Identifikasi dan Indeks Nilai Penting Mangrove di Kuala Bubon, Kecamatan Samatiga, Kabupaten Aceh Barat
Abstract
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi mangrove dan mengetahui Indeks Nilai Penting mangrove di kawasan pesisir Aceh Barat. Metode yang digunakan yaitu metode Purposive Sampling yang terdiri 5 stasiun pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan identifikasi mangrove yang ditemukan pada lokasi penelitian terdiri atas 2 jenis yaitu, Rhizopora mucronata dan Nypa fruticans. Dari kelima lokasi stasiun pengamatan yang memiliki kerapatan jenis tertinggi adalah Stasiun 3 dengan nilai 168 ind/m2. Indeks Nilai Penting yang paling tinggi terdapat pada Stasiun ke 4 dengan nilai 259,29%. Pada lokasi pengamatan tidak ditemukan mangrove tipe semai. Pertumbuhan mangrove tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fisik, kimia, dan biologi tetapi juga dipengaruhi oleh keadaan morfologi tanaman.
Kata Kunci: Indeks nilai penting, manggrove, Nypa fruticans, Rhizopora mucronata
ABSTRACT
This research aims to identify mangroves and determine the Importance Value Index of mangroves in the coastal area of West Aceh. The method used is the Purposive Sampling method which consists of 5 observation stations. The research results showed that the identification of mangroves found at the research location consisted of 2 types, namely, Rhizoporamucronata, Nypa fruticans. Of the five observation station locations, the one with the highest species density is station 3 with a value of 168 ind/m2. The highest Importance Value Index is found at station 4 with a value of 259.29%. At the observation location, no seedling-type mangroves were found. Mangrove growth is not only influenced by physical, chemical, and biological factors but is also influenced by the morphological condition of the plant.
Keywords: Importance Value Indekx, Mangroves, Nypa fruticans, Rhizopora mucronata
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Arief, A. (2003). Hutan Mangrove, Fungsi dan Manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta. 99 Hlm.
Arisandi, P. (2001). Mangrove Jawa Timur, Hutan Pantai yang Terlupakan. Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON). Gresik. Hal: 124.
BRR NAD-Nias. (2005). Rencana Induk Rehabilitasi Wilayah dan Kehidupan Masyarakat Provinsi NAD dan Kepulauan Nias Provinsi Sumatera Utara. BRR Satker Pesisir. Banda Aceh. Hal 5.
Lewaru, M. W., & Khan, A. M. (2012). Struktur komunitas vegetasi mangrove berdasarkan karakteristik substrat di muara harmin desa cangkring kecamatan cantigi kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan Kelautan, 3(3), 347- 358.
English, S. Wilkinson, C. Baker, V. (1994). Survey manual for tropical marine resources. Australia institute of merine science. Townsville. Hal : 25.
Fajar, A., Oetama, D., & Afu, A. (2013). Studi Kesesuaian Jenis untuk Perencanaan Rehabilitasi Ekosistem Mangrovedi Desa Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan. Jurnal Mina Laut Indonesia, 3(12), 164-176.
Hartini, S., Saputro, G. B., & Yulianto, M. (2010, October). Assessing the used of remotely sensed data for mapping mangroves Indonesia. In Selected topic in Power Systems and remote Sensing in 6th WSEAS International Conference on Remore Sensing (Remote’10), Iwate Prefectural University, Japan.
Odum, E.P. (1971). Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 697 hal.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v4i4.23008
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura