PROYEKSI DAYA DUKUNG PAKAN DAN POPULASI SAPI DI PROVINSI MALUKU

Agung Budi Santoso, Nurfaizin Nurfaizin

Abstract


ABSTRAK

Kebutuhan masyarakat akan daging sapi selalu meningkat setiap tahun seiring dengan pertambahan jumlah penduduk. Dalam hal ini, ketersediaan daging sapi sangat bergantung terhadap populasi sapi, sehingga harus seimbang antara kebutuhan daging sapi dan populasi sapi. Dinamika populasi sapi didukung oleh ketersediaan pakan dalam wilayah tersebut, sehingga proyeksi dugaan antara populasi sapi dan ketersediaan pakan dapat diramalkan. Ketersediaan pakan selama 1 tahun dengan kuantitas yang berlebih dalam suatu wilayah mendukung untuk peningkatan kapasitas populasi sapi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pendugaan dan peramalan berdasarkan data runtun waktu dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2012 terhadap peubah daya dukung pakan dan peubah populasi ternak sapi. Hasil ramalan dari kedua peubah tersebut digunakan untuk melakukan peramalan kemampuan daya dukung pakan terhadap kapasitas peningkatan populasi ternak sapi. Penelitian ini menggunakan empat model analisis tren yakni; Least Square pola linear, Quadratic, exponential, dan moving average. Adapan tahapannya adalah mendeskripsikan pola daya dukung pakan dan populasi sapi, penentuan model tren, pemilihan model yang sesuai, dan melakukan pendugaan atau peramalan. Hasil menunjukkan bahwa dugaan sumber daya dukung pakan masih memenuhi kebutuhan populasi sapi sampai 1.800.734 ekor. Hal ini menandakan bahwa ketersediaan pakan di Provinsi Maluku melimpah karena prediksi populasi ternak sapi hanya mencapai 96.343 ekor di tahun 2017. 

Kata kunci: proyeksi, daya dukung pakan, sapi.

FEED RESOURCES AND CATTLE POPULATION PROJECTION IN MALUKU PROVINCE

ABSTRACT

The beef demands on the country always increasing every year as growth as human population. The beef stock depending on population of cattle, so the beef stock and cattle population must balanced. The dynamics of cattle population supported by carrying capacity in every region, so the cattle population and feedstuff stock can be estimated. Availability of feedstuff stock in every year with an excess quantity in an area can support for increasing cattle population. The aim of research was to estimating and forecasting carrying capacity and cattle population based on time series data from 1997 until 2012. The result of estimating and forecasting regional feedstuff stock support for increasing cattle. 4 model of tren analyzation used are Least Square pola linear, Quadratic, exponential, dan moving average. First, describe the carrying capacity from agriculture waste in every region and beef cattle population, then tren models was decided. The results showed feed source projection still sufficient to 1.800.734 cattle. This indicated that feed availability is abundant because the cattle population projection reach only 96.343  in 2017.

Keywords: beef cattle, carrying capacity, projection, 


References


Atmiyati. 2006. Daya Dukung Hijauan Pakan Terhadap Pengembangan Ternak di Kabupaten Sambas. Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional Pertanian. Balai Penelitian Ternak: 6-100.

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku. 2013. Maluku Dalam Angka. Ambon. BPS Maluku.

Ditjennak, 1998. Buku Statistik Peternakan. Jakarta. Direktorat Jenderal Peternakan.

Dwiyanto, K. 2008. Pemanfaatan Sumber Daya Lokal dan Inovasi Teknologi dalam mendukung Pengembangan Sapi Potong di Indonesia. Pengembangan Inovasi Pertanian. 1(3): 173-188.

Firdaus, M. 2006. Analisis Deret Waktu Satu Ragam. Bogor. IPB Press.

Ilham, N. 2009. Kelangkaan Produksi Daging: Indikasi dan Implikasi Kebijakannya. Analisis Kebijakan Pertanian. 7(1): 43 – 63.

Juarini, E. and Petheram. 1983. Pattern of livestock Distribution in Java Central. Res. Animsci. Bogor. Gaya Teknik.

Kembauw, E., Sahusilawane, A., & Sinay, L. 2015. Sektor Pertanian Merupakan Sektor Unggulan Terhadap Pembangunan Ekonomi Provinsi Maluku. Agriekonomika 4(2): 212 – 222.

Krishna, N. H., dan U. Umiyasih. 2005. Tata Laksana Pakan, Kaitannya dengan Pemanfaatan Limbah Tanaman Pangan: Studi Kasus pada Usaha Sapi Potong Rakyat di Kabupaten Bantul di Yogyakarta. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan: 137 – 142.

Siregar, A. R., dan A. A. Karto. 1999. Kaji Ulang Penanganan Produksi Daging Sapi dan Susu di Indonesia. Wartazoa. 8(2): 75-78.

Susanto, A. N. dan S. Bustaman. 2006. Data dan Informasi Sumberdaya Lahan Untuk Mendukung Pengembangan Agribisnis di Wilayah Kepulauan Provinsi Maluku. Ambon. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku.

Tanuwiria, U. H., A. Mushawwir, dan A. Yuliani. 2007. Potensi Pakan Serat dan Daya Dukungnya Terhadap Populasi Ternak Ruminansia di Wilayah Kabupaten Garut. Jurnal Ilmu Pertanian. 7(2): 117-127.

Thahar A Santoso, Sumanto, Hastomo, dan Haryono. 1991. Daya Dukung Pakan Karang Agung Sungai Lilin, Sumatera Selatan. Prosiding Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan: 96 – 100.

Wahyono, D.E. dan R. Hardianto. 2004. Pemanfaatan sumber daya pakan lokal untuk pengembangan usaha sapi potong. Lokakarya Sapi Potong 2004. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan: 66 – 76.

Wijono, B. D., L. Affandhy dan A. Rasyid. 2003. Integrasi Ternak Dengan Perkebunan Kelapa Sawit. Lokakarya Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan: 147-155.




DOI: https://doi.org/10.21107/agriekonomika.v6i1.1001

Refbacks

  • There are currently no refbacks.






 
Creative Commons License