STRUKTUR KOMUNITAS MAKROZOOBENTOS EPIFAUNA PADA EKOSISTEM LAMUN, MANGROVE DAN TERUMBU KARANG DI DESA LABUHAN KECAMATAN SEPULU BANGKALAN
Abstract
ABSTRACT
Macrozoobenthos is basic aquatic organism that live on the surface (Epifauna) or inside (Infauna) the basic substrate that lives sessile in coastal ecosystem in the form of mangrove, seagrass and coral reef ecosystems. Macrozoobenthos can be used as a biological parameter in determining water quality. The aim of the research is 1. Knowing the results of measurements of water quality parameters in each research location point 2. Knowing types of makrozoobenthos (epifauna) in seagrass, mangrove and coal reef ecosystems 3. Knowing the structure of the macrozoobenthos community. The data retrieval is done using purposive sampling method. Based on the results of observations, there were 15 types of 3 macrozoobenthos phylum, namely phylum of Mollusca, Echinodermata and Arthropoda. From the calculation of the community structure of macrozoobenthos in the mangrove ecosystem, the value of the diversity index (H') is low, the uniformity index (E) is moderate and the dominance index (C) is high. The seagrass ecosystem and coral reef have moderate (H') diversity values, high (E) uniformity index and low (C) dominance index.
Keywords: Community Structure, Macrozoobenthos Epifauna, Seagrass, Mangroves, Coral Reefs.
ABSTRAK
Makrozoobentos merupakan organisme dasar perairan yang hidup dipermukaan (Epifauna) atau didalam (Infauna) substrat dasar yang hidup sesil pada ekosistem pantai yang berupa ekosistem mangrove, lamun dan terumbu karang. Makrozoobentos dapat digunakan sebagai parameter biologis dalam menentukan kualitas perairan. Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengetahui hasil pengukuran parameter kualitas perairan ditiap titik lokasi penelitian 2. Mengetahui jenis-jenis makrozoobentos (epifauna) pada ekosistem lamun, mangrove dan terumbu karang 3. Mengetahui struktur komunitas makrozoobentos. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode purposive Sampling. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan 15 jenis dari 3 filum makrozoobentos yaitu filum Mollusca, Echinodermata dan Arthropoda. Hasil perhitungan struktur komunitas makrozoobentos pada ekosistem mangrove mendapatkan nilai indeks keanekaragaman (H’) yang rendah, indeks keseragaman (E) sedang dan indeks dominasi (C) tinggi. Ekosistem lamun dan terumbu karang memiliki nilai keanekaragaman (H’) sedang, indeks keseragaman (E) tinggi dan indeks dominasi (C) rendah.
Kata Kunci: Struktur Komunitas, Makrozoobentos Epifauna, Lamun, Mangrove, Terumbu Karang.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
DAFTAR PUSTAKA
Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.
Faris, A. S. 2018. Struktur Komunitas Makrozoobenthos di Kawasan Ekosistem Pesisir Pulau Sepanjang Kabupaten Sumenep. [Skripsi]. Fakultas Pertanian UTM. Bangkalan.
Nangin, S. R., Langoy, M. L., dan Katili, D. Y. 2015. Makrozoobentos sebagai Indikator Biologis dalam Menentukan Kualitas Air Sungai Suhuyon Sulawesi Utara. Jurnal MIPA UNSRAT. Vol 4 (2): 165-168.
Payung, W. R. 2017. Keanekaragaman Makrozoobentos (Epifauna) pada Ekosistem Mangrove di Sempadan Sungai Tallo Kota Makassar. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Sinyo, Y., dan Idris, J. 2013. Studi Kepadatan dan Keanekaragaman Jenis Organisme Bentos pada Daerah Padang Lamun di Perairan Pantai Kelurahan Kastela Kecamatan Pulau Ternate. Jurnal Bioedukasi. Vol 2 (1): 154-162.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i2.8446
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura