Karakterisasi Faktor Sosial Ekonomi Berdasarkan Analisis Komponen Principal pada Pertanian Periurban Kota Surabaya

Dwi Iriyani, Pangesti Nugrahani

Abstract

Pertanian di sekitar wilayah perkotaan ("periurban agriculture") mempunyai prospek ekonomis yang tinggi dan dapat dipacu menjadi tipe usahatani komersial. Usahatani yang demikian sangat cocok dikembangkan bagi masyarakat sekitar perkotaan yang pemilikan lahan umumnya sempit. Adanya pertanian di sekitar wilayah perkotaan, berarti akan mendekatkan produsen dengan konsumen, sehingga dapat mengurangi kerusakan produk dan biaya transportasi. Pengembangan pertanian periurban perlu dilengkapi dengan data sosial ekonomi usahatani dan karakteristik petani, dalam mengembangkan usahatani ke dalam bentuk agribisnis.    Produktivitas dan kualitas sumber daya manusia, dalam hal ini petani pada pertanian periurban, merupakan indikator dari komponen faktor sosial yang menjadi ciri karakter kawasan periurban. Sedangkan indikator komponen faktor ekonomi meliputi pertumbuhan ekonomi dan struktur ekonomi. Ada beberapa teknis analisis faktor, satu diantaranya adalah menggunakan metode analisis komponen utama (Principal Component Analysis).  Metode ini merupakan cara untuk mengekstraksi variabel asli, di mana terbentuknya faktor-faktor atau variabel laten baru adalah bersifat acak, yang selanjutnya dapat diinterpretasi sesuai dengan faktor atau komponen atau konstruk yang terbentuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter petani dan faktor-faktor yang menjadi latar belakang (konteks sosial ekonomi) serta pertimbangan petani untuk menekuni dan mengembangkan pertanian periurban.

Keywords

Data sosial ekonomi usaha tani, karakteristik petani periurban, analisis faktor.

References

Adiyoga W, Dimyati A, Soetiarso TA, Ameriana M. Suherman R., 2004. Persepsi Publik terhadap Keberadaan Pertanian Urban di Jakarta dan Bandung. J.Hort. 14(2):134-149.

Desrainy LMP, Fathimah IS, Hudalah D., 2010. Karakterisitik Wilayah Periurban pada Metropolitan Jabodetabek. Regional and Rural Planning Research Group, School of Architecture, Planning and Policy Development, Institut Teknologi Bandung.

Ginting SW., 2010.Transformasi Spasial dan Diversifikasi Ekonomi pada Wilayah Peri-Urban di Indonesia. Jurnal Arsitektur dan Perkotaan “KORIDOR” 1(1): 60-64

Haryono. 2013. Peran Nyata Hortikultura, Agronomi Dan Pemuliaan Tanaman Terhadap Kontinyuitas Ketahanan Pangan Serta Pengembangan Pertanian Perkotaan Melalui Model Kawasan Rumah Pangan Lestari. Makalah Disampaikan pada Seminar Nasional 3 in One (Hortikultura, Agronomi dan Pemuliaan Tanaman) Universitas Brawijaya 21 Agustus 2013

Husodo S., 2005. Sikap Petani Terhadap Aktivitas Sektor Usahatani di Kawasan Peri Urban Yogyakarta. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian 1 (1):33-49.

Iriyani, D, Nugrahani P., 2013. Determinasi Perubahan Kandungan Vitamin C, Klorofil Dan Karotenoid Beberapa Jenis Sayuran Daun Pada Pertanian Periurban Di Kota Surabaya. Laporan Penelitian Dosen Pemula, LPPM, Universitas Terbuka Tahun 2013.

Iriyani, D, Nugrahani P., Silvi P., 2014. Deteksi Kandungan Logam Pb Dan Residu Pestisida Beberapa Jenis Sayuran Daun Pada Pertanian Peri-Urban Kota Surabaya. Laporan Penelitian Lanjut Bidang Penelitian Keilmuan. LPPM, Universitas Terbuka Tahun 2014.

Kusumo RAB, Sunarti E, Pranadji DK. Analisis Peran Gender Serta Hubungannya Dengan Kesejahteraan Keluarga Petani Padi Dan Hortikultura Di Daerah Pinggiran Perkotaan. Media Gizi & Keluarga, Desember 2008, 32 (2): 52-64 52

Mahfud MC, Sumarno, 1997. Paket Teknologi Komoditas Sayuran di Daerah Perkotaan. Apresiasi Teknologi Pertanian Perkotaan, 18 Oktober 1997 di IPPTP Denpasar 1-11.

Malhotra, N.K. dan Birks, D.F. 2007. Marketing Research: An Applied Approach, 3rd European Edition, Harlow, UK: Pearson Education.

Muhlisin, 2009. Daerah Periurban. Jurnal Dinamika Periurban 1:2-4.

Nazir, 2003. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Ghalia Indonesia.

Nugraha HS. 2015. Strategi Bertahan Hidup Petani di Kelurahan Made Surabaya. Komunitas 4(3):1-10.

Purwanto SA., 2010. Bertani di Kota, Berumah di Desa: Studi Kasus Pertanian Kota di Jakarta Timur. Disertasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Program Studi Pascasarjana Departemen Antropologi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Santoso EB, Widya, Rini Ratna. 2014. Gerakan Pertanian Perkotaan Dalam Mendukung Kemandirian Masyarakat Di Kota Surabaya. Seminar Nasional Cities 2014.

Sampeliling S, Sitorus SRP, Nurisyah S, Pramudya B. 2012. Kebijakan Pengembangan Pertanian Kota Berkelanjutan, Studi Kasus di DKI Jakarta.

Setyobudi, I. 2001. Menari di Antara Sawah dan Kota : Ambigius Diri Petani-petani Terakhir di Yogyakarta. Magelang: Penerbit Indonesia Tera.

Suryadi A, Hardini D, Subagio H, Nusantoro B., 2000. Pengkajian Skala Usahatani Komoditas Sayuran Di Wilayah Sekitar Perkotaan (Kasus Di Kabupaten Sidoarjo). Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Urbina, S. 2004. Essentials of Psychological Testing, New Jersey: John Wiley&Sons.

Woodsworth, A. 2001. Urban Agriculture and Sustainable Cities. City Farmer, Canada’s Office of Urban Agriculture. http://www.cityfarmer.org.

Yunus, H.S. 2001. Perubahan Pemanfaatan Lahan di Daerah Pinggiran Kota: Kasus di Pinggiran Kota Yogyakarta. PhD Thesis. Uppublished. Yogyakaarta: UGM.

DOI

https://doi.org/10.21107/rekayasa.v9i1.3327

Metrics

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Dwi Iriyani, Pangesti Nugrahani

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.