ANALISIS BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND) DI PERAIRAN DESA PRANCAK KECAMATAN SEPULU, BANGKALAN

Tamamu Azizid Daroini, Apri Arisandi

Abstract


ABSTRAK

Biological Oxygen Demand (BOD) merupakan kuantitas oksigen terlarut yang dibutuhkan untuk mengurai bahan organik yang terdapat di dalam air secara sempurna dengan menggunakan ukuran proses biologi dan kimia yang terjadi di perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan oksigen biologis (Biological Oxygen Demand) di Perairan Desa Prancak Kecamatan Sepulu, Bangkalan. Pengambilan sampel dilakukan pada dua stasiun yang berbeda. Pengukuran parameter kualitas perairan, antara lain: DO, suhu, salinitas, pH dan kecerahan. Nilai BOD yang dinyatakan dalam milligram per liter (mg/l) merupakan selisih kandungan oksigen terlarut awal dan oksigen terlarut akhir (DOi - DO5). Pengukuran nilai oksigen terlarut dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut DO meter atau secara analitik dengan cara titrasi (metode winkler, iodometri). Perairan Desa Prancak Kecamatan Sepulu, Bangkalan merupakan perairan yang tercemar karena memiliki kandungan BOD (Biological Oxygen Demand) pada stasiun 1 dengan rata-rata sebesar 8,46 mg/l dan nilai BOD di stasiun 2 sebesar 18,48 mg/l.

Kata Kunci: BOD, DO, metode winkler, Desa Prancak

ABSTRACT

Biological Oxygen Demand (BOD) is the quantity of dissolved oxygen needed to completely break down organic matter in water by using biological and chemical processes that occur in the water. This study aims to determine Biological Oxygen Demand in the waters of the Prancak Village, Sepulu Subdistrict, Bangkalan. Sampling was carried out at two different stations. Measurement of water quality parameters, including: DO, temperature, salinity, pH and brightness. The BOD value expressed in milligrams per liter (mg/l) is the difference between the initial dissolved oxygen and the final dissolved oxygen (DOi - DO5). Measuring dissolved oxygen can be done using a device called DO meter or analytically by titration (winkler, iodometry). The waters of Prancak Village, Sepulu Subdistrict, Bangkalan are polluted waters because they have BOD (Biological Oxygen Demand) content at station 1 with an average of 8.46 mg/l and BOD value at station 2 is 18.48 mg/l.

Keywords: BOD, DO, winkler method, Prancak Village


References


Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur. (2016). Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur Volume III (Kepulauan Madura).

Hamuna, B., Tanjung, R. H., & MAury, H. (2018). Kajian kualitas air laut dan indeks pencemaran berdasarkan parameter fisika-kimia di perairan Distrik Depapre, Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 35-43.

Hatta M. (2014). Hubungan Antara Parameter Oseanografi Dengan Kandungan Klorofil-A Pada Musim Timur Di Perairan Utara Papua. Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan, 24(3), 29-39.

Irham, M., Abrar, F., & Kurnianda, V. (2017). Analisis BOD dan COD di perairan estuaria Krueng Cut, Banda Aceh. DEPIK Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan, Pesisir dan Perikanan, 6(3), 199-204.

Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH). (2004). Baku Mutu Air Laut untuk Biota Laut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut KLH Jakarta.

Pour, H. R., Mirghaffari, N., Marzban, M., & Marzban, A. (2014). Determination of biochemical oxygen demand (BOD) without nitrification and mineral oxidant bacteria interferences by carbonate turbidimetry. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, 5(5), 90-95.

Roem, M., Laga, A., Listina, I., Rukmana, I., & Astriani, K. (2016). Studi Parameter Oseanografi Fisik Perairan Pulau Derawan. Jurnal Harpodon Borneo, 9(2).

Salmin, O. T. (2005). Dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana, 30(3), 21-26.

Santoso, A. D. (2018). Keragaan Nilai DO, BOD dan COD di Danau Bekas Tambang Batubara Studi Kasus pada Danau Sangatta North PT. KPC di Kalimatan Timur. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(1), 89-96.

Sasono E., dan Asmara, P. (2013). Penurunan Kadar BOD dan COD Air Limbah UPT Puskesmas Janti Kota Malang dengan Metode Contructed Wetland. Jurnal Teknik Waktu, 11(1), 60-70.

Setiarini, D. W., & Mangkoedihardjo, S. (2013). Penurunan BOD dan COD pada Air Limbah Katering Menggunakan Konstruksi Subsurface-Flow Wetland dan Biofilter dengan Tumbuhan Kana (Canna indica). Jurnal Sains dan Seni Pomits, 2(1), 1-6.

Sharma, P., & Gupta, S. (2014). Study of amount of Oxygen (BOD, OD, COD) in water and their effect on fishes. American International Journal of Research in Formal, Applied and Natural Sciences, 7(1), 53-58.

Siswanto, A. D., & Nugraha, W. A. (2014). Studi Parameter Oseanografi Di Perairan Selat Madura Kabupaten Bangkalan. Jurnal Kelautan: Indonesian Journal of Marine Science and Technology, 7(1), 45-49.

Sumiharni, S., & Susilo, G. E. (2009). Pengolahan Air Berkualitas Rendah Menjadi Air Domestik Non Konsumsi (Studi Kasus: Air Sungai Way Belau Kuripan-Bandar Lampung). Rekayasa: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung, 13(3), 291-298.

Thambavani D. S., Sabitha M. A. (2012). Multivariate Statistical Analysis between Cod and Bod Of Sugar Mill Effluent. Scholarly Journal of Mathematics and Computer Science, 1(1), 6-12.

Amit, V., & Yashodhara, V. (2012). Determination of BOD in the underground water. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research, 4(10), 4601-4603.

Yazid, M., Bastianudin, A., & Usada, W. (2007). Pengaruh Ozonisasi Terhadap DO, BOD dan Pertumbuhan Bakteri di dalam Limbah Cair Industri Penyamakan Kulit. Jurnal Ganendra, 10(1), 19-25.




DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i4.9037

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 INDEXED BY:

           

       
ISSN: 2723-7583