ASURANSI DALAM BISNIS SYARI'AH

Abstract

Insurance is a mutual help system that aims to cover loss events or calamities by a group of the insured to the person who suffered derived from the premiums they have collected(pay). Insurance in the context of insurance under takings according to sharia or Islamic insurancein generalis actually not much different from conventional insurance. In between, both conventional and Takaful insurance have similarities, namely the insurance company only serves as a facilitator and intermediary structural relationship between the participants of the premium payer (insurer) with participants payee claims (insured). In the al-Quran and al-Hadith ther eis no provision explicitly governing insurance. Therefore, this insurance problem in Islam, including the field of law "ijtihadiyah" means to determine the insurance law is halal or haram is still necessary role of the mind of the scholars of fiqh experts through ijtihad.

Asuransi adalah system tolong menolong yang bertujuan untuk menutupi kerugian peristiwa-peristiwa atau musibah-musibah oleh sekelompok tertanggung kepada orang yang tertimpa musibah yang berasal dari premi yang mereka himpun (bayarkan). Asuransi dalam kontek susaha perasuransian menurut syariah atau asuransi Islam secara umum sebenarnya tidak jauh berbeda dengan asuransi konvensional. Di antara keduanya, baik asuransi konvensional maupun asuransi syariah mempunyai persamaan, yaitu perusahaan asuransi hanya berfungsi sebagai fasilitator dan intermediasi hubungan structural antara peserta penyetor premi (penanggung) dengan peserta penerima pembayaran klaim (tertanggung). Di dalam al-Qur’an dan al-Hadis tidak ada satu pun ketentuan yang mengatur secara eksplisit tentang asuransi.Oleh karena itu masalah asuransi inidi dalam Islam termasuk bidang hukum “Ijtihadiyah” artinya untuk menentukan hukumnya asuransi ini halal atau haram masih diperlukan peranan akal pikiran para ulama ahli fiqh melalui ijtihad.

Keyword: Insurance, Business, Sharia, Conventional.