Analisis Kesediaan Membayar Pengunjung untuk Kelestarian Mangrove di Taman Wisata Graha Mangrove di Kota Bontang dengan pendekatan Non-Parametrik
Abstract
ABSTRAK
Menjaga lingkungan dan keindahan objek wisata tentunya akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga pengunjung sebagai pengguna jasa lingkungan diharapkan dapat berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi besarnya nilai Willingness To Pay pengunjung terhadap kelestarian hutan mangrove di Taman Wisata Graha Mangrove Kota Bontang. Penelitian dilakukan pada bulan September 2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling, dengan analisis data menggunakan metode non-parametrik meliputi metode Trunbull, Kaplan Meir Trunbull, dan Spearmen Karber. Hasil penelitian menunjukkan Nilai rata-rata Willingness To Pay dengan metode Trunbull menghasilkan perhitungan dengan rata-rata WTP sebesar Rp. 11.000 per orang. Metode K-M-T memperoleh hasil yang sama sebesar Rp. 11.000 per orang dan metode S-K memperoleh hasil sebesar Rp.10.800 per orang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengunjung bersedia membayar lebih dari harga tiket yang ditetapkan sebelumnya oleh Taman Wisata Graha Mangrove sebesar Rp. 10.000 Dari hasil rata-rata Willingness to pay diperoleh sebesar Rp.11.000 dan sebesar Rp. 1.000 digunakan untuk biaya konservasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi pihak pengelola untuk melakuan pembaharuan terkait pengelolaan wisata terutama harga tiket masuk pengunjung dan upaya pelestarian lingkungan lewat rataan WTP yang dihasilkan.
Kata Kunci: Kota Bontang, Preferensi, Taman Wisata Graha Mangrove, Singel Bound, Willingness to Pay
ABSTRACT
Conserving the environment and the beauty of tourist attractions certainly requires considerable costs. Therefore, visitors as users of environmental services are expected to contribute to the preservation of the environment. This study aims to estimate the value of Willingness to Pay by visitors for the conservatiobof mangrove forests in the Graha Mangrove Tourism Park in Bontang. The study was conducted in September 2022. The sample was taken using the Accidental Sampling technique, and the data were analyzed using non-parametric methods, including the Trunbull method, Kaplan Meier Trunbull method, and Spearman Karber method. The findings indicated that the average value of Willingness to Pay (WTP) using the Trunbull method resulted in an average WTP of Rp.11,000 per person. The KMT method also obtained the same result of Rp.11,000 per person, while the SK method resulted in Rp.10,800 per person. The results of this research indicate that visitors are willing to pay more than the ticket price previously set by the Graha Mangrove Tourism Park of Rp. 10,000 From the results, the average Willingness to pay was obtained at Rp. 11,000 and Rp. 1,000 is used for conservation costs. The results of this research can be a reference for managers to carry out reforms related to tourism management, especially visitor entrance ticket prices and environmental conservation efforts through the resulting average WTP.
Keywords: Bontang City, Graha Mangrove Tourism Park, Preferencess,Single Bound, Willingness to Pay.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Apriliawan, B., Yudha, I. G., Suparmono, S., & Damai, A. A. (2020). Willingness To Pay Tourist For Mangrove Conservation Efforts On Pahawang Island, Pesawaran Regency, Lampung. Journal of Aquatropica Asia, 5(2), 16-22.
Ayu, M., Oramahi, H. A., & Zainal, S. Persepsi Masyarakat Terhadap Keberadaan Hutan Mangrove Di Kelurahan Setapuk Besar Kecamatan Singkawang Utara Kota Singkawang. Jurnal Hutan Lestari, 8(4), 738-746.
Badan Pusat Statistik Kota Bontang. 2019. Kecamatan Bontang Utara Dalam Angka 2019 Badan Pusat Statistika,Kota Bontang.
Badan Pusat Statistik Kota Bontang. 2021. Kecamatan Bontang Utara Dalam Angka 2021,Kota Bontang.
Badan Pusat Statistik Kota Bontang. 2022. Kota Bontang Dalam Angka 2022 Kota Bontang.
Hasiani, F. (2013). Analisis kesediaan membayar WTP (willingness to pay) dalam upaya pengelolaan obyek wisata Taman Alun Kapuas Pontianak, Kalimantan Barat. Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, 1(1).
Hisan, M. N. S., & Syahnur, S. (2014). Analisis kesediaan pengunjung untuk membayar retribusi objek wisata di Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmu Ekonomi: Program Pascasarjana Unsyiah, 2(1).
Melati Emmy Sugma, Ketut Gunawan, Budiman, 2018. Perbandingan Pengelolaan Hutan Mangrove PT. Graha Mandala Sakti Dan Balai Taman Nasional Kutai Di Wilayah Kota Bontang. Ejournal Ilmu Pemerintahan, 2018, 6 (2): 525-538
Nurhayati, 2018. Persepsi Dan Sikap Masyarakat Terhadap Pengembangan Ekowisata Mangrove Bungotoke Kendari. Jurnal Ecogreen Vol 4 No1.
Nurin Fadhlin, M. H., Matthew, N. K., & Shuib, A. (2021). Visitors’willingness To Pay For Entrance Fee At Puncak Janing Forest Eco-Park, Kedah, Malaysia. Journal of Tropical Forest Science, 33(1), 49-57.
Osmaleli, O., Rismawati, W., & Fauzi, A. (2022). Analisis Willingness to Pay dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengunjung terhadap Tarif Masuk Hutan Penelitian Dramaga. Indonesian Journal of Agriculture Resource and Environmental Economics, 1(1), 37-46.
Rezi, J. (2019). Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan Mangrove di Desa Apar Kecamatan Pariaman Utara Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat (Doctoral Dissertation, Universitas Andalas).
Sumar, S. (2021). Penanaman Mangrove Sebagai Upaya Pencegahan Abrasi Di Pesisir Pantai Sabang Ruk Desa Pembaharuan. IKRA-ITH ABDIMAS, 4(1), 126-130.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v4i4.21828
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura