Pertumbuhan Lamun Enhalus acoroides Di Perairan Desa Pangkil Kecamatan Teluk Bintan Kabupaten Bintan

Salahuddin Salahuddin, Tri Apriadi, Wahyu Muzammil

Abstract


ABSTRACT

Pangkil Village is one of the villages located in Teluk Bintan District, Bintan Regency, Riau Islands Province which has potential for seagrass resources, especially the type of Enhalus acoroides. This study aims to examine the growth response of seagrass E. acoroides to differences in water quality in the waters of Pangkil Village. This research was conducted in September to November 2020. The stations in sampling site was determined by purposive sampling method, there were 4 sampling stations, namely: shipping activity, boat mooring activities, catching shellfish activity, and no activity of the community (mangrove area). The measurement of the growth rate of seagrass leaves was useds the marking method on young and undamaged leaves using a cable tie. Leaf growth was observation for 60 days with intervals of 15 days. The water quality in Pangkil Village Waters meets quality standards. The highest density value of Enhalus acoroides seagrass was in the shipping activity of 64.67 ind/m2. The highest growth rate of seagrass after 60 days on Enhalus acoroides seagrass leaves was in the boat mooring activity area with value 0.401 cm/day, while the lowest growth rate of Enhalus acoroides leaves was in the area of catching shellfish activity of 0.383 cm/day.

Keywords: Enhalus acoroides. density, growth rate, Pangkil Waters

ABSTRAK

Desa Pangkil merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau yang memiliki potensi sumberdaya lamun, khususnya jenis Enhalus acoroides. Penelitian ini bertujuan melihat respon pertumbuhan jenis lamun E. acoroides terhadap perbedaan kualitas air di Perairan Desa Pangkil. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November 2020. Penentuan stasiun ditentukan dengan metode purposive sampling, terdapat 4 stasiun pengambilan sampel yaitu: stasiun 1 merupakan wilayah perairan dengan aktivitas pelayaran (dermaga), stasiun 2 merupakan wilayah aktivitas tambatan perahu (jatty), stasiun 3 merupakan wilayah adanya aktivitas penduduk tangkap kerang, dan stasiun 4 merupakan wilayah tidak ada aktivitas penduduk (wilayah mangrove). Pengukuran laju pertumbuhan daun lamun mengunakan metode penandaan pada daun yang muda dan tidak rusak menggunakaan kabel ties. Pengamatan pertumbuhan daun selama 60 hari dengan interval waktu 15 hari sekali. Kualitas perairan fisika dan kimia di Desa Pangkil memenuhi baku mutu. Nilai kerapatan lamun Enhalus acoroides tertinggi pada berada pada aktivitas pelayaran (dermaga) sebesar 64,67 ind/m2.  Laju pertumbuhan lamun tertinggi setelah 60 hari pada daun lamun Enhalus acoroides yaitu pada wilayah aktivitas tambatan perahu (jatty) sebesar 0,401 cm/hari, sedangkan laju pertumbuhan daun lamun Enhalus acoroides terendah dapat wilayah aktivitas penduduk berupa aktivitas penangkapan kerang  sebesar 0,383 cm/hari.

Kata kunci: Enhalus acoroides, kerapatan, laju pertumbuhan, Perairan Pangkil.


Full Text:

PDF

References


Badan Pusat Statistik. (2014). Data Monografi Desa Pangkil. BPS

Dahuri, R., Jacub.R., Sapta, P.G., Sitepu, M.J. (2003). Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu. PT. Pradya Pramita. Jakarta.

Dewi, C.S.U., Subhan, B., Arafat, D. (2017). Keragaman, kerapatan dan penutupan lamun di perairan Pulau Biak, Papua. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Jurnal Pesisir dan Perikanan, 6(2), 122-127.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan. (2011). Profil Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bintan. DKP.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan. Yogyakarta.

Fahrul, M.F. (2007). Metode Sampling Ekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

Fajarwati, S.D., Setianingsih, A.I., Muzani. (2015). Analisis Kondisi Lamun (Seagress) di Perairan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Spatial Wahana Komunikasi dan Informasi Geografi, 13(1), 22-32.

Hartati, R., Widianingsih., Santoso, A., Endrawati, H., Zainuri, M., Riniatsih, I., Saputra, W. L., Mahendrajaya, R.T. (2017). Variasi Komposisi dan Kerapatan Jenis Lamun di Perairan Ujung Piring, Kabupaten Jepara. Jurnal Kelautan Tropis, 20(2), 96-105.

Hasibuan, Y.D. (2020). Komposisi Pola Sbaran Lamun Berdasarkan Aktivitas Masyarakat Desa Pangkil Kecamtan Teluk Bintan. Skripsi. Universitas Maritime Raja Ali Haji. Kepulauan Riau. 88 halaman.

Metekohy, A.E. (2016). Strategi Pengelolaan Ekosistem Lamun di Perairan Pantai Kampung Holtekamp Distrik Muara Tami Kota Jayapura Provinsi Papua.The Journal of Fisheries Development, 3(1), 1-10.

Muzammil, W., Prihatin, N., Melani, W.R. (2021a). Macrozoobenthos Community Structure and its Relationship with Waters Quality of Kampung Baru, Sebong Lagoi Village, Bintan Regency. Journal of Tropical Fisheries Management, 5(1), 20-28.

Muzammil, W., Zahra, A., Oktavia, Y. (2021b). Peningkatan Kesadaran Masyarakat Terhadap Biota Laut Dilindungi di Kepulauan Riau Melalui Media Buku Saku dan Video. Panrita Abdi-Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 5(3), 365-372.

Priosambodo, D. (2014). Sebaran Spasial Komunitas Lamun di Pulau Bone Batang Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Ilmu Pengetahuan Alam, 3(2), 165-175.

Safitri, A., Melani, W.R., Muzammil, W. (2021). Komunitas Makrozoobentos dan Kaitannya dengan Kualitas Air Aliran Sungai Senggarang, Kota Tanjungpinang. Acta Aquatica: Aquatic Sciences Journal, 8(2), 103-108.

Sari, P.D., Ulqodry, T.Z., Aryawati, R., Isnaini. (2019). Asosiasi Gastropoda dengan lamun (seagrass) di Perairan Pulau Tangkil Lampung. Jurnal Penelitian Sains, 21(3), 131-139.

Sari, A., Dahlan. (2015). Komposisi Jenis dan Tutupan Lamun di Perairan Teluk Yos Sudarso Kota Jayapura. Universitas Yapis Papua Jayapura, 2(3), 1-8.

Waycott, M., McMahon, K., Mellors, J., Calladine, A., Kleine, D. (2004). A Guide to Tropical Seagrasses of the Indo-West Pacific. James Cook University, Townsville (AU).

Yanto, F., Susiana, Muzammil, W. (2020). Utilization Rate of Brown Strip Red Snapper (Lutjanus vitta) on Mapur Waters that Landing in Kelong Village, Bintan Pesisir Sub District, Bintan Regency. Journal of Tropical Fisheries Management, 4(2), 1-9.

Yolanda, O.A.P., Melani, W.R., Muzammil, W. (2020). Karakteristik Sedimen pada Perairan Sei Carang, Kota Tanjungpinang-Indonesia. Habitus Aquatica, 1(2), 11-20.

Yunitha, A., Wardiatno, Y., Yulianda, F. 2014. Diameter Substrat dan Jenis Lamun di Pesisir Bahoi Minahasa Utara: Sebuah Analisis Korelasi. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 19(3), 130-135.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v15i1.11387

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: