ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN PERAIRAN UNTUK EKOWISATA SNORKELING DI DESA SAOBI (Pulau Saobi) KECAMATAN KANGAYAN, KABUPATEN SUMENEP
Abstract
Abstrak
Desa Saobi Pulau Saobi merupakan kawasan yang memiliki ekosistem terumbu karang. keberadaan ekosistem tersebut memiliki potensi di bidang ekowisata bahari. Potensi tersebut jika dikembangkan dengan baik, dapat memberikan dampak positif terhadap masyarakat Desa Saobi Pulau Saobi. Analisis tentang kesesuaian ekowisata snorkeling perlu dilakukan sehingga dalam pengembangannya dapat memperhatikan ketersediaan dan keberlanjutan dari semua ekosistem yang ada di Desa Saobi. Sehingga penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Kesesuaian, Daya Dukung Kawasan dan Daya Dukung Pemanfaatan ekowisata snorkeling di Desa Saobi Pulau Saobi. Penelitian ini menganalisa kualitas air secara insitu, menganalisis ekosistem terumbu karang dengan LIT (Line Intercept Transect), menghitung indek kesesuaian wisata (IKW), menghitung Daya Dukung Kawasan (DDK), dan Daya Dukung Pemanfaatan (DDP). Hasil analisa dalam penelitian ini yaitu nilai kualitas perairan sesuai standart baku mutu untuk ekowisata dan kehidupan terumbu karang, nilai persentase tutupan karang berada pada kisaran 50,39 – 66,86 %, ikan karang 31 - 32 spesies, indeks keseuaian wisata (IKW) di Desa Saobi pada pulau saobi berada dalam kategori sesuai (S), Daya Dukung Kawasan dalam menyediakan ruang mencapai 1,169 – 1,684 orang/hari, dan Daya Dukung Pemanfaatan dengan mempertimbangkan persentase kawasan untuk konservasi sebesar 10 % mencapai 116 – 168 orang/hari.
Kata Kunci : Ekowisata, Snorkeling, Pulau Saobi, Terumbu karang, IKW, DDK, DDP.
Abstract
Saobi Village (Sapapan Island, Saobi and Bungin Nyarat) is an area that has a coral reef ecosystem. the existence of these ecosystems has the potential in the field of marine ecotourism. If this potential is well developed, it can have a positive impact on the people of Saobi Village. An analysis of the suitability of snorkeling ecotourism needs to be done so that in its development it can pay attention to the availability and sustainability of all ecosystems in Saobi Village. So this research has the aim to find out the quality of the waters, coral reef ecosystems and the suitability of the snorkeling ecotourism area on Saobi Village. This study analyzes water quality in situ, analyzes coral reef ecosystems with LIT (Line Intercept Transect), calculates tourism suitability index (IKW), calculates Regional Carrying Capacity (DDK), and Capability of Utilization Utilization (DDP). The results of the analysis in this study are the quality of waters according to the quality standards for ecotourism and coral reef life, the percentage value of coral cover is in the range of 47.45 - 71.2%, reef fish 29 - 35 species, the tourism suitability index (IKW) in Saobi Village on Sapapan Island in 3 stations is in the conditional compliance category (SB), while in Saobi Island and Bungin Nyarat in 3 stations it is in the appropriate category (S), the Regional Capacity in providing space reaches 963 - 2,919 people / day, and Capability of Utilization by considering the percentage of areas for conservation of 10%, reaching 96 - 291 people / day.
Keywords: Ecotourism, Snorkeling, Saobi Village, Coral Reef, IKW, DDK, DDP.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Alfira, R. (2014). Identifikasi Potensi Dan Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Pada Kawasan Suaka Margasatwa Mampie Di Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar.
Bengen, D. G., Tahir, A., & Susilo, S. B. (2002). Pesisir Dan Kelautan. Indonesia Journal Of Coastall And Marine Resource, 4(3), 29–42.
Bone, K., Provinsi, B., Naiu, C. A., Sahami, F. M., & Hamzah, S. N. (2014). Kondisi Terumbu Karang Di Perairan Desa Bintalahe Kecamatan Kabila Bone. Ii.
Burke, L., Reytar, K., Spalding, M., & Perry, A. (2002). Menengok Kembali Terumbu Karang Yang Terancam Di Segitiga Terumbu Karang.
Corvianawatie, C., & Abrar, M. (2018). Kesesuaian Kondisi Oseanografi Dalam Mendukung Ekosistem Terumbu Karang Di Perairan Pulau Pari. Jurnal Kelautan Nasional, 13(3), 155-161.
Dahuri, R. (2001). Pengelolaan ruang wilayah pesisir dan lautan seiring dengan pelaksanaan otonomi daerah. Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 17(2), 139-171.
Dhahiyat, Y., Sinuhaji, D., & Hamdani, H. (2017). Struktur Komunitas Ikan Karang Didaerah Transplantasi Karang Pulau Pari, Kepulauan Seribu [Community Structure of Coral Reef Fish in the Coral Transplantation Area Pulau Pari, Kepulauan Seribu]. Jurnal Iktiologi Indonesia, 3(2), 87-94.
English, S., Wilkinson, C., & Baker, V. (1994). Survey Manual For Tropical Marine Resource (Pp. 294–406). Pp. 294–406.
Hamuna, B., Tanjung, R. H. R., Maury, H. K., & Alianto. (2018). Kajian Kualitas Air Laut Dan Indeks Pencemaran Berdasarkan Parameter Fisika-Kimia Di Perairan Distrik Depapre , Jayapura. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 35–43. https://Doi.Org/10.14710/Jil.16.135-43
Indarjo, A. (2015). Kesesuaian Ekowisata Snorkling Di Perairan Pulau Panjang Jepara Jawa Tengah. Jurnal Harpodon Borneo, 8(1), 1–6.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2001). Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang. (4).
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup. (2004). Baku Mutu Air Laut Untuk Wisata Bahari (Vol. 2).
Muhsoni, F. F. (2011). Pemetaan Terumbu Karang Menggunakan Citra Alos Di Pulau Kangean Kabupaten Sumenep. Embryo, 8(1), 216–188.
Muqsit, A., Purnama, D., & Ta’alidin, Z. (2016). Struktur Komunitas Terumbu Karang di Pulau Dua Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal Enggano, 1(1), 75-87.
Papu, A. (2011). Kondisi Tutupan Karang Pulau Kapoposang, Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Provinsi Sulawesi Selatan. Jurnal Ilmiah Sains, 11(1), 6-12.
Romadhon, A. (2013). Penilaian Daya Dukung Pulau-Pulau Kecil Bagi Wisata. Bangkalan: UTM Press.
Sutono, D. (2016). Hubungan Persentase Tutupan Karang Hidup Dan Kelimpahan Ikan Karang Di Perairan Taman Nasional Laut Wakatobi. Perikanan Dan Kelautan, 6(2), 169–176.
Tito, C., Ampou, E. E., & Widagti, N. (2013). Kondisi Ph Dan Suhu Pada Ekosistem Terumbu Karang Di Perairan Nusa Penida Dan Pemuteran Bali. (November).
Torry, A., & Kusumo, S. (2010). Optimasi pengelolaan dan pemberdayaan pulau-pulau terluar dalam rangka mempertahankan keutuhan NKRI. J. Din. Huk, 1(3), 327-337.
Veron, J. E. N. (2013). Corals Of Australia And The Indo-Pacific. 2013.
Yulianda, F., Susanto, H. A., Ardiwidjaja, R., & Widjanarko, E. (2018). Kriteria Penetapan Zona Ekowisata Bahari.
Zulfianti. (2014). Distribusi Dan Keanekaragaman Jenis Ikan Karang (Famili Pomacentridae) Untuk Rencana Referensi Daerah Perlindungan Laut (Dpl) Di Pulau Bonetambung Makassar.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i3.8553
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura