Peran Komunikasi Kesehatan dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (Studi pada Kelompok Nelayan dan Petani Garam Madura)

Roos Yuliastina, Dwi Listia Rika Tini, Isyanto Isyanto

Abstract


Kabupaten Sumenep adalah salah satu kabupaten di Jawatimur yang mengalami penurunan Indek Pembangunan Ksesehatan Manusia (IPKM) pada tahun 2008–2013. Dengan persentase 0.4212 ditahun 2008 menjadi 0.6002 di tahun 2013, artinya dari peringkat 365 merosot menduduki peringkat 390. Data lain juga menunjukkan bahwa penyakit menular seperti tuberkolosis, Pneumia, kusta, difteri, masalah kesehatan lingkungan, stunting, sanitasi dasar dan prilaku hidup bersih dan sehat, masih menjadi permasalahan utama kesehatan di Kabupaten Sumenep. Penelitian ini ingin menganalisis prilaku kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir dari kelompok nelayan dan kelompok petani garam. Dengan mengetahui kondisi atau permasalahan prilaku kesehatan masyarakat pesisir, dapat merumuskan pendekatan atau model komunikasi dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat setempat.

Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan bootom-up community. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan focus group discussion (FGD) pada kelompok nelayan di desa Grujugan dan desa Longos kecamatan Gapura dan kelompok petani garam desa Karanganyar kecamatan Kalianget. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok nelayan dan petani garam di Kabupaten Sumenep mengalami permasalahan prilaku kesehatan pada level defisit keterampilan. Level defisit keterampilan dapat menerapkan model komunikasi milik Elihu Katz dan Paul Lazarsfeld dimana model ini menekankan penggunaan konsep opinion leaders dan lingkup pemberdayaan yang harus dikembangkan adalah pengembangan pemberdayaan di lingkup kapasitas manusia, kapasitas lembaga dan lingkungan.

Keywords


Komunikasi kesehatan, Pemberdayaan dan Masyarakat pesisir.

References


Badan penelitian dan pengembangan kesehatan, Kementrian RI. 2013. Buku Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM). 253 hal.

Bidang kelautan, pesisir, dan pengawasan provinsi Jawa Timur. 2016. profil desa pesisir provinsi jawa timur. 177 hal.

Cresweel John W., 2013. “Research Design, Penekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harahap, Reni Agustina., dan Putra, Eka Fauzi. 2019. Buku Ajar Komunikasi Kesehatan. Jakarta: Kencana

Junaedi Fajar dan Sukmono. 2018. Komunikasi Kesehatan. Jakarta: Kencana.

Kusumastanto, T & Satria A. 2011. Strategi Pembangunan Desa Pesisir Mandiri. Menuju Desa 2030. Bogor: Crestpent Press.

Mardikanto,dkk. 2018. Pembangunan berbasis Masyarakat. Bandung: Alfabeta.

Pemerintah Kabupaten Sumenep. 2017. RPJMD Kabupaten Sumenep. 599 hal.

S. Amanah. 2010. Peran Komunikasi Pembangunan dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699. Februari 2010, Vol. 08, No. 1

Sukandar, S., Handayani, M., Dewi, C. S. U., Harsindhi, C. J., Maulana, A. W., Supriyadi, S., & Bahroni, A. 2016. Profil desa pesisir provinsi Jawa Timur Volume 3 (Kepulauan Madura). In Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur (Vol. 3, Issue Bidang Kelautan, Pesisir dan Pengawasan).

Yesica Maretha. 2012. Komunikasi Kesehatan : Sebuah Tinjauan. Jurnal Psikogenesis, 1(1), 88–94. https://academicjournal.yarsi.ac.id/




DOI: https://doi.org/10.21107/ilkom.v14i2.8826

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Roos Yuliastina

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Creative Commons License
Indexed by: