PERTUMBUHAN Kappaphycus alvarezii DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK Sargassum aquifolium

Bambang Ali Akbar, Nunik Cokrowati, Mursal Ghazali, S Sunarpi, Aluh Nikmatullah

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penggunaan Sargassum aquifolium dengan konsentrasi dan lama waktu perendaman yang berbeda terhadap pertumbuhan Kappaphycus alvarezii, serta mengetahui pengaruh penggunaan S. aquifolium terhadap persentase kadar karaginan K. alvarezii. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor 1 berupa konsentrasi ekstrak Sargassum aquifolium dan faktor 2 berupa perlakuan lama perendaman. Faktor 1 terdiri atas 4 perlakuan konsentrasi perendaman yaitu kontrol (K0), konsentrasi 5% (K1), 10% (K2), 15% (K3). Faktor 2 terdiri atas 3 taraf yaitu lama perendaman 30 menit (T1), 60 menit (T2) dan 90 menit (T3).  Data variabel penelitian dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Sargassum aquifolium tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii. Perlakuan K1T3 (perendaman dengan konsentrasi 5% selama 90 menit) menunjukkan hasil tertinggi dari perlakuan lainnya, nilai laju pertumbuhan spesifik 6.11%, pertumbuhan mutlak 663.89 gram, berat kering 197.80 gr dan nilai kadar karaginan yaitu 53.33%. Berat kering terendah diperoleh pada perlakuan K3T3 (perendaman dengan konsentrasi 15% selama 90 menit). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian ekstrak Sargassum aquifolium tidak memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan Kappaphycus alvarezii dan kadar karaginan tertinggi adalah 53.33% terdapat pada perlakuan  konsentrasi ekstrak Sargassum aquifolium 5% dengan perendaman selama 90 menit.

Kata Kunci: berat kering, ekstrak, karaginan, perendaman, pertumbuhan.

GROWTH PERFORMANCE OF Kappaphycus alvarezii WITH ADDING Sargassum aquifolium EXTRACT


ABSTRACT

This research purpose is to study the effect of adding Sargassum aquifolium extract dan time of submersion for growth performance and carrageenan content of Kappaphycus alvarezii. This research used completely randomized design with factorial treatment, consist of two factors. The first factor is concentrations of Sargassum aquifolium extract. The second factor is time of submersion. The first factor consist of 4 treatments are control (K0), consentrasion 5% (K1), 10% (K2), 15% (K3). The second factor consist of submersion time of 30 minutes (T1), 60 minutes (T2) dan 90 minutes (T3). Variable datas of this research was analized using ANOVA (Analysis of Variance) at 5%. The result showed that Sargassum aquifolium extract was not significantly affected growth performace of Kappaphycus alvarezii (P>0,05). K1T1 (submersion with a concentration of 5% during 90 minutes) showed the higest results from other treatments, specific growth 6.11%, absolute growth 663.89 g, dry weight 197.80 g and carrageenan content 53.33%. The lowest dry weight is K3T3 (submersion with a concentration of 15% during 90 minutes). The conclusion are Sargassum aquifolium extract did not have any real effect on performance growth of Kappaphycus alvarezii and the highest levels of 53.33% carrageenan contained in the treatment Sargassum aquifolium extract concentration of 5% with submersion time of 90 minutes.

Keywords: carrageenan, dry weigth, extract, growth, submersion.


References


Andriana, D. (2005). Pengaruh konsentrasi BAP terhadap multiplikasi tunas dan giberelin terhadap kualitas tunas pisang FHIA-17 in vitro. Skripsi. Program Studi Hortikulturan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 35hlm.

Aslan, L. M. (1998). Budidaya rumput laut. Kanisius, Yogyakarta.

Cokrowati, N. (2013). Buku ajar teknologi budidaya rumput laut. Program Studi Budidaya Perairan. Universitas Mataram.

Ditjenkan Budidaya (2004). Petunjuk teknis budidaya rumput laut. Jakarta.

Effendy, H. (2003). Telaah kualitas air. Kansius. Yogyakarta.

Ghazali, M., Muspiah, A., & Kurnianingsih, R. (2013). Pengaruh ekstrak makroalga terhadap mikropropagasi tanaman pisang secara in vitro. Jurnal Penelitian UNRAM, 17(2), 157-162.

Harnoto, Mudeng, J. D., & Mondoringin, L. L. J. J. (2015). Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii yang dikultur menggunakan dua jenis tali ris dengan kondisi berbeda. e-Journal Budidaya Perairan, 3(1), 35-42.

Kordi, G. H. (2011). Kiat sukses budidaya rumput laut di laut dan tambak. Jogjakarta: Penerbit Andi.

Mulyaningrum, S. R. H., Nursyam, H., Risjani, Y., & Parenrengi, A. (2013). Regenerasi filamen kalus rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan formulasi zat pengatur tumbuh yang berbeda. Jurnal Penelitian Perikanan, 1(1), 52-60.

Prihaningrum, Meiyana, M., & Evalawati (2001). Biologi rumput laut; teknologi budidaya rumput laut (Kappaphycus alvarezii). Petunjuk Tekhnis. Departemen Kelautan dan Perikanan. Direktorat Jendral Perikanan Budidaya. Balai Budidaya Laut. Lampung. 66 hal.

Purwanto, Zatnika, A., & Istini (2008). Rumput laut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasjid, Firdaus, Pudu, Dahya, Idris, Herman, & Subandi (2001). Budidaya rumput laut (Eucheuma cottonii) dengan sistem rakit cara tanam legowo. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Kendari.

Yuliana, Muhtadin, A. S., Tamburu, E., & Andriani, I. (2014). Pengaruh perendaman Eucheuma spinosum J. agardh dalam larutan pupuk provasolis’s enriche seawater terhadap laju pertumbuhan secara in vitro. Jurnal Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Hasanudin. Makasar.




DOI: https://doi.org/10.21107/jk.v9i1.1055

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.




 INDEXED BY: