STRUKTUR KOMUNITAS TERIPANG (HOLUTHUROIDEA) PADA DAERAH PADANG LAMUN DENGAN KELAS PERSEN PENUTUPAN YANG BERBEDA DI PULAU SAPUDI KABUPATEN SUMENEP
Abstract
ABSTRACT
Sapudi Island is the second widest island after Kangean Island which is located between the islands east of Madura. This study aims to: (1) Know the quality of the waters; (2) Knowing the percent closure of seagrasses; and (3) Knowing the structure of sea cucumber communities at different seagrass cover percentages at the research station. The method used for the study is the quadratic transect of 5x5 m2 for sea cucumber observation and 1 x 1 m2 for seagrass observation. The results of this study are: (1) The quality of the waters at the research station is in accordance with the quality standards throughout the life of sea cucumbers; (2) Percent of seagrass closure at station 1 found the 3rd and 4th seagrass closure class, while at station 2 found the 2nd and 3rd seagrass closure classes; and (3) the structure of sea cucumber community: the higher the seagrass closure class, the higher the density result, (H ') at station 1 is categorized as medium and at station 2 is classified as low category, (E) at station 1 and station 2 shows category height, (D) at station 1 and 2 indicate a low category.
Keywords: Community Structure of Sea Cucumber, Percent Closure of Different Seagrasses, Sapudi Island
ABSTRAK
Pulau Sapudi merupakan kepulauan yang terluas kedua setelah Pulau Kangean yang terletak di antara pulau-pulau sebelah timur Madura. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui kualitas perairan; (2) Mengetahui persen penutupan lamun; dan (3) Mengetahui struktur komunitas teripang pada persen penutupan lamun yang berbeda pada stasiun penelitian. Metode yang di gunakan untuk penelitian yaitu transek kuadrat 5x5 m2untuk pengamatan teripang dan 1x1 m2 untuk pengamatan Lamun. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Kualitas perairan pada stasiun penelitian sesuai dengan standar baku mutu suntuk kehidupan teripang; (2) Persen penutupan lamun pada stasiun 1 di temukan kelas penutupan lamun ke-3 dan 4, sedangkan pada stasiun 2 di temukan kelas penutupan lamun ke-2 dan 3; dan (3) struktur komunitas teripang: semakin tingggi kelas penutupan lamun, maka semakin tinggi juga hasil kepadatannya, (H’) pada stasiun 1 tergolong kategorinya sedang dan pada stasiun 2 tergolong kategori rendah, (E) pada stasiun 1 dan stasiun 2 menunjukkan kategori tinggi, (D) Pada stasiun 1 dan2 menunjukkan kategori rendah.
Kata Kunci: Struktur Komunitas Teripang, Persen Penutupan Lamun Berbeda, Pulau Sapudi
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Bakus, G.J. (1973). The Biologi and Ecology of Tropical Holothutians. Academic Press. New York.
Karyawati, T., Hartati, R., & Rudiana, E. (2004). Konsumsi Oksigen Teripang Hitam (Holothuria atra) pada Sistem Statis dan Sistem Dinamis. ILMU KELAUTAN: Indonesian Journal of Marine Sciences, 9(3), 169-173.
Krebs, C. J. (1978). Ecology: The experimental analysis of distribution nad abundance (No. 574.5 K7 1978.).
Martoyo, J., Aji. N., dan T. Winanto. (2006). Budidaya Teripang. Penebar Swadaya. Jakarta.
Muharram, N. (2006). Struktur Komunitas Perifiton dan Fitoplankton di Bagian Hulu Sungai Ciliwung, Jawa Barat. Skripsi. Departemen Sumberdaya Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Odum, E.P. (1963). Ecology. The University of Georgia, USA: 152 pp.
Odum, E. P. (1971). Fundamental of Ecology. 3rd Eds. W. B. Saunders Company. Philadelphia: 574 p.
Oktamalia, O., Purnama, D., & Hartono, D. (2016). Studi Jenis dan Kelimpahan Teripang (Holothuroidea) di Ekosistem Padang Lamun Perairan Desa Kahyapu Pulau Enggano. Jurnal Enggano, 1(1), 9-17.
Rustam. (2006). Budidaya Teripang. Coremap Tahap II Kabupaten Selayar. Yayasan Mattirotasi.
Satria, G. G. A., Sulardiono, B., & Purwanti, F. (2014). Kelimpahan Jenis Teripang Di Perairan Terbuka Dan Perairan Tertutup Pulau Panjang Jepara, Jawa Tengah. Management of Aquatic Resources Journal, 3(1), 108-115.
Supono, A. U. (2010). Struktur komunitas ekinodermata di padang lamun Perairan Kema, Sulawesi Utara. Oseanology dan Limnologi Indonesia, 36(3), 329-341.
Suryaningrum, T. D. (2008). Teripang: potensinya sebagai bahan nutraceutical dan teknologi pengolahannya. Squalen, 3(2), 63-69.
Winda, D.M. (2013). Struktur Dan Sebaran Komunitas Bulu Babi (Echinoidea) Di Habitat Lamun Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep, Madura. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i2.7572
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura