PERAN KELEMBAGAAN PADA USAHA SAPI MADURA DITINJAU DARI ASPEK KULTURAL DAN STRUKTURAL

Muchammad Diky Firmansyah, Andrie Kisroh Sunyigono

Abstract


Peran kelembagaan pada usaha sapi Madura diharapkan akan meningkatkan produktifitas usaha. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui kelembagaan dan karakteristik usaha sapi Madura, (2) untuk mengetahui peran kelembagaan pada usaha sapi Madura yang ditinjau dari aspek kultural dan struktural. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Geger merupakan daerah yang memiliki usaha ternak sapi potong terbesar di Kabupaten Bangkalan.  Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis deskriptif menggunakan skala likert dan analisis regresi logistik ordinal. Hasil penelitian dari peran kelembagaan pada usaha sapi Madura terdapat peran aktor kelembagaan yang dapat menunjang kegiatan usaha peternakan sapi di Kecamatan Geger, diantaranya peran kepala desa sebagai fasilitator untuk menerima dan membantu keluhan yang terdapat di usaha peternakan sapi. Aktor pemeritah daerah yang bertugas sebagai penyalur bantuan pemerintah dalam perekonomian peternak. Aspek yang paling berpengaruh dalam peran kelembagaan pada usaha sapi potong adalah aspek struktural, dimana terdapat item keanggotaan dan kepemimpinan. Hal tersebut karena kecenderungan dari responden yang lebih memilih menyukai item keanggotaan dan kepemimpinan yakni keterlibatan responden dan keikut sertaan responden dalam pengambilan keputusan.

Keywords


Kelembagaan, Sapi Madura, Kultural, Struktural, Regresi Logistik Ordinal

Full Text:

PDF

References


Agus, A., & Widi 2018. Current situation and future prospects for beef cattle production in Indonesia. Asian-Australasian Journal of Animal Sciences, 31(7), 1–8.

Aminawar, M., Rasyid, T. G., Darwis, M., & Kurniawan, M. E. 2018. Peran Kelembagaan Gabungan Kelompok Peternak Sapi Potong Di Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan. Semnas Persepsi III Manado,26(6), 188–192.

Badan Pusat Statistik. 2017. Populasi Sapi Potong menurut Kabupaten / Kota di Jawa Timur Tahun 2009-2017 ( ekor ) Sumber : Dinas Peternakan Propinsi Jawa Timur.

BPS. 2018. Kabupaten Bangkalan Dalam Angka. In Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangkalan.

Carvalho, A. D. P., Cunha, S. K. da, Lima, L. F. de, & Carstens, D. D. 2017. The role and contributions of sociological institutional theory to the socio-technical approach to innovation theory. RAI Revista de Administração e Inovação, 14(3), 250–259.

Djelau, I., Panjaitan, P. B., & Susdiyanti, T. 2014. Kajian Kelembagaan Terhadap Keberhasilan Kelompok Tani Htan Rakyat Di Desa Durjela Kecamatan Palu- palu Aru Kepulauan Aru Maluku. Nusa Sylva,14(1), 43–54.

Hartatik, T., Mahardika, D. A., Widi, T. S. M., & Baliarti, E. 2009. Karakteristik dan Kinerja Induk Sapi Silangan Limousin-Madura dan Madura di Kabupaten Sumenep dan Pamekasan. Buletin Peternakan,33(2), 143–147.

Hadiyat, Y. 2016. Peran Bumdes Membangun Kewirausahaan Dan Kemandirian Desa. Jurnal Manajemen, 9(1), 71–84.

Hasan, F., & Sunyigono, A. K. 2014. Model Penguatan Rantai Komoditas. In UTM PRESS (1–85).

Ibisono, R. A. A., & Kartodihardjo, H. 2019. Kelembagaan Hutan Rakyat Studi Kasus Kelompok Tani Taruna Tani Desa Karyasari Kecamatan Leuiliang Bogor. Risalah Kebijakan Pertanian Dan Lingkungan: Rumusan Kajian Strategis Bidang PertanianDan Lingkungan, 4(3), 226–238.

Kontur, R. 2004. Manajemen Resiko Opasional. In Jakarta: Penerbit PPM.

Kushartono, E. W. 2016. Pengembangan Desa Mandiri Melalui Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Dinamika Ekonomi & Bisnis, 13(1), 67–81.

Mauludin, M. A., Winaryanto, S., & Alim, S. 2012. Peran Kelompok dalam Mengembangkan Keberdayaan Peternak Sapi Potong (Kasus Di Wilayah Selatan Kabupaten Tasikmalaya). Ilmu Ternak, 12(1), 1–8.

Mutiah, A., Abdullah, A., & Nurlaelah, S. 2018. Identifikasi Peranan Kelompok Sebagai Wahana Kerja Sama pada Kelompok Peternak Sapi Potong pada Peternakan Rakyat.Jurnal Agripet, 18(1), 57–62.

North, D. C. 1990. Institutions, Institutional Change, and Economic Performance. In Cambridge University Press (pp. 1–27).

Nugroho, B. 2010. Institutional Development for Community Forest Revolving Fund.Jurnal Manajemen Hutan Tropika, XVI(3), 118–125.

Paputungan, N. W., Langi, Y. A. R., & Prang, J. D. 2016. Analisis Regresi Logistik Ordinal Pada Tingkat Kepuasaan Pengguna Jasa Terhadap Pelayanan di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Ordinal Logistics Regression Analysis in the Service User Statisfaction Level Toward Service at Sam Ratulangi Internati. JdC, 5(2), 72–79.

Pentury, T., Aulele, S. N., & Wattimena, R. 2016. Analisis Regresi Logistik Ordinal. BAREKENG: Jurnal Ilmu Matematika Dan Terapan, 10(1), 55–60.

Prafitri, G. R., & Damayanti, M. 2016. Kapasitas Kelembagaan Dalam Pengembangan Desa Wisata (Studi Kasus Desa Wisata Ketenger Banyumas).Pengembangan Kota, 4(1), 76–86.

Prasetyo, A. F., & Awaludin, A. 2016. Peran Kelembagaan Peternak Dalam Adopsi Teknologi. Jurnal Ilmiah Inovasi,1(2), 133–137.

Pusat Data Dan Sistem Informasi Pertanian. 2018. Outlook 2018 Komoditas Pertanian Subsektor Peternakan Daging Sapi. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53).

Purnomo, P., & Palupi, M. S. 2016. Pengembangan Tes Hasil Belajar Matematika Materi Menyelesaikan Masalah Yang Berkaitan Dengan Waktu, Jarak Dan Kecepatan Untik Siswa Kelas V. Penelitian Edisi Khusus PGSD, 20(2), 151–157.

Ramadhan, N. A., Sulistyati, M., & Alim, S. 2016. Hubungan Antara Peranan Kepemimpinan Ketua Kelompok Dengan Motivasi Anggota Peternak Sapi Perah. Peternakan, 1(1), 1–15.

Rusdiana, S., & Talib, C. 2019. Kebijakan Pemerintah Mendukung Peningkatan Usaha Sapi Potong Di Peternak. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian, 13(3), 380–395.

Santoso, P. B., & Darwanto. 2015. Strategi Penguatan Kelompok Tani dengan Penguatan Kelembagaan. Ekonomi Pembangunan,16(1), 33–45.

Siswoyono, H., Setyono, D. J., & Fuah, A. M. 2013. Analisis Kelembagaan Dan Peranannya Terhadap Pendapatan Peternak Di Kelompok Tani Simpay Tampomas Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat.Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternak, 01(03), 172–178.

Stür, W., Khanh, T. T., & Duncan, A. 2013. Transformation of smallholder beef cattle production in Vietnam. International Journal of Agricultural Sustainability, 11(4), 363–381.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Suryana. 2009. Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Berorientasi Agribisnis Dengan Pola Kemitraan. Jurnal Litbang Pertanian, 28(1), 29–37.

Sutisna, E. 2016. Analisis Dampak Kinerja Kelompok Tani Terhadap Pendapatan Usaha Tani Padi Di Kabupaten Manokwari Selatan Provinsi PapuaBarat.Pengkajian Dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 19(1), 35–47.

Sutopo, R. O. 2013. Faktor Struktural Dan Kultural Penyebab Kesenjangan Sosial Kasus Industri Batik Pamekasan Madura. Komunitas, 5(2), 230–239.

Syabrina, E., Hakim, D. B., & Tonny, F. 2013. Analisis Kelembagaan Penyuluhan Pertanian Di Provinsi Riau.Manajemen Pembangunan Daerah, 5(1), 32–46.

Tinenta, S. G., Lombogia, S. O. ., Oley, F. S., & Tumewu, J. M. 2017. Peranan Kelompok Peternak Terhadap Usaha Pengembangan Ternak Itik Di Kecamatan Tondano Barat Kabupaten Minahasa. Zootec, 37(2), 415.

Viandhy, A. O., & Ratnasari, R. T. 2014. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Niat Ulang dengan Menggunakan Produk yang Melalui Kepercayaan Nasabah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Boulevard di Surabaya. Jestt, 1(8), 546–564.

Wijayati, Wiyatna, M. F., & Sulaeman, M. M. 2018. Pengembangan Kelembagaan Peternakan Sapi Potong Di Wilayah Pesisir Kabupaten Bantul Provinsi Yogyakarta.Triton,9(2), 97–105.

Yuniar, & Widiatmaka, F. 2015. Analisis Potensi Pengembangan Peternakan Sapi Potong di Kota Tangerang Selatan Analysis of the Potential Beef Cattle Development in South Tangerang. Juni, 03(2), 106–112.

Zain, Z. dan I. 2015. Analisis Regresi Logistik Ordinal pada Prestasi Belajar Lulusan Mahasiswa di ITS Berbasis SKEM. 4(1), 121–126.




DOI: https://doi.org/10.21107/agriscience.v1i2.9395

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License