistem penunjang kehidupan biota laut di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Indonesia. Jurnal Geografi Gea, 20(1), 44-53.

Kasim, M. A. (2013). Struktur Komunitas Padang Lamun pada Kedalaman yang Berbeda di Perairan Desa Berakit Kabupaten Bintan. Riau: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Purnomo, H. K., Yusniawati, Y. U. N. I., Putrika, A. F. I. A. T. R. Y., & Handayani, W. Y. (2017). Keanekaragaman spesies lamun pada beberapa ekosistem padang lamun di Kawasan Taman Nasional Bali Barat. In Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversiti Indonesia, 3(2), 236-240.

Rahmawati, S., Hernawan, U. E., Irawan, A., dan Sjafrie, N. D. M. (2019). Suplemen Panduan Pemantauan Padang Lamun. Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta. 18 hlm.

Riniatsih, I., & Endrawati, H. (2013). Pertumbuhan lamun hasil transplantasi jenis Cymodocea rotundata di padang lamun teluk awur jepara. Buletin Oseanografi Marina, 2(1), 34-40.

Sjafrie, N. D. M., Hernawan, U. E., Prayudha, B., Supriyadi, I. H., Iswari, M. Y., Rahmat., Anggraini, K., Rahmawati, S., & Suyarso. (2018). Status Padang Lamun Indonesia 2018 Ver. 02. Puslit Oseanografi – LIPI, Jakarta, 40 hlm.

Rustam, A., Kepel, T. L., Kusumaningtyas, M. A., Nur, R., Ati., A., Suryono, D. D., Sudirman, N., Rahayu, Y. P., Mangindaan, P., & Hutahaean, A. A. (2015). Ekosistem lamun sebagai Bioindikator Lingkungan di Pulau Lembeh, Bitung, Sulawesi Utara. Jurnal Biologi Indonesia, 11(2), 233-241.

Solihin, A., Batungbacal, E., & Nasution, A. M. (2014). Laut Indonesia dalam Krisi. Greenpeace Southeast Asia (Indonesia). Jakarta.

Yunitha, A., Wardiatno, Y., & Yulianda, F. (2014). Diameter substrat dan jenis lamun di pesisir Bahoi Minahasa Utara: sebuah analisis korelasi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(3), 130-135.

Wigey, B. T. (2013). Hilamun (Seagrass). Manado: Universitas Sam Ratulangi Press.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v16i3.19240

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: