Karakteristik Pola Arus dan Nutrien Perairan Pada Areal Budi Daya Rumput Laut Di Pantai Bone-Bone Kota Baubau

Liza Kurnia Mansur, Maruf Kasim, Ratna Diyah Palupi

Abstract


ABSTRAK

Budidaya rumput laut banyak dijadikan sebagai mata pencaharian bagi masyarakat pesisir Pantai Bone-Bone, dalam budidayanya rumput sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor oseanografi perairan, seperti faktor kimia nitrat dan fosfat yang dapat memengaruhi pertumbuhan rumput laut, dan faktor fisika perairan seperti arah dan kecepatan arus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2022. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pola arus dan kaitannya dengan kandungan nitrat dan fosfat pada areal budi daya rumput laut. Pengukuran arus dilakukan secara insitu dengan menggunakan current meter EAM 213-D, selanjutnya datanya diolah menggunakan software MIKE 21. Pengambilan sampel nutrien menggunakan botol sampel kaca 150 ml pada permukaan perairan yang dilakukan pada 5 titik stasiun, kemudian dilanjutkan dengan analisis laboratorium, dengan metode analisis Brucine (nitrat) dan analisis spektrofotometer (fosfat). Hasil didapatkan pola arus di lokasi penelitian saat pasang menuju ke arah Barat dengan kecepatan arus 0,1-0,25 m/s dan saat surut menuju arah ke Timur dengan kecepatan 0,016-0,080 m/s. Nilai konsentrasi nitrat yang diperoleh di lokasi penelitian berkisar 0,074-0,112 mg/L sedangkan nilai konsentrasi fosfat berkisar 0,023-0,040 mg/L. Pola dan kecepatan arus memberikan pengaruh terhadap sebaran nutrien, semakin tinggi kecepatan arus perairan maka semakin luas sebaran nutrien di perairan. Berdasarkan nilai kecepatan arus dan nilai konsentrasi nutrien yang diperoleh di setiap stasiun, secara keseluruhan Pantai Bone-Bone termasuk layak digunakan sebagai daerah budi daya rumput laut.

Kata kunci: Arus, nutrien, Pantai Bone-Bone, pasang surut, rumput laut.

ABSTRACT

Seaweed cultivation is widely used as a livelihood for the coastal people of Bone-Bone Beach; in its cultivation, the grass is strongly influenced by several marine environmental factors, such as nitrate and phosphate, and physics factors, such as currents velocity that can affect the growth of seaweed. This study was held on March 2022. This study aims to determine the characteristics of current patterns and their relation to nitrate and phosphate content in seaweed cultivation areas. Current measurement is carried out in situ using the current meter EAM 213-D, then the data is processed using MIKE21 software. Nutrient sampling using a 150 ml glass sample bottle on the surface of the waters was carried out at 5 station points, then continued in the laboratory with the Brucine (nitrate) analysis method and spectrophotometer (phosphate) analysis. The results obtained a current pattern at the study site when the tide was heading Westwards with the speed of the current 0,1-0,25 m/s and then at low tide towards the East with the speed 0,016-0,080 m/s. The nitrate concentration value obtained ranges from 0.074-0.112 mg/L, and the phosphate concentration value ranges from 0.023-0.040 mg/L; the pattern and speed of the current have an influence on the distribution of nutrients, the higher the rate of the water current, the wider the distribution of nutrients in the waters. Based on the value of the current velocity and the value of the concentration of nutrients obtained at each station, overall Bone-Bone Beach is decent for use as a seaweed cultivation area.

Keywords: Bone-bone beach, currents, nutrients, seaweed, tides.


References


Affan, J.M. (2010). Analisis Potensi Sumberdaya Laut dan Kualitas Perairan Berdasarkan Parameter Fisika dan Kimia di Pantai Timur Kabupaten Bangka Tengah. Spektra. 10(2), 99–113.

Akib A., Litaay, M., Ambeng., & Asnady, M. (2015). Kelayakan Kualitas Air untuk Kawasan Budidaya Eucheuma cottoni Berdasarkan Aspek Fisika, Kimia, dan Biologi di Kabupaten Kepulauan Selayar. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 3(1), 25-36.

Arifuddin, A. L. (2017). Hubungan Kandungan Nutrien (Nitrat & Fosfat) di Daerah Substrat dan di Kolom Air dengan Kerapatan Lamun di Perairan Desa Saliapodo [Thesis]. Kendari (ID): Universitas Halu Oleo.

Atmanisa, A., Mustarin, A., & Taufieq, N. A. S. 2020. Analisis Kualitas Air pada Kawasan Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottoni di Kabupaten Jeneponto. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. 6(1), 11–22.

[BSN] Badan Standar Nasional. (2011). Produksi Bibit Rumput Laut Kotoni (Eucheuma cottonii). Bagian 1: Metode Lepas Dasar. Jakarta.

Campbell, I., Macleod, A., Sahlmann, C., Neves, L., Funderud, J., Overland, M., Hughes, A. D., & Stanley, M. (2019). The Evironmental Riks Associated with the Development of Seaweed Farming in Europe-Prioritizing Key Knowledge Gaps. Frontiers in Marine Science. 6(107), 1-22.

Damayanti, T., Aryawati, R., & Hurun, T. (2019). Laju Pertumbuhan Rumput Laut Eucheuma cottonii (Kappaphycus alvarezi) dengan Bobot Bibit Awal Berbeda Menggunakan Metode Rakit Apung dan Long Line di Perairan Teluk Hurun, Lampung. Maspari Journal. 11, 17–22.

Effendi H. (2003). Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta.

Erwansyah., Cokrowati, N., & Sunaryo. (2021). Kondisi Perairan Pantai Jelenga Sumbawa Barat sebagai Area Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii. Ilmu Perairan (Aquatic Science). 9(2), 94–98.

Fadika, U., Rifai, A., & Rochaddi, B. (2014). Arah dan Kecepatan Angin Musiman serta Kaitannya dengan Sebaran Suhu Permukaan Laut di Selatan Pangandaran Jawa Barat. Journal of Oceanography. 3(3), 429–437.

Guntur, L. I., Kasim, M., & Arami, H. (2016). Aktivitas Fotosintesis pada Area Budidaya Rumput Laut dan Area Non Budidaya Rumput Laut di Perairan Pantai Lakeba Kota Baubau. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan. 2(1), 79–87.

Hamuna, B., Tanjung, R. H. R., Suwito., & Maury, H. K. (2018). Konsentrasi Amoniak, Nitrat dan Fosfat di Perairan Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. EnviroScienteae. 14(1), 8–15.

Hindaryani, I. P., Zainuri, M., Rochaddi, B., Wulandari, S.Y., Maslukah, L., Purwanto., & Rifai, A. (2020). Pola Arus terhadap Sebaran Konsentrasi Nitrat dan Fosfat di Perairan Pantai Mangunharjo, Semarang. Indonesian Journal of Oceanography. 2(4), 1–11.

Indriyani, S., Hadijah., & Indrawari, E. (2019). Analisa Faktor Oseanografi dalam Mendukung Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii di Perairan Pulau Sembilan Kabupaten Sinjai. J. of Aquac. 2(1), 6–11.

Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH). (2004). Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta.

Khasanah, U. (2013). Analisis Kesesuaian Perairan untuk Lokasi Budi Daya Rumput Laut Eucheuma cottonii di Perairan Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo [Thesis]. Makassar (ID): Universitas Hasanudin.

Lestari, F. (2020). Nutrient Distribution Models and Flow Patterns in Coastal Waters and Small Islands, Tanjungpinang City, Indonesia. Akuatikisle. 4(1), 77–91.

Manoppo, A. K. S., Emiyarti., Budhiman, S., & Hasyim, B. (2014). Ekstraksi Informasi Keterlindungan Perairan dari Data Penginderaan Jauh untuk Kesesuaian Budidaya Rumput Laut di Pulau Lombok. Prosiding Seminar Nasional Penginderaan Jauh. Jakarta: 598-609.

Maslukah, L., Indrayanti, E., & Rifai, A. (2014). Sebaran Material Organik dan Zat Hara oleh Arus Pasang Surut di Muara Sungai Demaan, Jepara. Ilmu Kelautan. 19(4), 189–194.

Mustofa, A. (2015). Kandungan Nitrat dan Fosfat sebagai Faktor Tingkat Kesuburan Perairan Pantai. Jurnal DISPROTEK, 6(1): 13–19.

Oktaviani, A., Yusuf, M., & Maslukah, L. (2015). Sebaran Konsentrasi Nitrat dan Fosfat di Perairan Muara Sungai Banjir Kanal Barat, Semarang. Jurnal Oseanografi. 4(1), 85–92.

Permadi, L. C., Indrayanti, E., & Rochaddi, B. (2015). Studi Arus pada Perairan Laut di Sekitar PLTU Sumuraddem Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat. Jurnal Online Poros Teknik Mesin. 4(2), 516-523.

Pratiwi, A. N. W., Luthfi, O. M., Ibrahim, F., & Putri, G. A. (2018). Studi Pola Arus Perairan Selatan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Menggunakan Metode Penginderaan Jauh. Journal ilmiah Rinjani. 6(1), 32–38.

Putra, A. E., Najamuddin., & Hajar, M. A. I. (2013). Pengaruh Arah dan Kecepatan Arus terhadap Hasil Tangkapan Jaring Perangkap Pasif (Set Net) di Teluk Mallasoro, Jeneponto. J. Sains & Teknologi. 13(3), 257–263.

Ramdhan, M., Arifin, T., & Arlyza, I. S. (2018). Pengaruh Lokasi dan Parameter Fisika-Kimia Oseanografi untuk Produksi Rumput Laut di Wilayah Pesisir Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jurnal Kelautan Nasional. 13(3), 163-171.

Saosa, D. E. F. S., Moura, A. E., & Soriano, E. M. (2012). Use of Geographic Information System (GIS) to Identify Adequate Site for Cultivation of The Seaweed Gracilaria birde in Rio Grande do Norte, Northeastern Brazil. Brazilian

Journal of Pharmacognosy. 22(4), 868-873.

Saputra, A. R. (2018). Pemodelan Sedimentasi Pasca Reklamasi dan Masterplan di Teluk Jakarta Menggunakan Perangkat MIKE21 [Thesis]. Surabaya (ID): Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

Setyorini, H. B., & Maria, E. (2019). Kandungan Nitrat dan Fosfat di Pantai Jungwok, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Jurnal Sumberdaya Perairan. 13(1), 87–93.

Supangat, A., & Susanna. (2003). Pengantar Oseanografi. Jakarta (ID): Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non-hayati Badan Riset Kelautan dan Perikanan Departemen Kelautan dan Perikanan.

Tarno, Failu, I., Edy, S., & Rasyid, A. L. A. (2019). Penyuluhan Budidaya Rumput Laut dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pesisir Kelurahan Lowu-Lowu Kecamatan Lealea Kota Baubau. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora. 01(05), 85–89.

Wantasen, A. S., & Tamrin. (2012). Analisis Kelayakan Lokasi Budidaya Rumput Laut di Perairan Teluk Dodinga Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. 8(1), 23-27.

Wulandari, S. R., Hutabarat, S., & Ruswahyuni. (2015). Pengaruh Arus dan Substrat terhadap Distribusi Kerapatan Rumput Laut di Perairan Pulau Panjang Sebelah Barat dan Selatan. Journal of Maquares Management of Aquatic Resources. 4(3), 91–98.

Yuliana, R.L. (2015). Pengaruh Limbah Deterjen Industri Laundry terhadap Mortalitas dan Indeks Fisiologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Seminar Nasional XII Pendidikan Biologi FKIP UNS: 822-828.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v16i2.17479

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: