Uji Evektifitas Perendaman Air Kelapa Dengan Konsentrasi Berbeda Terhadap Maskulinisasi Ikan Guppy (Poecilia reticulata)

Siluh Made Maria Theresia Putri Puspitha, I Nyoman Dodik Prasetia, Dewi Wulandari

Abstract


ABSTRAK

Penelitian bertujuan menguji pengaruh dan konsentrasi air kelapa yang tepat untuk proses maskulinisasi ikan guppy. Penelitian menggunakan kuantitatif eksperimental rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan terdiri dari: 20% air kelapa (A), 30% air kelapa (B), Hormone 17α-metiltestosterone 2 ppm (C), dan kontrol (D). Perendaman dilakukan pada larva berusia dua hari selama 24 jam. Pengamatan persentase kelamin jantan dilakukan dengan melihat gonopodium pada ikan guppy berumur 45 hari. Hasil analisis menunjukan bahwa pemberian air kelapa memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) pada proses maskulinisasi ikan guppy. Persentase paling tinggi ditunjukan sebesar 58,03%±5,78c (C), 56,69%±6,05bc (B), 48,64%±1,17ab (D) dan 44,43%±3,51a (A). Perlakuan B (30% air kelapa) menghasilkan persentase jantan yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan C (Hormone 17α-metiltestosterone 2 ppm). Tingginya persentase kelamin jantan pada perlakuan B yang diperoleh menunjukan penggunaan larutan air kelapa 30% memberikan peluang sebagai bahan alternatif Hormone 17α-metiltestosterone. Kelangsungan hidup selama perendaman yang tertinggi sampai terendah adalah 100% (C), 100% (D), 98,98% (A) dan 97,36% (B). Tingkat kelangsungan hidup selama pemeliharaan tertinggi sampai terendah adalah 96,49% (C), 96,32% (A), 95,59% (B) dan 93,85% (D). Hasil uji menunjukan air kelapa tidak berpengaruh nyata terhadap kelangsungan hidup ikan guppy selama perendaman dan pemeliharaan.

Kata kunci: Air kelapa, maskulinisasi, larva ikan guppy

ABSTRACT

The purpose of this research was to test the influence and concentration of coconut water for the process of masculinizing guppy fish. This research used quantitative methods with a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and three replications. The treatment is coconut water 20% (A), coconut water 30% (B), 17α-metiltestosterone hormone 2 ppm (C), and control (D). This research conducted immersion on two-day old larvae for 24 hours. Observation of male percentage based on gonopodium in male guppy fish after 45 days of treatment. The result of the experiment gave significant differences (P<0,05) in guppy masculinization. The highest percentage of male guppy were 58.03%±5.78c (C), 56.69%±6.05bc (B), 48.64%±1,17ab (D), and 44.43%±3.51a (A). Treatment B (coconut water 30%) has no significant difference with treatment C (17α-metiltestosterone hormone 2 ppm). The high percentage in treatment B was provided by 30% coconut water as an alternative 17α-metiltestosterone hormone. Survival rates in immersion from the highest were 100% (C), 100% (D), 98.98% (A), and 97.36% (B). Survival rates in maintenance from the highest were 96.49% (C), 96.32% (A), 95.59% (B) and 93.85% (D). The result showed coconut water had no significant effect on survival rate when immersioning and maintaning guppy fish.

Keyword: Coconut water, masculinization, larvae of guppy fish


References


Himawan, A., Hastuti, S., & Yuniarti, T. (2018). Keberhasilan jantanisasi ikan rainbow (Melanotaenia sp) dengan stadia yang berbeda melalui perendaman tepung testis sapi. Journal of Aquaculture Management and Technology, 7, 28–37.

Ibrahim, Y., Hasanah, U., & Erlita, E. (2018). Optimalisasi Konsentrasi Hormon 17α-Metiltestosteron Terhadap Perubahan Nisbah Kelamin Jantan Ikan Lele Sangkuriang (Clarias sp.). Jurnal Akuakultura, 2(1). https://doi.org/10.35308/ja.v2i1.782

Lutfiyah, L., Budi, D. S., Purnama, M. T. E., & Prayogo. (2016). Maskulinisasi Ikan Guppy (Poecilia reticulata) Menggunakan Testis Sapi Dengan Metode Perendaman Induk Bunting. Universitas Airlangga.

Malik, T., Syaifudin, M., & Amin, M. (2019). Maskulinisasi Ikan Guppy (Poecilia Reticulata) Melalui Penggunaan Air Kelapa (Cocos Nucifera) Dengan Konsentrasi Berbeda. Jurnal Akuakultur Indonesia, 7, 13–24.

Masprawidinatra, D., Helmizuryani, & Elfachmi. (2015). Pengaruh Penggunaan Air Kelapa Dengan Lama Perendaman Yang Berbeda Terhadap Maskulinisasi Ikan Nila (Oreochromis Niloticus). Jurnal Fiseries, 4(1), 13–16.

Matondang, A. H., Basuki, F., & Nugroho, R. A. (2018). Pengaruh Lama Perendaman Induk Betina Dalam Ekstrak Purwoceng (Pimpinela alpina) Terhadap Maskulinisasi Ikan Guppy (Poecilia reticulata). Journal of Aquaculture Management and Technology, 7, 10–17. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jamt%0APENGARUH

Mulyanto, A., Mujahid1, I., & Khasanah, T. U. (2018). Kemampuan Air Kelapa Muda Sebagai Antimikroba Terhadap Bakteri Escherichia coli Penyebab Diare Potentiality. jurnal Bio-Site, 04(1), 1–40.

Prasetiyo, G., Lubis, N., & Junaedi, E. C. (2021). Review: Kandungan Kalium dan Natrium dalam Air Kelapa dari Tiga Varietas Sebagai Minuman Isotonik Alami. Jurnal Sains dan Kesehatan, 3(4), 593–600. https://doi.org/10.25026/jsk.v3i4.302

Priyono, E., Muslim, M., & Yulisman, Y. (2013). Maskulinisasi ikan gapi (Poecilia reticulata) melalui perendaman induk bunting dalam larutan madu dengan lama perendaman berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1), 14–22.

Renaldi, M. R. (2021). Efektifitas Perendaman Induk Ikan Guppy (Poecilia reticulata) Menggunakan Air Kelapa Dalam Dosis Berbeda Terhadap Jantanisasi (Sex Reversal). Universitas Satya Negara Indonesia.

Sarida, M., Putra, D. D., & Marsewi, H. S. Y. (2011). Produksi Monoseks Guppy (Poecilia reticulata) Jantan dengan Perendaman Induk Bunting dan Larva dalam Propolis. Zoo Indonesia, 20(2), 1–10.

Sukrillah, M., Sukendi, & Nuraini. (2013). Briefing Gender Male Guppy Fish (Poecilia reticulata) Through Immersion Parent in Coconut Water Solution with Different Doses and Time. 32(2), 140–154.

Supriatna, Mahmudi, M., Musa, M., & Kusriani. (2020). Hubungan pH Dengan Parameter Kualitas Air Pada Tambak Intensif Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). JFMR-Journal of Fisheries and Marine Research, 4(3), 368–374. https://doi.org/10.21776/ub.jfmr.2020.004.03.8

Vita, Y. (2017). Pengaruh Pemberian Jenis Pakan Yang Berbeda Terhadap Laju Pertumbuhan Benih Ikan Nila (Oreochiomis niloticus) Dan Kualitas Air Di Akuarium Pemeliharaan. Ziraa’Ah, 42(2), 91–99.

Wahyuningsih, S., & Gitarama, A. M. (2020). Amonia Pada Sistem Budidaya Ikan. Jurnal Ilmiah Indonesia, 5.

Yusrina, W. (2015). Maskulinisasi Ikan Guppy (Poecilia reticulata) Dengan Ekstrak Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl) Melalui Perendaman Induk Bunting. Innstitut Pertanian Bogor.Zairin Jr, M. (2002). Sex Reversal: Memproduksi Benih Ikan Jantan Atau Betina. Penebar Swadaya.




DOI: https://doi.org/10.21107/juvenil.v4i3.20443

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 
 INDEXED BY:

           

       
ISSN: 2723-7583