PERIKANAN CANTRANG DAN PERMASALAHANNYA DI LAMONGAN
Abstract
ABSTRAK
Alat tangkap ikan cantrang berbentuk seperti kerucut yang bagian utamanya terdiri dari sayap, badan serta kantong. Permasalahan pengoperasian cantrang sudah lama terjadi dengan berbagai alasan. Untuk mengetahui kondisi aktual, maka penelitian ini dilakukan di Lamongan, Jawa Timur dengan melakukan analisa terhadap konstruksi alat tangkap dengan metode deskripsi pengukuran langsung berpedoman kepada SNI 01-7236-2006 tentang alat tangkap cantrang; hasil tangkapan yang diperoleh dengan menggunakan analisa Indeks Keanekaragaman dan Dominansi; serta berbagai permasalahan yang muncul di lapangan dengan metode wawancara dari sigi social, ekonomi, teknis dan biologis. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa 1) telah terjadi modifikasi terhadap konstruksi; 2) Indeks Keanenekaragaman termasuk dalam kategori sedang H’ = 2,145802709 (1<H’≤3) dan Indeks Dominansi rendah, yaitu C = 0.500506889 (0<C≤0.5); 3) terjadinya peraingan daerah penangkapan dengan nelayan tradisionil, cantrang sangat efektif untuk menangkap sema jenis organisme perairan dengan berbagai ukuran.
Kata Kunci: Cantrang, Indeks Keanekaragamaan dan Dominansi, permasalahan alat tangkap cantrang
ABSTRACT
Cantrang’s shaped like a cone whose main part consists of wings, body and pockets. Problems with cantrang operations have long occurred for a variety of reasons. To find out the actual condition, this research was conducted in Lamongan, East Java by analyzing the construction with the direct measurement description method guided by SNI 01-7236-2006 about cantrang fishing gear; catches obtained using the Diversity and Dominance Index analysis; as well as various problems that have arisen in the field using interviews from social, economic, technical and biological methods. The results show that 1) modifications have been made to the construction; 2) Diversity Index is medium category by H '= 2.145802709 (1 <H'≤3) and low Dominance Index, which is C = 0.500506889 (0 <C≤0.5); 3) the occurrence of competition in fishing areas with traditional fishermen, cantrang very effective for capturing all types of aquatic organisms of various sizes.
Keywords: Cantrang, Diversity and Dominance Index, cantrang fishing gear problems
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aji, I. N., Wibowo, B. A., & Asriyanto. (2010). Analisis Faktor Produksi Hasil Tangkapan Alat Tangkap Cantrang di Pangkalan Pendaratan Ikan Bulu Kabupaten Tuban. Seminar Nasional Indonesia Maritim Indonesia, 2, 50–58.
Alverson, D. ., & Hughes, S. . (1996). Bycatch: from emotion to effective natural resource management. Reviews in Fish Biology and Fisheries, 6(4), 443–462.
Asuari. (2014). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Bambang, N. (2006). Petunjuk Pembuatan dan Pengoperasian Cantrang dan Rawai Dasar Pantai Utara Jawa Tengah. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan Dan Perikanan. Semarang.
Bengen, D. (2010). Perspektif Pembangunan Negara Maritim Berbasis Kelautan dan Perikanan. Seminar Nasional Indonesia Maritim Indonesia, (1).
Budiman. (2011). Analisis Margin dan Efisiensi Pemasaran Rumput Laut Di Desa Mandalle Kecamatan Mandalle Kabupaten Mangkep. Agribisnis, X(3).
Direktorat Kelautan dan Perikanan. (2014). Kajian strategi pengelolaan perikanan berkelanjutan.
Ermawati, N. Z. (2015). Dampak Sosial dan Ekonomi atas Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2/PERMEN-KP/2015 (Studi Kasus Kecamatan Juwana Kabupaten Pati). Management of Aquatic Resources.
KKP RI. 2015. Siaran Pers 014/PDSI/HM.420/2/2015 KKP RI: Penegasan Pelarangan Alat Tangkap
Kotler, P. A. (2001). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Krebs, C. (1985). The Experimental Analysis of Distribution and Abundance. Harper & Row Publisher. New York.
Kusnandar. (2000). Perikanan Cantrang Di Tegal dan Kemungkinan Pengembangannya. Institut Pertanian Bogor.
Maisyaroh, N. (2014). Analisis Pemasaran Hasil Tangkapan Lobster (Panulirus sp) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Se-Kabuapaten Gunung Kidul.
Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 3(3), 131–140.
Martosubroto, P. (2003). Pengantar Singkat Pengelolaan Perikanan. Workshop on the Development of Fisheries Management Plan for Tomini Bay, (Palu 1-3 Juli).
Moleong, L. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Nasional, B. . (2006). Standar Nasional Indonesia Bentuk Baku Konstruksi Pukat Tarik Cantrang. SNI 01-7236-2006. In BSN (p. 5). Jakarta.
Nelwan, A. F. P., Sondita, M. F. A., D.R. Monintja, D., & D. Simbolon. (2010). Evaluasi Produksi Perikanan Tangkap Pelagis Kecil di Perairan Pantai Barat Sulawesi Selatan. Maritek, 10(1), 41–51.
Odum, E. . (1994). Dasar-Dasar Ekologi (Ketiga). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.
Pelabuhan Perikanan Nasional (PPN) Brondong. (2008). Laporan Tahunan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong. Lamongan.
Rahardi, N. dan K. R. (2005). Agribisnis Perikanan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Riyanto M, A, P., Mawardi W., & N., S. (2011). Kajian Teknis Pengoperasian Cantrang di Perairan Brondong, Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Buletin PSP.
Rusmilyansari. (2012). Inventarisasi alat tangkap berdasarkan kategori status penangkapan ikan yang bertanggung jawab di perairan Tanah Laut. Fish Scientiae, 2(4), 143–153.
Sadhori, N. (1985). Teknik Penangkapan Ikan. Ketrampilan Perikanan Sekolah Tingkat Atas. Singaraja.
Sinaga, R. N., Wijayanto, D., & Sardiyatmo. (2014). Analisis Pengaruh Faktor Produksi terhadap Pendapatan dan Volume Produksi Nelayan Cantrang di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Lamongan Jawa Timur. Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 3(2), 85–93.
Subani, W., & Barus, H. R. (1989). Alat Penangkapan Ikan dan Udang Laut di Indonesia. Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian. (Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Ed.). Jakarta: Departemen Pertanian.
Sudirman, Musbir, Nurdian, I., & Rudi Sihbudi. (2008). Deskripsi Alat Tangkap Cantrang, Analisis Bycatch, Discard dan Komposisi Ukuran Ikan yang Tertangkap di Perairan Takalar. Torani, 18(2), 160–170.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprapto, N. (2009). Cantrang Lebih Untungkan Nelayan.
Utami, P. B., Kusumastanto, T., & Zulbainarni., N. (2015). Pengelolaan per-ikanan cakalang berkelanjutan dengan pendekatan bioekonomi di Kabupaten Flores Timur. Marine Fisheries, 6(1), 1–11.
Wibowo, A. (2012). Kerentanan lingkungan laut tiap provinsi di Indonesia. Ilmu Teknologi Kelautan Tropis, 4(1), 145–162.
Winarso, B. (2004). Analisis manajemen waktu pada usaha penangkapan ikan tuna/cakalang dengan sistem rumpon di kawasan timur perairan Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i4.8950
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura