Tingkat Kerentanan Ekosistem Mangrove di Bangkalan Terhadap Variabel Oseanografi
Abstract
ABSTRAK
Wilayah pesisir memiliki tingkat pemanfaatan yang tinggi, namun di sisi lain wilayah ini sangat mudah mengalami perubahan sehingga dapat dikatakan wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat dinamis. Dinamis yang dimaksud yaitu sangat rentan terpengaruh oleh berbagai aktivitas yang terjadi. Apabila mendapat masukan material dari sungai, maka daerah tersebut akan mengalami penambahan luas wilayah atau disebut dengan akresi. Fenomena tersebut dapat terjadi karena ketidak seimbangan pergerakan sedimen dan menyebabkan kerentanan pada ekosistem. Kondisi pesisir di Kabupaten Bangkalan merupakan wilayah yang menjadi aktivitas manusia. Wilayah pesisir yang terdapat hutan mangrove juga terdapat kapal-kapal nelayan yang beraktivitas salah satunya ada di Kecamatan Socah. Penelitian dilakukan di pesisir Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Lokasi titik pengambilan data dilakukan di wilayah pesisir sehingga menjadi 4 (empat) stasiun pengamatan. Dasar penentuan dua stasiun di bagian timur yaitu dengan melihat daerah pesisir yang masih ditemukan vegetasi mangrove. Jenis Mangrove yaitu Stasiun pertama dan kedua ditemukan mangrove dengan jenis Rhizophora mucronata dan Avicennia alba, sedangkan pada stasiun ketiga dan stasiun keempat ditemukan mangrove dengan jenis Rhizophora mucronata, Avicennia alba dan Avicennia marina. Selain jenis mangrove, terdapat pengukuran lainnya seperti tekstur sedimen, laju sedimentasi, salinitas sedimen, nitrat dan fosfat sedimen. Metode yang digunakan dalam pengukuran indeks kerentanan mangrove yaitu menggunakan metode MVI (Mangrove Vulnerability Index) . Hasil yang diperoleh dari analisis indeks kerentanan yaitu berkisar antara peringkat 3.1 sampai dengan 3.4, hal ini menunjukan bahwa tingkat kerentanan pada ekosistem mangrove di Kecamatan Socah masuk dalam ketegori tinggi.
Kata Kunci: Mangrove, Kerentanan, Pesisir, Socah
ABSTRACT
Coastal areas have a high level of utilization, but on the other hand, this area is very easily subject to change, so it can be said that coastal areas are very dynamic areas. The dynamic is that it is very susceptible to being influenced by various activities that occur. If you receive material input from rivers, the area will experience an increase in area or what is called accretion. This phenomenon can occur due to imbalance in sediment movement and cause vulnerability to the ecosystem. Coastal conditions in Bangkalan Regency are areas subject to human activity. Coastal areas containing mangrove forests also have fishing boats active, one of which is in Socah District. The research was conducted on the coast of Socah District, Bangkalan Regency. The location of data collection points was carried out in coastal areas, resulting in 4 (four) observation stations. The basis for determining the two stations in the east is to look at coastal areas where mangrove vegetation is still found. Mangrove types, namely at the first and second stations, mangroves were found with the types Rhizophora mucronata and Avicennia alba, while at the third and fourth stations mangroves were found with the types Rhizophora mucronata, Avicennia alba and Avicennia marina. Apart from the type of mangrove, there are other measurements such as sediment texture, sedimentation rate, sediment salinity, sediment nitrate and phosphate. The method used to measure the mangrove vulnerability index is the MVI (Mangrove Vulnerability Index) method. The results obtained from the vulnerability index analysis ranged from 3.1 to 3.4, this shows that the level of vulnerability in the mangrove ecosystem in Socah District is in the high category.
Key words: Mangrove, Vulnerability, Coastal, Socah
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aini, A., Budihastuti, R. and Hastuti, E.D 2016 Pertumbuhan Semai Rhizophora mucronata pada Saluran Tambak Wanamina dengan Lebar yang Berbeda. Jurnal Biologi, 5(1), 48-59
Aini, Rizki Hida, Agung Suryanto and Boedi Hendrarto 2016. Correlation of Sediment Texture and Mangrove at Mojo Village Subdistrict Ulujami. Journal of Maquares 5(4), 209-215
Asman, I., Sondak, C. F. A., Schaduw, J. N. W., Kumampung, D. R. H., Ompi, M., Sambali, H. (2020). Struktur Komunitas Mangrove Di Desa Lesah, Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro. Jurnal Pesisir Dan Laut Tropis, 8(2), 48 – 60
Citra, Lalik Salistia, Supriharyono, Suryanti 2020. Analisis Kandungan Bahan Organik, Nitrat dan Fosfat pada Sedimen Mangrove Jenis Avicennia dan Rhizophora di Desa Tapak Tugurejo, Semarang. Jurnal Maquares 9(2), 107-114
Ellison, J. C 2015. Vulnerability Assessment of Mangroves to Climate Change and Sea-Level Rise Impacts. Wetland ecol Manage, 23, 115-137
Kholifi K, Wardhani MK, Muhsoni FF 2021 Parameter Lingkungan Habitat Mangrove Di Kecamatan Modung Kabupaten Bangkalan Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan 2(2): 76-86
Mahmud, Wardah,Toknok, B. (2014). Sifat Fisik Tanah di Bawah Tegakan Mangrove di Desa Tumpapa Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong.Warta Rimba, 2(1), 129-135
Matatula, J., Poedjirahajoe, E., Pudyatmoko, S., dan Sadono, R. (2019). Keragaman Kondisi Salinitas Pada Lingkungan Tempat Tumbuh Mangrove di Teluk Kupang, NTT. Jurnal Ilmu Lingkungan, 17(3), 425-434
Mauludi, F., Sulardiono, B., Haeruddin. (2018). Hubungan Jenis Sedimen dengan Kerapatan Mangrove di Desa Timbulsloko, Demak, 7(4), 323-332
Pesik, A.C., Mamoto, J.D., Jasin, M.I. (2019). Studi angkutan sedimen di pantai Sindulang Kota Manado. J Sipil Statik, 7(5), 547–54.
Pramudyanto, B. (2014). Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan di Wilayah Pesisir. Jurnal Lingkar Widyaiswara, 1(4), 21–40
Ramena, G.O., Wuisang, C.E.V., Siregar. (2020). Pengaruh Aktivitas Masyarakat Terhadap Ekosistem Mangrove. Jurnal spasial, 7(3), 343–51
Rosyadewi, R., & Hidayah, Z. (2020). Perbandingan Laju Sedimentasi Dan Karakteristik Sedimen Di Muara Socah Bangkalan Dan Porong Sidoarjo. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan, 1(1), 75-86.
Salafiyah, L., Insafitri, I. (2020). Analisa Kandungan Nutrien (Fosfat dan Nitrat) pada Serasah Mangrove Jenis Rhizophora sp. dan Avicennia sp di Desa Socah, Bangkalan – Madura. Juvenil: Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan, 1(2), 168–79
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v5i3.27267
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura