Pengaruh Pemberian Serbuk Temulawak dengan Dosis yang Berbeda Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila Merah (Orechromis niloticus) Ukuran 5-10 cm dalam Bak Pemeliharaan
Abstract
ABSTRAK
Potensi perikanan di Indonesia sangat besar sehingga banyak yang membudidayakan ikan terutama untuk ikan air tawar. Salah satu jenis ikan air tawar di Indonesia yang potensial adalah ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Pertumbuhan yang lambat pada ikan merupakan kendala utama dalam sistem budidaya. Alternatif lain yang dapat digunakan untuk menunjang keberhasilan budidaya adalah dengan cara menambahkan tanaman herbal salah satunya adalah temulawak. Temulawak yang sudah di keringkan kemudian diblender dan menjadi bubuk akan dicampurkan pakan, kemudian di aplikasikan pada ikan yang sudah diletakkan media pemeliharaan. Temulawak (Curcuma zanhorrhiza) merupakan salah satu bahan nabati yang digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan. Pemberian pakan yang dicampur dengan tanaman herbal dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan berat pada ikan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian serbuk temulawak pada pakan terhadap pertumbuhan ikan nila merah serta untuk mengetahui pada pemberian dosis berapa serbuk temulawak dapat meningkatkan pertumbuhan ikan nila merah. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen. Pada penelitian ini menggunakan ikan nila merah ukuran 5 – 10 cm di wadah jerigen (4 percobaan masing – masing 6 kali ulangan) dengan jumlah 5 ekor ikan/wadah. Kemudian dihitung pertumbuhan berat mutlak pada akhir penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan dosis pemberian serbuk temulawak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan berat mutlak ikan nila merah. Pertumbuhan berat mutlak tertinggi pada penelitian ini terjadi pada perlakuan P4 dengan pertumbuhan berat mutlak 9.4 gram. Data pengukuran kualitas air selama penelitian berlangsung suhu pagi berkisar antara 27 – 27.5 ºC, suhu sore berkisar antara 28 – 28.5 ºC ; DO pagi berkisar antara 4 – 4.5 mg/L, DO sore berkisar 5 – 5.6 mg/L ; dan pH pagi berkisar 6 – 6.5 ppt, dan pH sore berkisar antara 7 – 7.5 ppt. Pentingnya pengaplikasian serbuk temulawak pada media pemeliharaan adalah mendongkrak pertumbuhan berat mutlak ikan nila merah pada masa pemeliharaan serta untuk menjaga kualitas air agar tetap pada Batasan optimum nilai kualitas air pada budidaya.
Kata kunci : Pertumbuhan berat mutlak; temulawak; ikan nila merah (Oreochromis niloticus)
ABSTRACT
The potential of fisheries in Indonesia is very large, so that many fish are cultivated, especially for fresh water fish. One type of freshwater fish in Indonesia that has potential is red tilapia (Oreochromis niloticus). Slow growth of fish is a major obstacle in aquaculture systems. Another alternative that can be used to support the success of cultivation is by adding herbal plants, one of which is temulawak.Temulawak that has been dried is then blended and turned into powder which will be mixed with the feed, then applied to the fish that have been placed on the rearing medium. Temulawak (Curcuma zanhorrhiza) is one of vegetable ingredients used to increase fish growth. In this study the aims were to determine the effect of giving temulawak powder to the feed on the growth of red tilapia and to find out at what dose giving ginger powder can increase the growth of red tilapia. Feeding mixed with herbal plants can be used to increase weight growth in fish. The research was conducted by experimental method. In this study used red tilapia size 5 – 10 cm in jerry can containers (4 trials each – 6 repetitions) with a total of 5 fish/container. Then the absolute weight growth was calculated at the end of the study. The results of this study indicate that the different doses of temulawak powder have a significant effect on the absolute weight growth of red tilapia. The highest absolute weight growth in this study occurred in the P4 treatment with an absolute weight growth of 9.4 grams. Water quality measurement data during the study took place in the morning temperatures ranged from 27 – 27.5 ºC, afternoon temperatures ranged from 28 – 28.5 ºC ; morning DO ranged from 4 – 4.5 mg/L, afternoon DO ranged from 5 – 5.6 mg/L ; and morning pH ranged from 6 – 6.5 ppt, and afternoon pH ranged from 7 – 7.5 ppt. The importance of applying temulawak powder in rearing media is to boost the absolute weight growth of red tilapia during the rearing period and to maintain water quality so that it remains at the optimum limit for water quality values in aquaculture.
Keywords : Absolute weight growth, Temulawak, red tilapia (Oreochromis niloticus)
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abugraheni. (2016). Efektivitas Penambahan Bacillus sp. Hasil Isolasi dari Saluran Pencernaan Ikan Patin pada Pakan Komersial terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(3).
Anggraeni. (2015). Efektivitas Penambahan Bacillus sp. Pada Pakan Komersial Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila Merah. Jurnal Perikanan dan Kelautan, 3(3).
Anggraeni. (2017). Sukses Budi Daya Ikan Nila Secara Intensif. Lily Publisher. Yogyakarta.
Anonymous. (2019). Fungsi ProbiotikDalam Budidaya Perikanan, https://www.unila.ac.id. Diakses pada 24 Juli 2019.
Ardi. (2016). Kajian Probiotik, Prebiotik, dan Sanbiotik Untuk Meningkatkan Kinerja Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Tesis IPB. Bogor.
Ardi et al. (2020). Penerapan Manajemen Kesehatan Budidaya Ikan Nila di Sentra Budidaya Ikan Desa Sidodadi Kabupaten Pesawaran. Skripsi: Unila.
Azam. (2017). Pembesaran Nila 2,5 bulan. Penebar Swadaya. Jakarta Timur.
Azam. (2018). Pengaruh Kunyit Terhadap Pertumbuhan dan Kelulusan hidup (SR) Ikan Bawal Air Tawar dengan Sistem Resirkulasi Tertutup. Universitas Airlangga. Surabaya.
Badan Standarisasi Nasional. (2009). Standar Nasional Indonesia Padat Tebar Ikan Bandeng (Chanos chanos) SNI No. 7309 – 2009. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (2015). Standar Nasional Indonesia Temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.) SNI No. 8171 – 2015. Badan Standarisasi Nasional. Jakarta.
Effendie. (1997). Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Farray. (2018). Cara Termudah Budidaya Ikan Nila di Kolam Terpal, https://farrayroom.blogspot.co.id/2014/03/budidaya-ikan-nila-merah-di-kolam-terpal.html. Diakses pada Juni 2018.
Ghufran. (2017). Budi Daya Ikan Nila di Kolam Terpal. Lily Publisher. Yogyakarta.
Haliman, W.R dan Adijaya, D.S. (2017). Ikan Nila Merah (Oreochromis Niloticus). Penebar Swadaya. Jakarta.
Handayani. (2016). Pemanfaatan Tepung Azolla Sebagai Penyusun Pakan Ikan Terhadap Pertumbuhan dan Daya Cerna Ikan Nila Gift. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Jaedun. (2016). Metode Penelitian Penyusunan Skripsi. Universitas Trunojoyo Madura.
Kasiran. (2019). Morfologi Tanaman Temulawak. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta.
Khairuman dan Amri. (2019). Budidaya ikan Nila Merah. Agromedia Pustaka. Jakarta.
KKP. (2016). Petunjuk Teknis Sarana Budidaya Minapadi. Jakarta.
Kusriningrum. (2010). Perancangan Percobaan. Airlangga University Press. Surabaya. Hal 10.
Musayyadah. (2019). Pengelolaan Kualitas Air Dalam Budidaya Perairan. Jakarta: Rineka Cipta. Hlm 157 – 160.
Nugroho. (2019). Budidaya Nila Unggul #1. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pangestu. (2016). Kinerja Vitamin C dan Temulawak Terhadap Kelangsungan Hidup Post Larva Ikan Papuyu. Jurnal Fish Scientiae, 6(11), 25 – 30.
Perius. (2018). Budidaya Ikan Nila Organik dengan Biaya Pakan Rp0. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.
Purnomowati. (2018). Khasiat Temulawak. Cetakan keenam. Dian Rakyat, Jakarta. Hal 57 – 63.
Rahmi. (2016). Tanaman Herbal Rimpang Temulawak untuk Bahan Obat Herbal. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Ramdja. (2019). Pengujian Ekstrak Temulawak Terhadap ResistensiBakteri Aeromonas hydrophilla yang menyerang Ikan Mas. Gamma, 2(1), 71 – 83.
Rukmana. (2015). Pembenihan dan Pembesaran Ikan Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rusmawan dan Urie. (2016). Budidaya Ikan Nila. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Santoso. (2005). Metode Analisis Data pada Penelitian. Gramedia Pustaka. Jakarta.
Sekretaris Petani Ikan. (2017). Statistik Perikanan Budidaya Provinsi Kalimantan Barat. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat Dinas Kelautan dan Perikanan. Pontianak.
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v4i3.21013
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura