Peningkatan Produksi dalam Sistem Ekonomi Islam sebagai Upaya Pemberdayaan Ekonomi Umat

Moh Idril Gufron

Abstract


Abstract

 

The main cause of the emergence of economics and the reason why people need it is the condition that the needs of people are unlimited while the resources to meet them are limited. Dealing with this, economics offers two main things as its orientation, which are choosing and creating process. Choosing process relates to consumption and distribution activities, while creating is all about the process of production or creating a new product. Therefore, those three activities, production, distribution and consumption, play very important role in coping with economic problems.

In its universal and comprehensive teachings, Islam also examines how those three practices, production, distribution and consumption should be properly conducted. However, in this article, I will only explain about how Islamic perspective on the increase of production as an effort in empowering people or ummat’s economy is.

Islamic economy empowerment could be conducted by raising income as a result of the production increase in the sector of useful goods through the utilization of resources (natural and human resources, capital and organization) at its maximum level. The process of resource utilization should be conducted according to moral and ethical values. Meanwhile, the improvement of production system on the perspective of Islam does not only mean the increase of income monetarily, but also the improvement of fulfillment of people’s need using minimum effort while still paying attention to Islamic rules about consumption. Additionally, improving production could also be conducted by optimizing various sources or driving factors of people production which possibly work well in increasing people economic level at general such as zakat, tax, bait al mal wa al tamwil, shariah bank etc.

 

Keywords: production, empowerment, people economy.

 

Abstrak

Penyebab yang paling mendasar kenapa ilmu ekonomi muncul dan dibutuhkan oleh manusia, yaitu karena kebutuhan manusia yang tidak terbatas sementara sumber daya untuk memenuhi kebutuhan itu terbatas. Untuk mengatasi hal itu, ada dua hal pokok yang menjadi orientasi ilmu ekonomi, yaitu memilih dan menciptakan. Memilih berkaitan dengan konsumsi dan distribusi, dan menciptakan berkaitan dengan produksi.

Dengan demikian, ketiga aktivitas tersebut (produksi, distribusi, dan konsumsi) memiliki peranan yang sangat penting dalam menyelesaikan persoalan ekonomi.

Islam dalam ajarannya yang universal dan komprehensif juga membahas tentang bagaimana produksi, distribusi dan konsumsi seharusnya dilakukan. Namun di dalam artikel ini, penulis hanya menjelaskan tentang bagaimana pandangan islam terhadap peningkatan produksi sebagai upaya pemberdayaan ekonomi umat.

Pemberdayaan ekonomi umat dalam Islam dapat dilakukan dengan menaikkan pendapatan sebagai akibat meningkatnya produksi dari barang-barang yang berfaedah melalui pemanfaatan sumber-sumber daya (tenaga alam, tenaga manusia, modal, dan organisasi) secara maksimum. Proses pemanfaat sumber daya tersebut harus dilakukan dengan tetap berpegang pada nilai-nilai moral dan etika. Perbaikan sistem produksi dalam Islam tidak hanya berarti meningkatnya pendapatan yang diukur dari segi uang, tetapi juga perbaikan dalam memaksimalkan terpenuhinya kebutuhan dengan usaha minimal tetapi tetap memperhatikan tuntutan Islam tentang konsumsi. Selain itu, meningkatkan produksi juga dilakukan dengan mengoptimalkan sumber-sumber atau penggerak produksi umat yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat banyak, seperti zakat, pajak, bait al-mal wa al-tamwil, bank syari’ah dan lain sebagainya.

Keywords : Produksi, pemberdayaan, ekonomi umat.

References


Arifin, Zainul, Dasar-dasar Manajemen Bank Syari’ah. Jakarta : Alvabet, 2002.

Al-Buraey, M., Islam Landasan Alternatif Administrasi Pembangunan. Jakarta : Rajawali, 1986.

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya. Bandung: Lubuk Agung, 1989.

Kahf, Monzer, Ekonomi Islam, Telaah Analitik terhadap Fungsi Sistem Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.

Karim, Fathi Ahmad Abdul, Sistem, Prinsip dan Tujuan Ekonomi Islam. Bandung : Pustaka Setia, 1999.

Al-Lahji, Abdullah bin Said, Idhah Al-Qawa>’id Al-Fiqhiyah. Surabaya : Dar al-Rahmah, 1410 H.

Lubis, Ibrahim, Ekonomi Islam Suatu Pengantar, Jilid II. Jakarta : Kalam Mulia, 1995.

Mannan, M. Abdul, Teori dan Praktek Ekonomi Islam. Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa, 1997.

Muhammad bin Ismail, Abu Abdullah, Shahih al-Bukhari, Juz I. Beirut : Dar al-Fikr, tt.

Nas}i>f, Syekh Mans}u>r Ali, Al-Taj al-Jami>’ lil Us}u>l fi Aha>di>th al-Rasu>l, Juz II. Beirut : Dar al-Fikr, 1975.

Qard}awi, Yusuf, Halal dan Haram dalam Islam. Surabaya : Bina Ilmu, 2000.

Qard}awi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam. Jakarta : Gema Insani Press, 1997.

Qard}awi, Yusuf, Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta : Robbani, 1997.

Rahman, Afzalur, Doktrin Ekonomi Islam. Yogyakarta : Dana Bhakti Wakaf, 1995.

al-Sharbashi, Ahmad, Yas’alu>naka fi al-Di>n wa al-Hayah, Jilid I. Beirut : Dar al-Jail, tt.

Sunarto, Achmad, et.al., Tarjemah Shahih Bukhari, Jilid I. Semarang : Asy-Syifa’, 1992.

al-Turmudzi, Imam Hafidz Abi Isa Muhammad Ibnu Surah, Sunan al-Turmuzi, Juz II. Indonesia : Maktabah Dahlan, tt.




DOI: https://doi.org/10.21107/dinar.v2i1.2690

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Moh Idril Gufron

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Journal Dinar Indexed by:

          

Creative Commons License

Dinar: Jurnal Ekonomi dan Keuangan Islam by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.