Respon Konsentrasi Protein Yang Berbeda Pada Pakan Terhadap Pertumbuhan Berat Mutlak Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Umur PL8-PL21 di Bak-bak Percobaan
Abstract
ABSTRAK
Pertumbuhan post larva udang vaname (Litopenaeus vannamei) sangat dipengaruhi oleh kualitas pakan, salah satunya kadar protein. Kekurangan kadar protein dapat menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, jika berlebihan dapat meningkatkan energi untuk katabolisme protein yang salah satu hasilnya berupa nitrogen yang akan dikeluarkan dalam bentuk amoniak melalui ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar protein pakan yang optimal terhadap pertumbuhan berat mutlak udang vaname umur PL8-PL21 di bak-bak percobaan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 5 perlakuan dan 5 perulangan. Lima perlakuan tersebut, yaitu perlakuan A ; pakan komersial berkadar protein 25%, B ; pakan komersial berkadar protein 30%, C ; pakan komersial beradar protein 35%, D ; pakan komersial berkadar protein 40%, dan E ; pakan komersial berkadar protein 45%. Hewan ujinya berupa udang vaname (Litopenaeus vannamei) umur PL8dengan berat rata-rata 0.0012 gr/ekor. Jumlah padat tebar 1 ekor/liter. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan C menghasilkan pertumbuhan tertinggi dengan rata-rata 0.073 gr/ekor. Data kualitas air diperoleh suhu air berkisar 27,40-27,42oC, derajat keasaman 7,71-7,72 dan oksigen terlarut bekisar 6,18-6,19 ppm.
Kata Kunci: kadar protein, pakan komersial, pertumbuhan berat mutlak, udang vaname (Litopenaeus vannamei) umur PL8-PL21.
ABSTRACT
The growth of vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) postlarvae is significantly influenced by the quality of the feed, one of which is protein content. A deficiency in protein levels can inhibit growth. Conversely, if excessive can increase energy for protein catabolism, one of the results is in the form of nitrogen which will be excreted in the form of ammonia through the kidneys. This study aims to determine the optimal feed protein content for absolute weight growth of PL8-PL21 vannamei shrimp in experimental tub. This study used an experimental method with 5 treatments and 5 repetitions. The five treatments, namely treatment A ; commercial feed with 25% protein, B ; commercial feed with 30% protein, C ; commercial feed containing 35% protein, D ; commercial feed with 40% protein, and E ; commercial feed with 45% protein content. The test animals were vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei) PL8 age with an average weight of 0.0012 g/head. Total stocking density of 1 head/litre. The results showed that treatment C produced the highest growth with an average of 0.073 g/head. Water quality data obtained water temperature ranged from 27.40-27.42oC, acidity degree 7.71-7.72, and dissolved oxygen ranged from 6.18-6.19 ppm.
Key words: protein content, commercial feed, absolute weight growth, vaname shrimp (Litopenaeus vannamei) PL8-PL21 age
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ansori. (2019). Udang Jadi Primadona Komoditas Ekspor dari Indonesia. http://www.neraca.co.id/article/116975/udang-jadi-primadona-komoditas-ekspor-dari-indonesia [Diakses pada 20 Oktober 2022]
Arsad, S., Afandy, A., Purwadhi, A.P., Maya, B., Saputra, D. K. dan Buwono, N. R. (2017). Studi Kegiatan Budidaya Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Penerapan Sistem Pemeliharaan Berbeda. Malang: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya.
Comoglio, L. I., Gaxiola, G., Roque, A., Cuzon, G., & Amin, O. (2004). The effect of starvation on refeeding, digestive enzyme activity, oxygen consumption, and ammonia excretion in juvenile white shrimp Litopenaeus vannamei. Journal of Shellfish Research, 23(1), 243-249.
Haliman dan Adijaya. (2005). Udang Vannamei. Penebar Swadaya. Jakarta.
Heptarina. (2010). Pengaruh pemberian pakan dengan Kadar Protein berbeda terhadap pertumbuhan yuwana udang putih (Litopenaeus vannamei). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur, 6.
Herdianti, L., Soewardi, K., & Hariyadi, S. (2015). Efektivitas Penggunaan Bakteri Untuk Perbaikan Kualitas Air Media Budi Daya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Super Intensif. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 20(3), 265-271.
Lai, H. C., Ng, T. H., Ando, M., Lee, C. T., Chen, I. T., Chuang, J. C., ... & Wang, H. C. (2015). Pathogenesis of acute hepatopancreatic necrosis disease (AHPND) in shrimp. Fish & shellfish immunology, 47(2), 1006-1014.
Indrawan, M. A., Idris, M., & Pangerang, U. K. (2016). Pengaruh Pemberian Pakan dengan Level Protein Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Belut Sawah (Monopterus albus) pada Media Kultur Tanpa Lumpur. Journal Media Akuatika, 1(3), 161-169.
Jaedun, A. (2011). Metodologi Penelitian Eksperimen. Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah. Service I, Yogyakarta: UNY.
Iskandar. (2011). Pengaruh Pemberian Pakan Buatan dengan Kandungan Protein Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Retensi Protein Benih Pati Pasupati.
Kadar, A. (2014). Subtitusi Tepung Ikan dengan Tepung Kepala Ikan dalam Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Nener Bandeng (Chanos chanos). Skripsi. FPIK. UHO, 83.
Kardana, D., Haetami, K., & Suherman, H. (2012). Efektivitas penambahan tepung maggot dalam pakan komersil terhadap pertumbuhan benih ikan bawal air tawar (Colossoma macropomum). Jurnal Perikanan Kelautan, 3(4).
Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. KKP: Budidaya Udang Masih Sangat Potensial. https://kkp.go.id/djpb/artikel/8688-kkp-budidaya-udang-masih-sangat-potensial [Diakses pada 12 Oktober 2022].
Riyanti, A., Susanto, A. Sukarti, K. (2014). Penambahan Tepung Buah Papaya (Carica papaya) dalam Pakan Terhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Pada Ikan Nila Gift (Oreochromis sp) Ukuran 3-5 cm. Jurnal Ilmu Perikanan Tropis. Jurnal Harpodon Borneo, 11(2).
DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v4i3.20596
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Juvenil byJurusan Kelautan dan Perikananis licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Published by: Department of Marine and Fisheries, Trunojoyo University of Madura