AIMI JATIM : MOTHERHOOD PHILANTHROPY DALAM ERA BUDAYA DIGITAL
Abstract
ABSTRAK
Perkembangan teknologi Informasi dan Komunikasi (ICTs) melahirkan formasi sosial dalam bentuk
budaya digital. Bentuk komunikasi yang lahir dari era ini merujuk pada model CMC (computer
mediated communication). Gangguan komunikasi yang selama ini hadir karena adanya perbedaan
geografis dan praktis budaya serta afiliasi ekonomi, politik dan sosial dapat diatasi dengan pertemuanpertemuan
dalam forum-forum virtual. Bentuk
ruang masyarakat tanpa sekat ini
–
sering disebut dengan cyber space- melahirkan bentuk, model dan komunikasi yang idiosinkratik ala komunitas internet.
Penggunaan ruang-ruang digital tersebut dimanfaatkan dalam berbagai dimensi seperti ekonomi
(cyber marketing), politik (cyber campaign) pun dalam aktivitas sosial dan kedermawanan (filantropi).
Salah satu kegiatan kedermawanan yang dilakukan oleh para perempuan (motherhood philanthrophy)
diinisiasikan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Hamid; Nurul Faizah (2005). Ketika
Selebriti Berbagi: Pola Derma Aktivitas
Sosial Selebriti Indonesia. Jakarta.
PIRAC.
Avtar Brah, Annie E. Coombes (ed) (2000).
Hybridity and its Discontents Politics,
science, culture London. Routledge.
Chambers, Paula (n/a). Transedental Housework
dalam https://jourms.files.wordpress.
com/2016/08/chamberschptr.pdf
Christopher, Karen (2012). Extensive Mothering
: Employed Mothers’Constructions
Of The Good Mother . Gender & Society, Vol.
No. 1, February 2012 73-96. Doi:
1177/0891243211427700
Fatimah, dati; Retno Agustin (2008). Kerelawanan
Perempuan di Daerah Bencana. Depok.
PIRAMEDIA.
Kartika, Dede. 2017. 10 Selebriti Penggerak Perubahan
Her Role News 28 March 2017 dari Http://
Marieclaire.Co.Id/10-Selebriti-PenggerakPerubahan/
Liu, Xiaoping (2012). Perspective on the
problem of the Chinese urban space
homogenization and identity creation in
the era of globalization dalam Applied
Mechanics and Materials Vols. 174-177
(2012) pp 2226-223
Luthar, Suniya S (2015). Mothering Mothers.
Research in Human Development
:3-4, 295-303, DOI: 10.1080/
2015.1068045
McCarthy, Kathleen D (2008). Perempuan,
Filantropi dan Civil Society. Jakarta.
Piramedia.
Prihatna, Andi Agung; Kurniawati (2005). Peduli
dan Berbagi : Pola Perilaku Masyarakat
Indonesia dalam Berderma. Jakarta.
PIRAC.
Rakhmawati, Yuliana (2015a). The Muslim Show:
Soft Contra Labelling Melalui Media
Sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 9 No
Maret 2015.
------------ (2015b). Batik Madura: Hritage
Cyberbranding. Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 9 No 2 September 2015.
----------- (2015c). “Diaspora Filantropi Tukang
Cukur Madura” dalam Surokim (ed).
Madura: Masyarakat, Budaya dan
Politik. Yogyakarta. Elmatera Publishing.
----------- (2016a). Hibriditas New Media
Komunikasi dan Homogenisasi
Budaya. Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol 10 No 2 September 2016
DOI: http://dx.doi.org/10.21107/ilkom.
v10i2.2516
----------- (2016b). “Reading” Mukidi: Discourse
Representation In Indonesia’s New
Media Platform. Proceeding ICOSAPS
-3 November 2016.
Simmel, Georg (2005). The Philosophy of Money.
New York. Routledge.
Turner, Paaige K.; Kristen Norwood (2013).
Unbounded Motherhood: Embodying
a Good Working Mother Identity.
Management Communication Quarterly
(3) 396–424. DOI: 10.1177/
Wu, Xiaolong. (2013). Cultural hybridity and
social status: eite tombs on China’s
Northern Frontier During The Third BC.
Jurnal Arts and Humanities Full Text
Mar 2013: 87, 335 hal.121
Young, Robert J.C (1995). Colonial Desire:
Hybridity in Theory, Culture and Race.
London.Routledge.
DOI: https://doi.org/10.21107/ilkom.v11i2.3403
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Yuliana Rakhmawati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Komunikasi by Universitas Trunojoyo Madura is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.