Sebaran Makrozoobentos di Sungai Kalimati Pamarayan Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Abstract
ABSTRAK
Makrozoobentos merupakan organisme yang sebagian hidupnya berada di dasar perairan, bersifat menetap, hidup relatif lama, dan bergerak relatif lamban. Makrozoobentos dapat berfungsi sebagai indikator biologi di wilayah perairan yang tercemar. Pada Kalimati Pamarayan terjadi kerusakan habitat yang ditandai dengan terjadinya ledakan jumlah ganggang (blooming algae). Dikarenakan adanya gangguan terhadap habitat makrozoobentos maka perlu dilakukan penelitian mengenai sebaran makrozoobentos sebagai data pendukung untuk pengelolaan di Sungai Kalimati Pamarayan. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2022. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling pada 5 stasiun pengamatan. Analisis data yang dilakukan meliputi kelimpahan makrozoobentos, indeks keanekaragaman, indeks keseragaman, indeks dominansi, indeks morisita dan tekstur sedimen. Makrozoobentos yang berhasil didapatkan terdiri atas 3 kelas invertebrata yaitu bivalvia (2 spesies), gastropoda (7 spesies), dan malacostraca (1 spesies). Parameter fisika dan kimia yang didapatkan yaitu suhu 28o-30 oC; pH air 7,1-8,1; pH sedimen 6, dan DO 6,2-8,7 mg/l. Sebaran makrozoobentos yang terdapat di lokasi penelitian yaitu mengelompok,seragam dan acak dengan tekstur sedimen silt loam dan sandy loam. Kelimpahan tertinggi yaitu 42,86 ind/m²diperoleh pada stasiun 1. Pada kelima stasiun memiliki nilai keanekaragaman sedang, nilai keseragaman tinggi, nilai dominansi rendah pada Sungai Kalimati Pamarayan.
Kata Kunci: habitat, makrozoobentos, Kalimati Pamarayan, sebaran
ABSTRACT
Macrozoobenthos are organisms that live partly at the bottom of the water, are sedentary, live relatively long, and move relatively slowly. Macrozoobenthos can serve as a biological indicator in polluted water areas. In Pamarayan, there is habitat destruction characterized by the occurrence of blooming algae. Due to the disturbance of macrozoobenthos habitat, it is necessary to conduct research on the distribution of macrozoobenthos as supporting data for management in the Pamarayan River. The research was conducted in November 2022 through purposive sampling method at 5 observation stations. Data analysis included macrozoobenthos abundance, diversity index, uniformity index, dominance index, morisite index and sediment texture. Macrozoobenthos that were successfully obtained consisted of 3 invertebrate classes namely bivalves (2 species), gastropods (7 species), and malacostraca (1 species). Physical and chemical parameters obtained were temperature 28o-30 oC, water pH 7.1-8.1, sediment pH 6, and DO 6.2-8.7 mg/l. The distribution of macrozoobenthos found in the study site is clustered, uniform and random with silt loam and sandy loam sediment textures. The highest abundance of 42.86 ind/m² was obtained at station 1. The five stations have moderate diversity value, high uniformity value, low dominance value in Pamarayan River.
Keywords: habitat, macrozoobenthos, Kalimati Pamarayan, distribution.
Full Text:
PDFReferences
[PP] Peraturan Pemerintah Nomor 82. 2001. Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Jakarta: Pemerintah Pusat. 41 hlm.
Afidah, S., Anggoro, S., & Sudarno, S. (2020). Pengembangan Strategi Pengelolaan Sungai Ciujung, Provinsi Banten Menggunakan Metode AHP. In Seminar Nasional Lahan Suboptimal (No. 1, pp. 1189-1196).
Andri, Y.S., Hadi, E., Muhammad, Z. (2012). Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Morosari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak. Journal of Marine Research, 1(2), 235-245.
Barus, T.A. (2004). Faktor-Faktor Lingkungan Abiotik dan Keanekaragaman Plankton Sebagai Indikator Kualitas Perairan Danau Toba. Jurnal Manusia dan Lingkungan, 11(2), 61-70.
Brower, J.E., Zar, J,H,, Von, E.C.N. (1990). Field and Laboratory Methods for General Ecology. 3 ed. Wm.C.Brown Publishers. Dubuque. 237 p.
Chopra, G., Bhatnagar, A., & Malhotra, P. (2012). Limnochemical characteristics of river Yamuna in Yamunanagar, Haryana, India. International Journal of Water Resources and Environmental Engineering, 4(4), 97-104.
Colin, P.L., Arneson, C. (1995). Tropical Pacific Invertebrates. The Coral Reef Research Foundation. USA. 304 hlm.
Efriningsih, R., Puspita, L., & Ramses, R. (2016). Evaluasi Kualitas Lingkungan Perairan Pesisir Di Sekitar Tpa Telaga Punggur Kota Batam Berdasarkan Struktur Komunitas Makrozoobenthos. Simbiosa, 5(1), 1-15.
Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. PT. Bumi Aksara. Jakarta. 198 hlm.
Fajri, N. (2013). Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Pantai Kuwang Wae Kabupaten Lombok Timur. Educatio, 8(2), 81-100.
Hawari, A., Amin, B., Efriyeldi. (2013). Hubungan Antara Bahan Organik Sedimen Dengan Kelimpahan Makrozoobenthos di Perairan Pantai Pandan Provinsi Sumatera Utara. Jurnal Online Mahasiswa, 1(2), 1-11.
Hussein, M. A., Obuid-Allah, A. H., Mahmoud, A. A., & Fangary, H. M. (2011). Population dynamics of freshwater snails (Mollusca: Gastropoda) at Qena Governorate, upper Egypt. Egyptian Academic Journal of Biological Sciences, B. Zoology, 3(1), 11-22.
Ira, I., Rahmadani, R., & Irawati, N. (2015). Keanekaragaman dan Kepadatan Gastropoda di Perairan Desa Morindino Kecamatan Kambowa Kabupaten Buton Utara. Aquasains, 3(2), 265-272.
Pong-Masak, P. R., & Pirzan, A. M. (2006). Komunitas makrozoobentos pada kawasan budidaya tambak diPesisir Malakosa Parigi-Moutong Sulawesi Tengah. Biodiversitas, 7(4), 354-360.
Mustofa, A. (2018). Pengaruh total padatan tersuspensi terhadap biodiversitas makrozoobentos di pantai Telukawur Kabupaten Jepara. Jurnal Disprotek, 9(1), 37–45.
Nasihin, J. (2016). Pengamatan Baku Mutu Perairan Kalimati Pamarayan untuk Kegiatan Perikanan. Skripsi. Serang: Jurusan Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 39 hlm.
Ningsih, E. N., Supriyadi, F., & Nurdawati, S. (2016). Pengukuran dan analisis nilai hambur balik akustik untuk klasifikasi dasar perairan Delta Mahakam. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 19(3), 139-146.
Nurhia, Ira, Rahmadani. (2021). Kelimpahan dan Pola Sebaran Makrozoobenthos di Perairan Desa Ollo Selatan Kabupaten Wakatobi. Jurnal Sapa Laut, 6(1), 49–54.
Nurrachmi, I., Marwan. (2012). Kandungan Bahan Organik Sedimen dan Kelimpahan Makrozoobenthos Sebagai Indikator Pencemaran Perairan Pantai Tanjung Uban Kepulauan Riau. Skripsi. Pekanbaru: Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. 73 hlm.
Odum, E.P. (1993). Dasar-dasar ekologi. Edisi ketiga. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta: 697 hlm.
Ridwan, M., Fathoni, R., Fatihah, I., & Pangestu, D. A. (2016). Struktur Komunitas Makrozoobentos di Empat Muara Sungai Cagar Alam Pulau Dua, Serang, Banten. Al-Kauniyah: Jurnal Biologi, 9(1), 57-65.
Rizka, S., Muchlisin, Z.A., Akyun, Q., Fadli, N., Dewiyati, I., Halim, A. (2016). Komunitas Makrozoobentos di Perairan Estuaria Rawa Gambut Tripa Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah, 1(1), 134-145.
Romimohtarto, K.S., Juwana. (2001). Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan Tentang Biologi Laut. Djambatan. Jakarta. 484 hlm.
Sastrawijaya, A.T. (1991). Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta. 274 hlm.
Simbolon, A. R. (2016). Pencemaran Bahan Organik dan Eutrofikasi di Perairan Cituis, Pesisir Tangerang. Jurnal Pro-Life, 3(2), 109-118.
Sittadewi, E. H. (2008). Fungsi strategis Danau Tondano, Perubahan ekosistem dan masalah yang terjadi. Jurnal Teknologi Lingkungan, 9(1), 59-66.
Sudinno, D., Jubaedah, I., & Anas, P. (2015). Kualitas air dan komunitas plankton pada tambak pesisir Kabupaten Subang Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan Perikanan dan Kelautan, 9(1), 13-28.
Yudo S. (2010). Kondisi Kualitas Air Sungai Ciliwung di Wilayah DKI Jakarta Ditinjau dari Paramater Organik, Amoniak, Fosfat, Deterjen dan Bakteri Coli. Jurnal Air Indonesia, 6(1), 34-42.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v4i4.21514
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura