NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM KOMUNIKASI KEJHUNG MADURA DAN RELEVANSINYA BAGI PENANAMAN KARAKTER BERBASIS KEARIFAN LOKAL MADURA
Abstract
ABSTRAK
Gaya nyanyian Madura atau dikenal dengan sebutan kèjhungan pengekspresian yang menggebu, terkesan spontan,dan menyukai permainan nada-nada tinggi yang kemudian membentuk polapola melodi yang disebut kellèghãn Karakteristik kèjhungan yang relatif berbeda dengan kultur nyanyian daerah lainnya Kèjhung (Kidung dalam bahasa Jawa) merupakan tradisi lisan Madura Sebagai sebuah tradisi lisan, kèjhung menjadi salah satu ikon “manusia” Madura dari sudut pandang relegi, sosial, ekonomi, dan politik yang diungkapkan dengan bahasa puitis. Hal inilah yang menjadikan kèjhung Madura tetap dilestarikan dalam berbagai bentuk tradisi lisan Madura. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Model analisis yang digunakan dalam kerangka penelitian tradisi lisan kèjhung Madura ini mencakup dua tahap yakni (1) etnopedagogi untuk mengeksplorasi nilai-nilai pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. (2) hermeneutika untuk menemukan relevansi bagi penanaman karakter. Nilainilai pendidikan yang terkadung dalam kèjhung Madura tersebut meliputi (1) nilai religius, (2) nilai budaya, (3) nilai sosial, (4) nilai personal. Kejhung Madura memiliki relevansi untuk menanamkan nilai-nilai luhur untuk membentuk karakter masyarakat. Penanaman karakter dapat dilakukan dengan melalui pertunjukan atau dapat diadopsi dalam bentuk baru dengan media yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan teknologi pada saat ini dan melalui pendidikan seni budaya, pendidikan muatan lokal, pendidikan sastra dengan memasukkan nilai-nilai karakter budaya lokal dan dapat disosialisasi dan ditanamkan kepada anak didik di sekolah.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Badri, M. 2015. “Dimensi Asrè Tuturan Kèjhung sebagai Ekspresi Pendidikan Karakter Warisan Madura—Melayu” Seminar Internasional UNISMA Malang.
Bouvier, Helene. 2002. Lebur: Seni Musik dan Pertunjukan dalam Masyarakat Madura. Penerjemah: Rahayu S. Hidayat dan Jean Counteau. Jakarta: Forum Jakarta Paris Ecole Francaise d’Extreme-Orient Yayasan Asosiasi Tradisi Lisan Yayasan Obor Indonesia.
Britton, Karl. 2007. Philoshopy and The Meaning of Life. Terjemahan. Muzir, Inyiak Ridwan. 2010. Yoyakarta: ArRuz Media.
Busri, Hasan. 2010. Simbol Budaya Madura dalam Cerita Rakyat Madura. Disertasi Tidak Diterbitkan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang.
Mistortoify, Zulkarnain. 2010. Kèjhungan: Gaya Nyanyian Madura, dalam Pemaknaan Masyarakat Madura Barat. Disertasi Tidak Diterbitkan. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada.
Palmer, E. Richard. 1969. Hermeneutics: Interpretation Theory in Schleirmacher, Dilthey, Heidegger, and Gadamer Terjemahan.
Masnur, Hery dan Damanhuri Muhammad. 2005. Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
DOI: https://doi.org/10.21107/ilkom.v12i2.4515
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Sri Utami, Victor Maruli T L.Tobing
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Komunikasi by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.