Adopsi Inovasi Jajar Legowo oleh Petani di Desa Balahu, Kabupaten Gorontalo

Zulham Sirajuddin

Abstract


Penyuluhan pertanianberperan dalam memperkenalkan metode tanam jajar legowo kepada petani padi dan jagung. Meski begitu, metode tanam jajar legowo belum banyak diadopsi oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui sejauh mana tingkat adopsi jajar legowo oleh petani padi dan jagung berdasarkan tahapan keputusan inovasi pengadopsi, (2) mengetahui persepsi petani terhadap atribut inovasi jajar legowo, (3) mengetahui hubungan antara faktor demografi dengan tingkat adopsi jajar legowo, dan (4) mengetahui hubungan antara persepsi terhadap atribut inovasi terhadap tingkat adopsi jajar legowo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Wawancara terstruktur dengan menggunakan lensa teori difusi inovasi disebar kepada 122 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat adopsi jajar legowo oleh petani padi dan jagung masih tergolong rendah. Petani memiliki persepsi yang cukup baik mengenai observabilitas dan kompatibilitas jajar legowo. Luas lahan dan persepsi petani terhadap kompatibilitas, kompleksitas, maupun observabilitas berkorelasi kuat dengan posisi petani pada tahapan keputusan inovasi jajar legowo.

Penyuluhan pertanianberperan dalam memperkenalkan metode tanam jajar legowo kepada petani padi dan jagung. Meski begitu, metode tanam jajar legowo belum banyak diadopsi oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mengetahui sejauh mana tingkat adopsi jajar legowo oleh petani padi dan jagung berdasarkan tahapan keputusan inovasi pengadopsi, (2) mengetahui persepsi petani terhadap atribut inovasi jajar legowo, (3) mengetahui hubungan antara faktor demografi dengan tingkat adopsi jajar legowo, dan (4) mengetahui hubungan antara persepsi terhadap atribut inovasi terhadap tingkat adopsi jajar legowo. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Wawancara terstruktur dengan menggunakan lensa teori difusi inovasi disebar kepada 122 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat adopsi jajar legowo oleh petani padi dan jagung masih tergolong rendah. Petani memiliki persepsi yang cukup baik mengenai observabilitas dan kompatibilitas jajar legowo. Luas lahan dan persepsi petani terhadap kompatibilitas, kompleksitas, maupun observabilitas berkorelasi kuat dengan posisi petani pada tahapan keputusan inovasi jajar legowo.


Keywords


adopsi inovasi, atribut inovasi, jajar legowo, penyuluhan pertanian, tahapan keputusan inovasi

Full Text:

PDF

References


Aisyah, S., & Dinar. (2016). Peranan penyuluhan pertanian terhadap penerapan sistem tanam jajar legowo. (Suatu kasus pada kelompok tani di Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka). Agrivet: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Dan Peternakan, 4(2), 181–195.

Ary, D., Jacobs, L. C., Irvine, C. K. S., & Walker, D. (2018). Introduction to research in education (10th Editi). Boston, MA: Cengage Learning.

Badan Pusat Statistik. (2020). Kecamatan Tibawa dalam Angka 2020.

Chinseu, E., Dougill, A., & Stringer, L. (2019). Why do smallholder farmers dis-adopt conservation agriculture? Insights from Malawi. Land Degradation and Development, 30(5), 533–543. https://doi.org/10.1002/ldr.3190

Cohen, J. (2013). Statistical Power Analysis for the Behavioral Sciences. In Statistical Power Analysis for the Behavioral Sciences. https://doi.org/10.4324/9780203771587

Donggulo, C. V., Lapanjang, I. M., & Made, U. (2017). Pertumbuhan dan hasil tanaman padi (Oryza sativa L) pada berbagai pola jajar legowo dan jarak tanam. Jurnal Agroland, 24(1), 27–35.

Eastwood, C., Klerkx, L., & Nettle, R. (2017). Dynamics and distribution of public and private research and extension roles for technological innovation and diffusion: Case studies of the implementation and adaptation of precision farming technologies. Journal of Rural Studies, 49, 1–12. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2016.11.008

Effendy, L., & Yunika, C. (2020). Model peningkatan minat petani pada penerapan teknologi tanam jajar legowo padi sawah di Kecamatan Cikoneng Ciamis. Agritexts : Journal of Agricultural Extension, 44(2), 75–83.

Fachrista, I. A., & Sarwendah, M. (2014). Persepsi dan tingkat adopsi petani terhadap inovasi teknologi pengelolaan tanaman terpadu padi sawah. Jurnal Agriekonomika, 3(1), 1–10.

Farid, A., Romadi, U., & Witono, D. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi petani dalam penerapan sistem tanam jajar legowo di Desa Sukosari Kecamatan Kasembon Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Jurnal Penyuluhan, 14(1), 27–32. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v14i1.19226

Gunawan, G., Hubeis, A. V. S., Fatchiya, A., & Susanto, D. (2019). Dukungan penyuluhan dan lingkungan ekternal terhadap adopsi inovasi dan keberlanjutan usaha pertanian padi organik. Jurnal Agriekonomika, 8(1), 70. https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v8i1.4951

Hutapea, Y., Suparwoto, & Efendy, J. (2013). Kecepatan adopsi varietas unggul dan kelayakan usahatani kedelai di Sumatera Selatan. Jurnal Agriekonomika, 2(2), 123–138.

Kuntariningsih, A., & Mariyono, J. (2014). Adopsi teknologi pertanian untuk pembangunan pedesaan: Sebuah kajian sosiologis. Jurnal Agriekonomika, 3(2), 180–191.

Leeuwis, C., & Van den Ban, A. (2004). Communication for Rural Innovation : Rethinking Agricultural Extension (3rd ed.). Oxford:UK: Blackwell Science.

Malahayatin, D. M., & Cahyono, E. D. (2017). Faktor kesesuaian dengan kebutuhan petani dalam keputusan adopsi inovasi pola tanam jajar legowo (Studi kasus petani padi di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban). JEPA-Jurnal Ekonomi Pertanian Dan Agribisnis, 1(1), 56–61.

Mannan, S., Nordin, S. M., Rafik-Galea, S., & Ahmad Rizal, A. R. (2017). The ironies of new innovation and the sunset industry: Diffusion and adoption. Journal of Rural Studies, 55, 316–322. https://doi.org/10.1016/j.jrurstud.2017.07.015

Maryani, N., Suparta, N., & Setiawan, I. (2014). Adopsi inovasi PTT pada Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) padi di Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar. Jurnal Manajemen Agribisnis, 2(2), 84–102.

McCann, L., Gedikoglu, H., Broz, B., Lory, J., & Massey, R. (2015). Effects of observability and complexity on farmers’ adoption of environmental practices. Journal of Environmental Planning and Management, 58(8), 1346–1362. https://doi.org/10.1080/09640568.2014.924911

Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations (5th ed.). New York: Free Press.

Rosadillah, R., Fatchiya, A., & Susanto, D. (2017). Penerapan pengelolaan tanaman terpadu padi sawah di Kecamatan Toili, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Jurnal Penyuluhan, 13(2), 143. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v13i2.15052

Sharifzadeh, M. S., Damalas, C. A., Abdollahzadeh, G., & Ahmadi-Gorgi, H. (2017). Predicting adoption of biological control among Iranian rice farmers: An application of the extended technology acceptance model (TAM2). Crop Protection, 96, 88–96. https://doi.org/10.1016/j.cropro.2017.01.014

Sirajuddin, Z. (2019a). Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan laju adopsi teknologi pertanian. Telaah literatur. Temu Aplikasi Teknologi Dan Seminar Nasional: Akselerasi Inovasi Pertanian Era Industri 4.0 Mendukung Kawasan Pertanian Sejahtera (SAPIRA).

Sirajuddin, Z. (2019b). The adoption of Cyber-Extension in Indonesia: Impact of extension agents’ perception of Cyber Extension’s innovation attributes and Information and Communication Technology (ICT) proficiency (Iowa State University). Retrieved from https://lib.dr.iastate.edu/etd/17319

Taylor, C., & Miller, G. (2016). Examining eXtension: Diffusion, disruption, and adoption among Iowa State University Extension and Outreach professionals. Journal of Extension, 54(5).




DOI: https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v10i1.10133

Refbacks







 
Creative Commons License