Analisis Konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD) dan fosfor Terhadap Fitoplankton dan Zooplankton Pada Anak Sungai Way Batanghari, Kota Metro
Abstract
ABSTRAK
Aktivitas makhluk hidup selalu berkaitan dengan kebutuhan air. Kondisi air pada suatu wilayah dapat berbeda-beda dipengaruhi aspek fisika, biologi dan kimia disekitarnya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh aspek kimia berupa Chemical Oxygen Demand (COD) dan Fosfor terhadap aspek biologi berupa mikroorganisme fitoplankton dan zooplankton di perairan, yang dimanfaatkan untuk menentukan standar baku mutu perairan. Metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Sampel yang digunakan adalah sampel air yang diperoleh dengan metode pengambilan sampel secara consecutiv sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD) dan Fosfor. Konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 67 mg/L di titik satu dan 60 mg/L di titik dua pada bagian titik hulu Anak Sungai Way Batanghari yang terletak di Desa Sumber Sari, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro menghasilkan status baku mutu air dengan paramater Chemical Oxygen Deman (COD) berada pada Kelas III, sedangkan di titik hilir Anak Sungai Way Batanghari yang terletak di Desa Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur dengan konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD) sebesar 36 mg/L di titik satu, 81 mg/L dititik dua dan 61 mg/L dititik tiga menghasilkan status baku mutu air dengan parameter Chemical Oxygen Demand (COD) berada pada Kelas III. Konsentrasi Fosfor dengan menggunakan metode uji EPA 200.7 revisi 5, 2001 menunjukkan status baku mutu air dengan parameter fosfor pada bagian titik hulu (Desa Sumber Sari, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro) berada di kelas II sedangkan di bagian titik hilir (Desa Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur) berada di Kelas II. Status baku mutu air tersebut memengaruhi keberadaan mikroorganisme fitoplankton dan zooplankton di Anak Sungai Way Batanghari. Jumlah Fitoplankton di bagian titik hulu sebanyak 39 dengan 12 spesies, sedangkan di bagian titik hilir sebanyak 18 dengan 11 spesies. Jumlah Zooplankton yang berada di titik hulu sebanyak 40 dengan 8 spesies dan di bagian titik hilir sebanyak 5 dengan 2 spesies. Dengan diketahuinya status baku mutu air sungai maka diharapkan masyarakat terutama yang berada di Desa Sumber Sari, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro dan di Desa Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur dapat menggunakan air sesuai dengan peruntukkannya yaitu untuk mendukung perairan pertanian dan peternakan.
Kata Kunci: Chemical Oxygen Demand (COD); fosfor; Fitoplankton; Zooplankton
ABSTRACT
The activities of living organisms are always related to the need for water. The condition of water in a given area can vary, influenced by the surrounding physical, biological, and chemical aspects. This research was conducted to determine the influence of chemical aspects, namely Chemical Oxygen Demand (COD) and Phosphorus, on biological aspects, namely phytoplankton and zooplankton microorganisms in the water, which is used to determine water quality standards. The research method is descriptive qualitative and quantitative. The samples used are water samples obtained through the consecutive sampling method. The results of the study showed differences in the concentration of Chemical Oxygen Demand (COD) and Phosphorus. The concentration of Chemical Oxygen Demand (COD) was 67 mg/L at point one and 60 mg/L at point two in the upstream section of Way Batanghari Tributary located in Sumber Sari Village, South Metro District, Metro City, resulting in a water quality status with the Chemical Oxygen Demand (COD) parameter being in Class III, while in the downstream section of Way Batanghari Tributary located in Banjarrejo Village, Batanghari District, East Lampung Regency, with the concentration of Chemical Oxygen Demand (COD) being 36 mg/L at point one, 81 mg/L at point two, and 61 mg/L at point three, resulting in a water quality status with the Chemical Oxygen Demand (COD) parameter being in Class III. The concentration of Phosphorus using the EPA 200.7 test method revision 5, 2001, showed that the water quality status with the phosphorus parameter in the upstream section (Sumber Sari Village, South Metro District, Metro City) is in Class II, while in the downstream section (Banjarrejo Village, Batanghari District, East Lampung Regency) it is in Class II. The water quality status affects the presence of phytoplankton and zooplankton microorganisms in the Way Batanghari Tributary. The number of Phytoplankton in the upstream section is 39 with 12 species, while in the downstream section it is 18 with 11 species. The number of Zooplankton in the upstream section is 40 with 8 species, and in the downstream section it is 5 with 2 species. With the knowledge of the river water quality status, it is hoped that the community, especially those in Sumber Sari Village, South Metro District, Metro City, and Banjarrejo Village, Batanghari District, East Lampung Regency, can use water according to its purpose, namely to support agricultural and livestock water needs.
Key Words: Chemical Oxygen Demand (COD); phosphorus; Phytoplankton; Zooplankton.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Adinda, B, (2021). Peran Dan Fungsi Kota Metro Sebagai Salah Satu Pusat
Pertumbuhan Di Provinsi Lampung Terhadap Daerah Sekitar. Program Sarjana. Institut Teknologi Sumatera.
Andika, B., Wahyuningsih, P., & Fajri, R. (2020). Penentuan nilai BOD dan COD sebagai parameter pencemaran air dan baku mutu air limbah di pusat penelitian kelapa sawit (PPKS) Medan. QUIMICA: Jurnal Kimia Sains Dan Terapan, 2(1), 14-22.
Aryawati, R., Ulqodry, T. Z., & Surbakti, H. (2021). Fitoplankton Sebagai Bioindikator Pencemaran Organik Di Perairan Sungai Musi Bagian Hilir Sumatra Selatan. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 13(1), 163-171.
Bhardwaj, P. (2019). Types of sampling in research. Journal of Primary Care Specialties, 5(3), 157-163.
Breton-Deval, L., Sanchez-Flores, A., Juárez, K., & Vera-Estrella, R. (2019). Integrative study of microbial community dynamics and water quality along The Apatlaco River. Environmental pollution, 255, 113158.
Chakraborty, S., & Mallick, P. H. (2020). Freshwater cladoceran (Cladocera: Branchiopoda) diversity of lateritic rarh belt of West Bengal, India: A review. Adv. Zool. Bot, 8, 188-198.
Chao, C., Zhao, Y., Keskar, J., Ji, M., Wang, Z., & Li, X. (2020). Simultaneous removal of COD, nitrogen and phosphorus and the tridimensional microbial response in a sequencing batch biofilm reactor: with varying C/N/P ratios. Biochemical engineering journal, 154, 107215.
Dana, P.G.A.K. (2019). Studi Kualitas Air Di Tukad Badung Bagian Hilir Guna Memenuhi Kebutuhan Air Bersih Bali Selatan. Tesis Sarjana (S1). Universitas Ngurah Rai.
Fatma, N. T., Nedi, S., & Nurrachmi, I. (2022). Relationship of Nitrate and Phosphate Content with Phytoplankton Abundance at the West Kambang River Estuary, Lengayang District, Pesisir Selatan, West Sumatra. Journal of Coastal and Ocean Sciences, 3(1), 37-43.
Feki-Sahnoun, W., Njah, H., Barraj, N., Mahfoudi, M., Akrout, F., Rebai, A., ... & Hamza, A. (2019). Influence of phosphorus-contaminated sediments in the abundance of potentially toxic phytoplankton along the Sfax Coasts (Gulf of Gabes, Tunisia). J. Sediment. Environ, 4, 458-470.
Gurning, L. F. P., Nuraini, R. A. T., & Suryono, S. (2020). Kelimpahan Fitoplankton Penyebab Harmful Algal Bloom di Perairan Desa Bedono, Demak. Journal of Marine Research, 9(3), 251-260.
Indrayani, L & Rahmah, N. (2018). Nilai Parameter Kadar Pencemaran sebagai Penentu Tingkat Efektivitas Tahapan Pengolahan Limbah Cair Industri Batik. Jurnal Rekayasa Proses, 12(1), 41-50.
Jatiswari, S. M., Soemeinaboedhy, I. N., & Padusung, P. (2022). Studi Status Hara Nitrogen dan Fosfor Pada Endapan Sedimen di Kawasan Bendungan Batujai Lombok Tengah. Journal of Soil Quality and Management, 1(1), 16-25.
Joesidawati, M. I., Suwarsih, S., & Tribina, A. (2019). Analisa Kualitas Air Dan Komposisi Fitoplankton Pada Tambak Budidaya Udang Vannamei Di Kabupaten Tuban. Prosiding SNasPPM, 4(1), 167-175.
Khalis. (2021). Kelimpahan Fitoplankton Sebagai Bioindikator Pada Air Permukaan Danau Buatan Selais Kampus Universitas Riau. Program Sarjana. Universitas Riau. Riau.
Lutfiana, E. (2022). Perbedaan Kualitas Perairan Awal Musim Kemarau Dan Hujan Embung Potorono Berdasarkan Indeks Keanekaragaman, Dominansi, Saprobik Plankton. Kingdom (The Journal of Biological Studies), 8(1), 1-17.
Najah, S., Haeruddin, H., & Rahman, A. (2020). Hubungan Zat Hara (HNO3-dan HPO4-) pada Sedimen terhadap Kelimpahan dan Keanekaragaman Makrozoobentos di Kaligarang, Semarang Relationship between Sediment Fertility And Macrozoobenthos Abundance and Diversity in the Kaligarang, Semarang. Management of Aquatic Resources Journal (MAQUARES), 9(1), 31-39.
Niu, A., Song, L. Y., Xiong, Y. H., Lu, C. J., Junaid, M., & Pei, D. S. (2019). Impact of water quality on the microbial diversity in the surface water along the Three Gorge Reservoir (TGR), China. Ecotoxicology and environmental safety, 181, 412-418.
Novriyanti, E., & Sumarmin, R. (2022). Keragaman Diatom Sepanjang Aliran Sungai Sekitar Kampus Universitas Negeri Padang. EKSAKTA, 2(9). 54-62.
Oktavia, L., Taufiq, M., & Tamyiz, M. (2021). Pengaruh Variasi Media Dan Jumlah Tumbuhan Typha Latifolia Terhadap Penurunan Kadar Bod Dan Cod Pada Limbah Cair Industri Tahu Di Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Masyarakat Dan Lingkungan Hidup, 6(1), 1-9.
Pay, E., Astono, W., & Hendrawan, D. I. (2021). Pengaruh Aktivitas Di Bantaran Sungai Cisadane Terhadap Beban Pencemar Nitrat Dan Fosfat. Jurnal Bhuwana, 155-163.
Rosanti, L., & Harahap, A. (2022). Keanekaragaman Mikroalga sebagai Bioondikator Pencemaran di Situ Cibanten Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang Banten. Jurnal Lingkungan dan Sipil, 4 (2), 10-120.
Rusdiyani, A. A., & Purnomo, T. (2020). Kualitas Perairan Pantai Barung Toraja Sumenep Madura Berdasarkan Indeks Keanekaragaman Plankton. LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, 9(1), 28-35.
Suhartini, I., Kurniawan, I. D., & Taufiq, R. (2021). Struktur komunitas fitoplankton sebagai bioindikator status trofik perairan Waduk Jangari Kabupaten Cianjur. In Gunung Djati Conference Series, 6(1), 37-46.
Suryana, W., Sudaryati, N. L. G., & Sudiartawan, I. P. (2022). Kualitas Dan Tingkat Pencemaran Air Embung Yeh Kori Di Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. ECOTROPHIC: Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), 16(1), 45-58.
Widiyanti, W. E., Iskandar, Z., & Herawati, H. (2021). Distribusi Spasial Plankton di Sungai Cilalawi, Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Limnotek: perairan darat tropis di Indonesia, 27(2).
Wu, Y., Lin, H., Yin, W., Shao, S., Lv, S., & Hu, Y. (2019). Water quality and microbial community changes in an urban river after micro-nano bubble technology in situ treatment. Water, 11(1), 66.
Yusanti, I. A. (2019). Pendugaan Status Trofik Rawa Banjiran Desa Sedang Kecamatan Suak Tapeh Kabupaten Banyuasin dengan Pendekatan Kelimpahan Fitoplankton. Jurnal Enggano, 4(1), 72-79
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v5i2.24793
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura